Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengorbanan sia-sia demi gabung Gafatar

Pengorbanan sia-sia demi gabung Gafatar Gafatar. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Satu per satu masyarakat di sejumlah daerah hilang secara misterius. Belakangan diketahui mereka terbang ke Kalimantan untuk bergabung dalam ajaran aliran sesat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Namun sejak pekan lalu, pemerintah sudah mengendus tempat penampungan mereka selama mengikuti gerakan yang digagas pendiri aliran Al Qiyadah Al Islamiyah, Ahmad Musadeq. Ratusan warga yang hilang di berbagai daerah itu ternyata ada di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Setelah keberadaan mereka terendus, ratusan orang eks anggota Gafatar dipulangkan ke sejumlah daerah. Mulai dari Jakarta, Semarang, Solo, sampai Jawa Timur.

Banyak yang menolak dipulangkan ke kampung halaman dengan berbagai alasan. Selain itu, mereka merasa apa yang didapat selama mengikuti aktivitas gerakan itu cukup membuat mereka nyaman. Meski menolak, pemerintah tetap memulangkan mereka agar kembali ke kehidupan normal.

Saat ditemui merdeka.com, sejumlah eks anggota Gafatar bercerita perjuangan mereka sampai ke Kalimantan dan memutuskan mengabdikan diri sebagai anggota. Berikut pengakuan eks anggota Gafatar:

Keluar dari PNS hingga bercerai

Sejumlah mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dipulangkan dari Kalimantan Barat ke Jakarta sementara waktu tinggal di Panti Sosial Bina Insan II. Meski sudah berada di Jakarta, sebenarnya mereka banyak yang berat hati meninggalkan Kalimantan."Bahkan ada juga yang rela keluar dari pekerjaannya demi pindah ke sana," terang Kepala Panti Sosial Bina Insan II, Harjanto, saat ditemui merdeka.com, Senin (25/1).Banyak pengorbanan lain yang dilakukan para anggota untuk terbang ke Kalimantan dan mendalami gerakan itu. Termasuk rela rumah tangganya hingga pekerjaan hancur."Ada yang sebelum ke sana cerai sama suami, terus ke sana. Ada juga yang jual motor, mobil buat ke Kalimantan. Ada juga yang bela-belain keluar dari PNS kan," tuturnya.

Seorang arsitek pilih jadi petani karena Gafatar

Demi bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara dan terbang ke Kalimantan, banyak anggotanya sampai mengeluarkan dana habis-habisan. Tak cuma itu, anggota mereka juga rela meninggalkan kehidupannya yang terdahulu.Seperti yang dikisahkan ibu Rina Marliawati (38). Adik iparnya, Aras, yang dulunya bekerja sebagai arsitek memilih menjual seluruh asetnya demi hijrah ke Kalimantan dan menjadi petani. Aras juga memboyong keluarga setelah tiga tahun bergabung dalam kelompok Gafatar."Sekitar enam bulan lalu dia pindah ke Kalimantan. Rumah di Bekasi dijual buat ke Kalimantan. Beberapa asetnya dijual, ada juga yang dikasih ke rumah ibu," kata Rina Marliawati (38) saat menjenguk kakak iparnya di Panti Sosial Bina Insan II, Cigeger, Cipayung Jakarta Timur , Senin (25/1).Keluarga baru mengetahui rumah dan aset Aras dijual setelah ia memboyong keluarganya ke Kalimantan. Aras pun tak berpamitan kepada sang ibu kala itu.Dari pengakuan Rina, Aras sempat mengajak keluarga besarnya untuk menganut paham yang baru diyakininya itu. Beruntung tidak ada keluarga lain yang ikut bergabung dalam kelompok Gafatar selain istri dan anak-anaknya.

Tidak mau pulang karena rumah dan aset lainnya sudah dijual

Mayoritas eks anggota Gafatar menolak dipulangkan dari Kalimantan. Salah satu alasan mereka susah meninggalkan Kalimantan karena sudah menjual seluruh asetnya untuk biaya ke Kalimantan."Mereka tidak mau dipulangkan ke kampungnya," terang Kepala Kesbangpol Barsel, Liharfin.Banyak warga yang mendadak menjual asetnya untuk biaya perjalanan ke Kalimantan. Setelah semua asetnya terjual, mendadak warga itu hilang.Kehilangan mereka diketahui bergabung dengan isis.

