Mau jemput adik lewat Kampung Pulo, Eko malah dihajar Satpol PP
Merdeka.com - Penggusuran pemukiman di Kampung Pulo, Jakarta Timur berujung kerusuhan antara warga dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Banyak warga yang menjadi korban akibat kerusuhan tersebut.
Eko Prasetyo (22), menjadi salah satu korban akibat dihajar oleh Satpol PP. Sayangnya, Eko bukan warga asli Kampung Pulo, melainkan warga Gang Banten, Balimester, Jatinegara.
Sepupu korban, Yani menuturkan, sebelum kerusuhan terjadi, Eko berniat menjemput adiknya di SDN 01 Balimester. Namun, tiba-tiba, Eko langsung ditarik oleh Satpol PP dan langsung dihajar bertubi-tubi hingga mengalami luka parah.
-
Kenapa pembuluh darah di otak bisa pecah? Penyebab utama dari insiden ini adalah aneurisma otak, yang merupakan kondisi di mana dinding arteri mengalami kelemahan dan membentuk tonjolan yang akhirnya pecah.
-
Apa yang terjadi saat pembuluh darah di otak pecah? Pecahnya pembuluh darah di otak merupakan kondisi medis yang sangat serius. Hal ini terjadi ketika dinding arteri di otak menjadi lemah dan akhirnya mengalami kebocoran, yang mengakibatkan terjadinya perdarahan di dalam otak.
-
Kapan pembuluh darah di otak sering pecah? Aneurisma ini lebih sering terjadi pada individu dewasa yang berusia di atas 40 tahun.
-
Siapa yang mengalami pecah pembuluh darah? 10 Potret Hamdan ATT Mengalami Pecah Pembuluh Darah dan Kini Menjalani Pengobatan di Rumah Sakit
-
Apa yang terjadi saat aneurisma otak pecah? Saat aneurisma pecah, hal ini dapat menyebabkan perdarahan otak yang berbahaya dan menimbulkan kondisi medis serius seperti stroke hemoragik.
"Jadi jam 11.00 WIB jemput adiknya sekolah SDN 01 Balimester. Dia jalan kaki lewat pasar, ketika dia lewat ada kerusuhan sampai ada kebakaran, tanpa sadar dia keseret oleh Satpol PP dan langsung dipukuli," kata Yani ketika dihubungi merdeka.com, Kamis (20/8).
Setelah dipukuli, Eko digiring ke Polres Metro Jakarta Timur bersama dengan warga Kampung Pulo lainnya. "Keluarga dapat kabar jam 13.30 siang, langsung ke sana untuk jemput korban. Cuma keluarga tidak bisa langsung nemuin karena belum bisa dibuktiin kalau Eko bukan warga Kampung Pulo. Jadi kami minta bantuan warga Gang Banten kalau korban itu bukan warga Kampung Pulo," imbuhnya.
Sayang, Eko baru bisa diboyong dari kantor polisi pukul 15.30 WIB. Karena kondisinya yang sudah babak belur, maka keluarga langsung membawa korban ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
"Polisi nyaranin ke klinik atas (klinik polres) buat pertolongan pertama. Tapi malah enggak bisa ngelayanin. Setelah itu kami ke rumah sakit terdekat, yaitu RS Hermina, tapi di sana juga enggak nerima karena security yang jaga juga kena. Dari situ korban dibawa ke RSCM, tapi bilangnya pasien banyak jadi nunggu. Akhirnya kami inisiatif ke RS St. Carolus dan bisa ditangani dengan cepat," ucap Yani.
Dari hasil rontgen, diketahui korban mengalami beberapa luka di kepala, yaitu lebam di mata kanan, luka di kening, dan luka di kepala bagian belakang. Selain itu, perut dan kaki korban juga mengalami luka akibat dipukuli.
Eko juga mengalami pendarahan otak karena beberapa pembuluh darahnya pecah. Alhasil dia harus menjalani operasi. "Malam ini harus dioperasi karena ada pembuluh darah yang pecah dan pendarahan otak," ungkap Yani.
Sementara itu, keluarga korban juga sudah melaporkan hal ini ke Wali Kota Jakarta Timur. Yani mengatakan, pihak Wali Kota akan menanggung semua biaya pengobatan sampai Eko sembuh total.
"Wali Kota Jakarta Timur sudah tahu kalau warganya kena salah sasaran, tapi untuk sekarang keluarga mengutamakan kesehatan korban. Kalau sudah selesai semua nanti dipikirin lagi langkah selanjutnya," tutup Yani. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kejadian Aiptu Ari Sujuanta mengalami luka pada bagian kepala, patah lengan tangan kiri atas dan patah pergelangan tangan kiri.
Baca SelengkapnyaBerikut kondisi Ipda Purnomo polisi baik usai dipukul oleh ODGJ hingga berdarah-darah.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang pria pengemudi mobil Alphard mengancam warga dengan pisau.
Baca SelengkapnyaPeristiwa penganiayaan dan pengeroyokan bermula ketika korban APS dan AP sedang duduk-duduk di area masjid.
Baca SelengkapnyaKorban dibawa ke RSCM oleh warga untuk mendapatkan perawatan medis dan tim unit reskrim melakukan pengecekan ke RSCM guna keperluan visum et revertum.
Baca SelengkapnyaSyahduddi melanjutkan bahwa para pelaku juga telah menangkap dan polisi melakukan proses hukum terhadap para pelaku pembegalan itu.
Baca SelengkapnyaPolisi yang mendapatkan informasi dan laporan akhirnya melakukan penyelidikan, hingga berhasil menangkap ketiga pelaku.
Baca SelengkapnyaAksi seorang bocah yang menghalangi seorang driver ojek online yang melintas di jalur sepeda viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAde Ary menjelaskan korban hendak menuju sebuah warung makan di Jalan Bugis Tanjung Priok, Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku inisial FA (24) dan menjebloskannya ke jeruji besi.
Baca SelengkapnyaPemotor langsung menghantam emak-emak hingga jatuh terjungkal.
Baca SelengkapnyaSetelah selesai, sekitar pukul 04.00 korban berencana kembali ke tempatnya bekerja.
Baca Selengkapnya