Mau antar makan siang untuk suami, ibu & anak tewas tenggelam
Merdeka.com - Mistawati (32) dan anaknya masih balita Akbar Maulana 15 bulan ditemukan tewas mengambang di sungai kecil daerah Parit 5 Dusun Cabang Galah Desa Mumpa Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir, Sabtu (28/4) sekitar pukul 04.00 WIB. Sebelumnya, kedua korban dilaporkan hilang sejak Jumat (27/4).
Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony membenarkan kejadian tersebut. Polisi menduga, korban jatuh dari perahunya saat akan mengantarkan makan siang untuk suaminya, Selamat (42) yang bekerja sebagai petani.
"Biasanya, korban selalu mengantarkan makan siang untuk suaminya. Namun hari itu, sampai pukul 11.00 WIB, korban tidak kunjung datang. Selamat lalu mencari istri dan anaknya ke rumah, namun tak juga ditemukan," katanya kepada merdeka.com, Sabtu (28/4).
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan makam ibu dan anak? Sumber: Arkeonews Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
Selamat mencari keberadaan istri dan anaknya bersama warga dan tetangganya sampai ke area perkebunan milik masyarakat. Pencarian dilakukan hingga larut malam, namun Mistawati dan Akbar Maulana, tetap tidak ditemukan.
Kemudian pada Sabtu sekitar pukul 04.00 WIB, salah seorang warga sekitar bernama Jamian (37), menemukan sosok mayat di dekat WC rumahnya yang berdekatan dengan anak sungai atau parit tersebut.
"Saat diperhatikan, ternyata sosok tersebut, adalah 2 mayat manusia dalam kondisi mengapung, di dalam kanal. Jamian lalu berteriak meminta tolong kepada warga sekitar," ujar Christian.
Warga pun langsung berdatangan ke lokasi penemuan mayat tersebut. Warga menghubungi polisi dari Bhabinkamtibmas setempat, untuk memberitahukan adanya penemuan mayat ibu dan anak itu.
"Kedua mayat korban langsung dievakuasi dari dalam kanal, dan dibawa menuju rumah keluarganya di Blok M, Desa Bagan Jaya, Kecamatan Enok," terangnya.
Dari hasil pemeriksaan tim medis, di tubuh kedua jasad korban, tidak ditemukan bekas tanda-tanda kekerasan. Diduga korban terjatuh ke dalam kanal, namun karena tidak bisa berenang, korban akhirnya tenggelam bersama anaknya.
"Keluarga tidak bersedia jasad kedua korban diautopsi, dan membuat surat pernyataan. Saat ini, jasad kedua korban sudah diserahkan ke pihak keluarga, untuk dikebumikan," pungkas perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1998 ini. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas korban.
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca Selengkapnya