Mat Choiri, cerita tukang becak jujur dari Surabaya
Merdeka.com - Siapa yang tak tergiur dengan tumpukan uang, atau barang-barang mewah. Tak peduli halal atau haram, jika ada kesempatan di depan mata, entah milik siapa, hasrat ingin memiliki selalu muncul dengan tiba-tiba. Tapi tidak bagi Mat Choiri, si pengayuh becak asal Surabaya, Jawa Timur ini.
Bagi bapak dua anak ini, mencari rezeki dengan cara halal, biar sedikit asal berkah. "Buat apa membawa uang banyak, tapi tidak barokah. Sebab uang atau barang itu, bukan milik kita," kata Choiri dalam perbincangan dengan merdeka.com, Sabtu (12/1) malam.
Cerita kejujuran Mat Choiri ini terjadi pada November 2012 lalu. Ketika itu salah satu pelanggan meminta dia mengirimkan barang belanjaan. Mat Choiri mengungkapkan, saat kejadian, dirinya sudah mencari si pemilik barang belanjaan, tapi tidak ketemu. Akhirnya dia terpaksa menitipkannya ke petugas di supermarket yang berada tidak jauh dari bekas Penjara Kalisosok tersebut.
-
Apa akibatnya kalau kita nerima uang haram? Ustadz Das'ad juga menekankan bahwa uang haram, seperti yang diterima dalam bentuk suap Pilkada, meninggalkan bekas yang mendalam dalam jiwa seseorang. Meskipun hanya digunakan untuk hal sepele seperti makan bakso, dosa dari uang tersebut akan terus dibawa hingga akhir hayat dan dapat merusak kehidupan spiritual seseorang.
-
Bagaimana agar rezeki menjadi halal? Allahumma innii as'aluka min fadhlika wa athaa'ika rizkan thayyiban mubaarakan. Allahumma innaka amarta bid du'aa'i wa qadhaita alayya nafsaka bil istijaabah wa anta laa tukhlifu wa'daka wa laa tukadzzibu ahdaka. Allahumma ma ahbabta min khairin fa habbibhu ilaina wa yassirhu lanaa wa maa karahta min syaiin fa karihhu ilainaWa jannibnaahu wa laa tunzi' annal islaam ba'da iz a'thaitanaa.
-
Bagaimana cara mencari rezeki dengan baik? Carilah rezeki sebanyak-banyaknya, agar kamu bisa membaginya dengan orang-orang tercinta.
-
Kenapa uang haram bisa buat doa gak dikabulkan? Ustadz Das'ad Latif mengingatkan bahwa praktik suap, terutama dalam Pilkada, dapat memengaruhi keputusan hidup kita dan merusak hati. Uang haram dari suap dapat menjauhkan kita dari khusyuk dalam beribadah dan menghalangi doa agar tidak terkabul.
-
Bagaimana manusia gerobak mencari nafkah? Mereka berkamuflase menjadi manusia silver, manusia kostum atau badut Tak jarang membawa keluarga dengan gerobak atau manusia gerobak, pengemis, pengamen hingga pak ogah
-
Bagaimana cara mendapatkan rezeki yang cukup? Allah SWT berfirman:'Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).' (QS. Hud: 6)
"Saya sudah mencarinya tapi tidak ketemu juga. Malah kata teman-teman, pemiliknya nyari saya ke sini (pangkalan becak Giant). Terus sama teman-teman diantar ke petugas Giant untuk mengambil barangnya," tutur Choiri.
Bukan cuma sekali itu Pak Choiri mengembalikan barang milik penumpangnya itu, sahut Achmad, rekan seprofesi Choiri, bulan kemarin dia juga mengembalikan belanjaan penumpang. "Malah yang punya barang angkatan laut (anggota TNI AL). Trus saya bilang ke orangnya, kalau di sini, nggak ada istilah barang hilang atau ketinggalan. Kalau ada barang ketinggalan di becak, pasti dititipkan ke petugas Giant, silakan dicari dulu ke sana," kata Achmad bercerita.
