Mata tertusuk pedang, korban tawuran pelajar di Tangerang tewas
Merdeka.com - Korban tawuran pelajar Ahmad Arifin, 17, siswa SMK PGRI 2 Kota Tangerang, tewas akibat luka bacok di wajahnya, Senin (6/4). Korban tewas di UGD RSU Kota Tangerang, setelah sempat mendapat perawatan.
Pantauan di ruang UGD, sejumlah keluarga korban dan petugas polisi berkumpul menyaksikan korban yang sedang mendapat penanganan medis. Lalu sekitar pukul 19.15 WIB, korban menghembuskan napas terakhir.
Kemudian jasad korban yang merupakan warga Jalan Daan Mogot Km 16, Kalideres, Jakarta Barat ini langsung dibawa petugas medis ke ruang jenazah.
-
Siapa yang menusuk korban? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Siapa yang memiliki pedang itu? Senjata dan perlengkapan besi tempa merupakan barang dengan status tinggi atau mahal yang dimiliki oleh orang kaya atau berpengaruh bagi bangsa Viking.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa pemilik pedang tersebut? Pemilik senjata ini ada kaitannya dengan Dinasti Piast, dinasti yang sangat berpengaruh dalam sejarah Eropa Timur dan Kristenisasi di Polandia.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
Seperti diketahui, tawuran antar pelajar SMK Yuppentek dengan SMK PGRI 2 Kota Tangerang terjadi di taman depan Samsat Cikokol, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang, Senin (6/4) siang.
Salah seorang siswa SMK PGRI 2 bernama Ahmad Arifin, 17, mengalami luka bacok di bagian wajahnya hingga harus dilarikan ke RSU Kota Tangerang.
Kapolsek Tangerang Kompol Bambang Gunawan mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika itu korban bersama teman-temannya dari SMK PGRI 2 sedang nongkrong di taman Cikokol. Lalu rombongan SMK Yuppentek datang menyerang mereka.
“Korban langsung dikeroyok dan dibacok dengan samurai mengenai bagian alis mata kanan,” katanya.
Aksi tawuran tersebut berhenti ketika petugas Polsek Tangerang tiba di lokasi. Kemudian yang mengalami luka serius dilarikan oleh petugas ke RSU Kota Tangerang. “Korban ditolong dalam keadaan (pedang) samurai masih menancap di alisnya,” kata Kapolsek. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban mengalami luka tusuk di dada bahkan pisau masih menancap ketika dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas usai terlibat tawuran di Jalan Raya Bogor-Jakarta KM 39
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaTawuran antar-geng pecah di Kabupaten Batang, Sabtu (10/8).
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan kejadian ini memakan satu korban yang telapak tangannya putus akibat tebasan senjata tajam
Baca SelengkapnyaDia mengklaim, penembakan itu terjadi saat tawuran di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat, pada Minggu (24/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaPada bagian belakang tubuhnya terdapat luka robek diduga akibat bacokan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas pada Kamis (13/6) malam
Baca SelengkapnyaKorban masih menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaSalah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca Selengkapnya