Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masyarakat Rengat geram dengan ulah pembalakan hutan di Riau

Masyarakat Rengat geram dengan ulah pembalakan hutan di Riau Kayu. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Masyarakat Rengat mulai geram akibat ulah sejumlah pembalakan liar yang terus beraktivitas di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau hingga merusak kawasan hutan negara yang berimbas kepada kesengsaraan masyarakat.

"Kami akan telusuri dan melaporkan tindakan perusak hutan tersebut jika suda lengkap datanya," kata Gandamora DPP Indenpenden Pembawa Suara Pemberantasan Korupsi Kolusi Kriminal-ekonomi (IPSPK3) RI di Rengat, seperti dikutip dari Antara, Senin (21/7).

Gandamora mengatakan, akibat pembalakan liar dan usaha bermoduskan pembukaan lahan perkebunan sawit di sejumlah tempat di Kabupaten Indragiri Hulu akan merugikan daerah dan merusak lingkungan yang berdampak kepada kesengsaraan masyarakat.

Orang lain juga bertanya?

Karena itu diharapkan pembalakan liar (pencurian kayu) yang merusak dan merubah fungsi hutan negara itu masuk kerugian negara, pelakunya perlu dikenakan pidana korupsi sehingga daerah ini dapat bebas dari pengusaha ilegal tersebut.

"Contohnya, lahan hutan negara seluas 1.400 hektar masuk pada dua wilayah (Desa Anak Talang dan Desa Kepayang Sari), Kecamatan Batangcenaku Kabupaten Indragiri Hulu ingin dijadikan kebun kelapa sawit oleh masyarakat desa bermitera dengan PT Tasma Puja (PJ) jelas merugikan daerah," sebutnya.

Menurut Ganda, aparat hukum harus memberikan tindakan tegas terhadap pelaku, karena pihak hakim pengadilan dan Kejaksaan mengaitkan itu masalah teknis dan administratif, seharusnya tidak, karena jelas ada harta negara yang dirampas dan indikasi ingin dihilangkan dan dirubah fungsi.

"Kalau status hutan negara (HPT, HTI dan hutan yang dilindungi) tentu harus ada persetujuan Menhut terlebih dahulu, aneh saja, saat sekarang ini masih ada perusahaan yang dibiarkan membabat kawasan hutan yang dilindungi, namun terkesan terjadinya pembiaran tanpa ada suatu tindakan tegas dari instansi yang berwenang," ulasnya.

Dijelaskannya, semua kayu di hutan negara adalah aset negara, sehingga ketika itu diambil dengan tidak sah, merusak atau menduduki serta merubah fungsi maka kasusnya harus ditangani pidana korupsi.

"Saya berharap, keinginan sekelompok orang untuk merubah dari hutan negara menjadi perkebunan rakyat dalam program pengurusan RT/RW ingin dijadikan plasma, jangan dikabulkan oleh Menhut," harapnya.

Masyarakat Peduli Rakyat Berwawasan Nasional (MPR Ber-Nas) Hatta Munir menilai, jika program pembangunan pembukaan kebun kelapa sawit itu untuk kepentingan rakyat banyak tidak ada salahnya pemerintah membantu penyelesaiannya, baik dokumen administrasinya maupun keamanannya.

"Jika terlihat adanya kepentingan sekelompok orang lebih baik digagalkan saja," ucapnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kesal Gajah Obrak Abrik Kebun Sawit, Masyarakat Tanjabbar Rusak Kantor BKSDA dan FZS Jambi
Kesal Gajah Obrak Abrik Kebun Sawit, Masyarakat Tanjabbar Rusak Kantor BKSDA dan FZS Jambi

Semua anggota BKSDA dan FZS Jambi sudah dievakuasi ke kantor polisi terdekat.

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2024, 1.500 Ha Lahan di Riau Terbakar, 7 Orang jadi Tersangka
Sepanjang 2024, 1.500 Ha Lahan di Riau Terbakar, 7 Orang jadi Tersangka

Masyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.

Baca Selengkapnya
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara

Tujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.

Baca Selengkapnya
Potret Belasan Monyet Liar Sambangi Perkampungan Warga Magetan, Curi Bawang di Ladang hingga Baju Jemuran
Potret Belasan Monyet Liar Sambangi Perkampungan Warga Magetan, Curi Bawang di Ladang hingga Baju Jemuran

Kawanan monyet ini diduga kekurangan makan karena hutan di lereng Gunung Lawu kondisinya memprihatinkan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-blakan Menteri Eks Panglima Sebut Warga Pulau Rempang Tak Miliki Sertifikat Tanah
VIDEO: Blak-blakan Menteri Eks Panglima Sebut Warga Pulau Rempang Tak Miliki Sertifikat Tanah

Hadi Tjahjanto mengungkapkan, lahan tinggal sebagai pemicu kericuhan di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, tidak memiliki sertifikat.

Baca Selengkapnya
Sekejap Keindahan Pulau Rempang Berubah Jeritan dan Air Mata
Sekejap Keindahan Pulau Rempang Berubah Jeritan dan Air Mata

Buntut warga Pulau Rempang bentrok dengan polisi, sejumlah orang jadi tersangka.

Baca Selengkapnya
Gajah Liar Rusak Kebun dan Pondokan Warga
Gajah Liar Rusak Kebun dan Pondokan Warga

Kemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.

Baca Selengkapnya
Diduga Buka Lahan Kebun, Ini Sederet Fakta Kebakaran Hutan di Kabupaten Bengkalis
Diduga Buka Lahan Kebun, Ini Sederet Fakta Kebakaran Hutan di Kabupaten Bengkalis

Kebakaran Hutan di Kawasan Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis diduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi

Penembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.

Baca Selengkapnya
Warga Protes sambil Mancing di Jalan Rusak Penuh Air saat Pejabat Lewat, Malah Dicueki
Warga Protes sambil Mancing di Jalan Rusak Penuh Air saat Pejabat Lewat, Malah Dicueki

Sebelumnya warga sudah sempat memperbaiki jalan tersebut, namun akhirnya rusak kembali.

Baca Selengkapnya
Asa Warga Jambi Menanti Air Bersih di Tengah Kali Tercemar Tambang Ilegal
Asa Warga Jambi Menanti Air Bersih di Tengah Kali Tercemar Tambang Ilegal

aktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.

Baca Selengkapnya