Sampai tinggalkan orangtua

Enam bulan sudah Sarah (66) tidak bisa menemui anak keduanya berserta menantu dan serta empat cucunya yang ikut dalam kelompok Gafatar. Wajahnya pucat pasi ketika tahu anaknya, Aris (nama samaran) tidak mau menemuinya di Panti Sosial Bina Insan II, Dinas Sosial DKI di Ceger, Cipayung, Jakarta Timur."Maaf yah Bu, orang yang ibu cari memang ada di sini, cuma dia bilang nggak mau ketemu. Katanya, dia dalam keadaan sehat dan baik-baik saja," kata seorang securiti Dinas Sosial kepada Sarah, Senin (25/1).Setelah petugas itu pergi, Sarah tak kuat menahan rasa sakit. Tangisnya pun pecah. Tak tega melihat ibunya menangis, anak ke empat Sarah, Rizal (39) yang menemani langsung memeluk sang ibu dan tersungkur di hadapannya.Tak lama, seorang petugas dinas sosial datang menghampiri Sarah. Dia berjanji akan membujuk Aris agar mau menemui Sarah."Ibu harus kuat yah, saya akan berusaha membujuk supaya ibu bisa ketemu dia," kata petugas itu sambil berusaha menenangkan Sarah.Setelah beberapa saat petugas itu kembali datang dan mengatakan Aris mau ditemui Sarah."Ibu kuat yah jangan pingsan, dia mau ketemu sama ibu sekarang. Siapa yang mau mendampingi?" kata petugas itu lagi.Ditemani Rizal, Sarah pun bergegas masuk menemui anak dan cucunya. Hanya 15 menit Sarah menemui anaknya yang berusia 45 tahun itu. Meski gagal mengajak Aris dan keluarganya pulang, tapi wajah Sarah tampak terlihat lega karena telah menemui anaknya. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Raja Tega Tak Punya Hati, Keluarga ini Tolak & Usir Anak Perempuannya yang Kembali ke Rumah
Raja Tega Tak Punya Hati, Keluarga ini Tolak & Usir Anak Perempuannya yang Kembali ke Rumah

Kisah seorang anak perempuan yang ditolak keluarganya setelah diusir.

Baca Selengkapnya
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub

Kapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis

Baca Selengkapnya
Keharuan 76 Narapidana Teroris Berikrar Setia NKRI
Keharuan 76 Narapidana Teroris Berikrar Setia NKRI

76 Warga binaan narapidana terorisme di Gunung Sindur mengucapkan ikrar setia kepada NKRI

Baca Selengkapnya
Momen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'
Momen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'

Momen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'

Baca Selengkapnya
Viral Momen Polwan Kunjungi Panti Asuhan Balita di Semarang, Penuh Haru
Viral Momen Polwan Kunjungi Panti Asuhan Balita di Semarang, Penuh Haru

Viral momen polwan kunjungi panti asuhan balita di Semarang, penuh haru.

Baca Selengkapnya
29 Orang Eks OPM di Maybrat Kembali Bersumpah Setia kepada NKRI
29 Orang Eks OPM di Maybrat Kembali Bersumpah Setia kepada NKRI

Mereka mengaku terpaksa ikut bergabung dalam OPM wilayah Sorong Raya dikarenakan mereka kerap mendapat intimidasi dari pentolan-pentolan OPM.

Baca Selengkapnya
3 Imigran Rohingya Kembali Kabur dari Tempat Penampungan Sementara, Ini Fakta di Baliknya
3 Imigran Rohingya Kembali Kabur dari Tempat Penampungan Sementara, Ini Fakta di Baliknya

Tiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).

Baca Selengkapnya
Sejarah Kampung Mati Vietnam di Kramat Jati
Sejarah Kampung Mati Vietnam di Kramat Jati

Kini, orang-orang menyebutnya Kampung Mati Vietnam.

Baca Selengkapnya
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras

Baca Selengkapnya
Lima Pengungsi Rohingya Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya Kabur dari Penampungan
Lima Pengungsi Rohingya Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya Kabur dari Penampungan

olisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.

Baca Selengkapnya
Kembali Terusir, Potret Pengungsi Rohingya Terlantar di Arena Skateboard Taman Sulthanah Safiatuddin Aceh
Kembali Terusir, Potret Pengungsi Rohingya Terlantar di Arena Skateboard Taman Sulthanah Safiatuddin Aceh

Ratusan Pengungsi Rohingya yang awalnya bakal ditampung sementara di Bumi Perkemahan Pramuka Seulawah, Pidie, ditolak warga setempat.

Baca Selengkapnya
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Selengkapnya