Masyarakat tak perlu permasalahkan perbedaan waktu Idul Adha di Saudi dan RI
Merdeka.com - Ketua Umum PPP M Romahurmuziy meminta masyarakat muslim Indonesia tidak mempermasalahkan perbedaan waktu Hari Raya Idul Adha antara Indonesia dan Arab Saudi. Menurutnya, perbedaan ini adalah biasa karena bedanya posisi bulan yang menjadi dasar perhitungan penanggalan hijriyah.
Hal ini menyikapi perdebatan di jagat dunia maya soal perbedaan waktu Idul Adha dan Hari Arafah.
"Bukan hanya Indonesia yang berbeda. Bahkan Maroko yang lebih dekat dengan Arab Saudi juga berbeda," kata Rommy melalui keterangan tertulis, Selasa (21/8).
-
Apa hukum sholat Idul Adha? Sholat Idul Adha termasuk dalam kategori sholat sunah muakkadah atau yang sangat dianjurkan.
-
Siapa yang memberikan pesan soal toleransi di hari Iduladha? 'Selamat Hari Raya Iduladha 1445 Hijriyah mohon maaf lahir dan batin.' Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo berharap pada hari raya Iduladha 1445 Hijriah ini jadi momentum untuk meningkatkan rasa toleransi beragama.
-
Apa sunnah di Hari Raya Idul Adha? Ada enam amalan sunnah yang bisa dilakukan menyambut Hari Raya yang juga dikenal dengan sebutan Lebaran Haji ini.
-
Siapa yang dianjurkan sholat Idul Adha? Seluruh umat Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak, dianjurkan untuk hadir dan berpartisipasi dalam sholat Idul Adha.
-
Kenapa Idul Adha penting? Idul Adha adalah momen yang penuh dengan makna dan pesan spiritual. Kata-kata yang digunakan untuk menyambut dan merayakan Idul Adha mencerminkan nilai-nilai penting seperti pengorbanan, ketulusan, dan kebersamaan.
Menurut Rommy, umat muslim Indonesia perlu menghormati penetapan Idul Adha yang telah ditentukan pemerintah. Dalam hal ini Kementerian Agama bersama para ulama yang mewakili semua kelompok masyarakat muslim.
Keputusan yang diambil Kemenag bersama ulama itu sudah pasti didasarkan pada alasan dan dalil yang kuat. Sehingga penetapan Idul Adha pada 22 Agustus tersebut telah menjadi keputusan resmi pemerintah.
"Perbedaan waktu Idul Adha di sejumlah negara itu juga merupakan wujud dari kenyataan bahwa umat Islam saat ini berada di wilayah-wilayah yang memiliki penguasa berbeda. Di sinilah pentingnya kesatuan dan persatuan dalam menaati ulil amri di setiap negara, termasuk Indonesia," jelas Rommy.
Sebagaimana diketahui, Arab Saudi akan merayakan Idul Adha pada Selasa, 21 Agustus 2018, sementara di Indonesia ditetapkan pada Rabu 22 Agustus. Perbedaan waktu ini juga terjadi pada pelaksanaan wukuf di Arafah dengan puasa Arafah yang dilakukan umat Islam di Indonesia.
Senada dengan Rommy, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan perbedaan hari besar agama Islam, termasuk Idul Adha 1439 Hijriah sebagai hal biasa.Hari Raya Idul Adha di Arab Saudi jatuh pada hari ini, Selasa (21/8), menyusul selesainya prosesi ibadah haji atau pelaksanaan wukuf di Arafah pada Senin kemarin atau tanggal 9 Dzulhijjah.
Sejumlah wilayah di Indonesia pun ikut merayakan Idul Adha hari ini meski pemerintah telah menetapkan Idul Adha 1439 Hijriah jatuh esok hari.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, penetapan 10 Dzulhijjah juga turut disepakati oleh seluruh ormas Islam di Indonesia
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia menetapkan Hari Raya Idul Adha 1449 Hijriyah atau 10 Dzulhijjah jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung soal perbedaan awal Ramadan dengan Muhammadiyah. Masyarakat diingatkan untuk saling menghormati perbedaan.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin meminta masyarakat tidak memperdebatkan perbedaan
Baca SelengkapnyaMenag Yaqut Cholil Qoumas berpesan meski ada perbedaan merupakan satu hal yang lumrah tak perlu dibesar besarkan.
Baca SelengkapnyaMa’ruf mengajak umat muslim untuk tetap menerapkan semangat bulan Ramadan, yakni semangat kasih sayang dan perubahan menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaHari Raya Idul Adha di Indonesia tahun ini jatuh pada hari yang berbeda dengan yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPrediksi ini disebut Haedar berdasarkan beberapa hasil kajian.
Baca SelengkapnyaPerbedaan hari Lebaran tidak pernah mereka permasalahkan.
Baca SelengkapnyaWapres Maruf Amin menegaskan perbedaan sudah menjadi hal yang biasa.
Baca Selengkapnyakriteria hilal yang secara resmi diadopsi pemerintah Indonesia dan ormas-ormas Islam adalah tinggi minimal 3 derajat Celcius.
Baca Selengkapnya"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan," kata Menag
Baca Selengkapnya