Masyarakat Morotai tolak eks Gafatar berkedok transmigran
Merdeka.com - Masyarakat di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, menolak jika daerahnya dijadikan lokasi penempatan transmigran mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), sebab dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah di daerah tersebut.
"Masyarakat Morotai menginginkan daerahnya tetap tenang, dan tidak terganggu dengan adanya ideologi menyimpang seperti Gafatar," kata seorang tokoh masyarakat Morotai, Muhammad Salim di Ternate, Jumat (11/3).
Penolakan itu menangapi adanya rencana pemerintah untuk mengirim mantan anggota Gafatar sebagai transmigran di berbagai daerah di Indonesia.
-
Gimana supaya enggak jadi pengikut setan? Al Quran menjelaskan bahwa Iblis menjadi sombong ketika Allah SWT memerintahkannya untuk sujud kepada Adam AS.
-
Bagaimana cara menghindari godaan setan? Seseorang akan selalu diberikan perlindungan dan pertolongan dari godaan dan tipu daya setan. Caranya adalah dengan selalu mengawali hari dengan membaca bismillah atau taawudz.
-
Bagaimana warga Garoga berhubungan dengan dunia gaib? Percaya tidak percaya, mereka bisa membuat seseorang terkena penyakit hanya melalui tatapan mata saja.
-
Apa tujuan dari sekte sesat ini? Wanita itu mengatakan bahwa kuil itu bernama Kanaan, dan anggota kelompoknya percaya bahwa dunia akan segera berakhir.
-
Apa itu Tradisi Morono? Morono adalah sebuah tradisi menangkap ikan kecil dengan bantuan lampu.
-
Bagaimana orangtua bisa mengajarkan anak untuk menolak pergaulan negatif? Anak perlu diajarkan bagaimana menolak ajakan yang tidak sehat atau negatif. Latih mereka untuk menggunakan kalimat tegas tetapi sopan dalam menolak ajakan yang bertentangan dengan nilai-nilai yang mereka anut.
Kabupaten Pulau Morotai merupakan salah satu Kabupaten/Kota di Maluku Utara saat ini masih menerima penempatan transmigran untuk mempercepat pengembangan potensi sumber daya alam, khususnya sektor pertanian dan perkebunan.
Muhammad, meski mantan anggota Gafatar yang akan dikirim menjadi transmigran itu melalui proses seleksi dan telah mendapat pembinaan dari instansi terkait.
Namun, masyarakat Morotai tetap tidak menghendaki masuknya transmigran mantan anggota Gafatar. Tidak tertutup kemungkinan setelah mereka menetap di Morotai, transmigran itu kembali menganut ideologi Gafatar dan menyebarkannya kepada masyarakat setempat.
Menurutnya, pemerintah pusat harus mempertimbangkan dengan matang aspirasi masyarakat, jika ingin menempatkan transmigran mantan anggota Gafatar di Morotai, termasuk di daerah lainnya di Maluku Utara, guna mencegah munculnya masalah baru dengan masyarakat lokal.
"Kehadiran transmigran di suatu daerah adalah untuk membangun daerah bersama masyarakat setempat. Hanya saja, kalau antara transmigran dan masyarakat lokal terjadi konflik. Apalagi kalau konfliknya menyangkut masalah yang sangat sensitif seperti ideologi Gafatar," pungkasnya seperti dilansir Antara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya tersingkir dari perkotaan, kata Mahfud, warga Betawi juga terpaksa menjual tanah untuk keperluan industri hingga investasi.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaJaringan Gusdurian menolak izin ormas untuk mengelola tambang
Baca SelengkapnyaSeiring berjalannya waktu, banyak penduduk non-musilm yang pindah agama Islam
Baca SelengkapnyaMasyarakat di Desa Margopatut Nganjuk memiliki tradisi Ngalor Ngulon terkait dengan syarat seseorang yang akan menikah.
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman memastikan tidak akan ada program perpindahan penduduk dari luar wilayah Papua ke wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaBahlil merespons sejumlah ormas keagamaan yang menolak izin kelola tambang
Baca SelengkapnyaAksi penolakan itu dilakukan di depan tenda darurat tempat penampungan puluhan orang etnis Rohingya tersebut di Pantai Ujung Damak.
Baca SelengkapnyaYaqut menyebut, pihaknya menghargai jika digelar muktamar lagi.
Baca SelengkapnyaPemberian izin bagi untuk mengelola tambang merupakan upaya pemerintah memberdayakan ormas keagamaan.
Baca Selengkapnya