Soal kejujuran, Mat Choiri menyatakan itu sebagai sikap hidupnya yang tak bisa ditawar-tawar lagi. "Makanan yang kita peroleh dengan cara tidak halal, itu ibaratnya seperti api. Makanan itu masuk dalam darah kita, kemudian membakar kebaikan yang ada dalam diri kita, sehingga bisa mempengaruhi akal sehat kita untuk terus mencari memakan barang-barang yang bukan milik kita," terang Choiri dengan kata-kata bijak yang biasa dia dengar dari tokoh agama.
Makanya, dia menolak keras uang atau barang yang diperolehnya dengan cara tidak halal. Bahkan, sifat kejujurannya itu, juga dia tanamkan kepada keluarganya. "Biar kejujuran ini bisa tetap terjaga di keluarga saya, saya mendidik anak-anak saya hidup sesuai aturan agama," katanya.
Meski setiap hari, kata Choiri melanjutkan ceritanya, rata-rata hanya membawa pulang uang Rp 50 ribu, toh saya masih bisa memberi makan keluarga dan menyekolahkan kedua anak ke pesantren agar pendidikan agama mereka kuat nantinya.
"Itu kalau lagi banyak penumpang, kalau pas lagi sepi, ya saya dan teman-teman hanya bawa uang Rp 15 ribu sampai 25 ribu rupiah saja. Tapi uang itu kan hasil keringat saya, bukan dari mencuri atau mengambil milik orang," tuturnya.
"Tapi ya sudahlah, sahut Choiri lagi, nggak usah mengingat-ingat semua kebaikan yang kita lakukan. Nanti malah kita jadi ria. Kalau kita ikhlas bekerja, dan berbuat baik enggak usah diingat-ingat," tutup Choiri sembari mengingatkan Achmad.
Cerita kejujuran Mat Choirie ini menjadi pembicaraan warga Surabaya ketika pada 10 November tahun lalu, pelanggan Giant Rajawali yang bernama Siti Rukmi, warga Wonokusumo Jaya, Surabaya menulis dalam sebuah surat pembaca di salah satu surat kabar:
Pada Sabtu, 10 November 2012, saya belanja di Giant Rajawali. Berhubung becak langganan berhalangan, saya gunakan jasa becak di depan Giant untuk mengantar belanjaan saya. Saya tunggu hingga malam, becak tersebut tidak kunjung datang.
Saya juga lupa menanyakan identitas tukang becak tersebut. Besoknya saya ke Giant untuk menanyakan hal itu. Puji syukur masih rezeki, ternyata barang belanjaan saya dititipkan oleh tukang becak tersebut ke Giant dan kembali utuh. Rupanya, tukang becak itu nyasar dan tidak menemukan alamat saya. Akhirnya, saya tahu bahwa tukang becak tersebut bernama Mat Choiri. Terima kasih Pak Mat Choiri. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"
Baca SelengkapnyaBegini kisah pilu seorang kakek pemulung yang hanya mampu beli makan nasi dan air putih sehari.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jovi Adhiguna juga memberikan klarifikasi dan mengaku aksinya tersebut sudah merugikan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaWarung nasi goreng di Ciputat ini mencuri perhatian karena porsinya besar, harganya murah, rasanya lezat, dan ada atraksinya.
Baca SelengkapnyaPara pembeli bebas mencicipi roti sepuasnya tanpa bayar
Baca SelengkapnyaBang Jabo menggratiskan pempeknya untuk kalangan duafa.
Baca SelengkapnyaContoh naskah drama berbagai tema untuk empat tokoh utama.
Baca SelengkapnyaDalam suratnya, Ia menjelaskan alasan datang dan menyantap hidangan di acara nikahan orang tak dikenal ini.
Baca SelengkapnyaPria asal Sragen yang membagikan cerita inspiratifnya meraih kesukesan berjualan di pinggir jalan dengan penghasilan jutaan rupiah per hari.
Baca Selengkapnya