Mau ke Thailand dan Malaysia, guru malah ditipu biro perjalanan
Merdeka.com - Seorang guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri di Pekanbaru, Endang K (43), warga Jalan Todak, Marpoyan Damai melaporkan TS (35), karyawan dari biro perjalanan PT G ke Polda Riau. Sebab, Endang dan guru-guru lainnya merasa ditipu oleh paket perjalanan biro tersebut saat mereka berkunjung ke Malaysia dan Thailand. Setelah membayar Rp 80 juta, mereka diminta membayar lagi saat berada di Malaysia.
Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (4/1) membenarkan adanya laporan peristiwa tersebut. "Laporan korban sudah diterima dan saat ini sedang ditangani Polresta Pekanbaru dengan melakukan pemeriksaan terkait peristiwa tersebut," ujarnya.
Informasi yang berhasil dihimpun di kepolisian menyebutkan, bahwa peristiwa penipuan tersebut bermula ketika perjalanan yang yang direncanakan Endang bersama guru-guru lainnya sekitar bulan September 2013.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Dimana penipuan terjadi? Pasangan ini memiliki sebuah pusat terapi di Kanpur, Uttar Pradesh, di mana mereka diduga meyakinkan orang-orang bahwa proses penuaan mereka dipercepat oleh polusi udara yang parah.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
Saat itu, mereka mengambil paket perjalanan empat hari dua malam melalui PT G dengan biaya Rp 80 juta dan dibayar melalui seseorang berinisial TS. Dalam perjalanan ini, TS yang menjadi pengkoordinir dan pengatur segala keperluan perjalanan.
Setelah uang dibayarkan, berangkatlah korban bersama rombongannya dalam tur itu. Namun, baru tiba di Malaysia, rombongan ini sudah dioper ke sebuah travel yang ada di Malaysia. Yang mengejutkan lagi, Endang dan guru-guru lainnya diminta untuk membayar uang tambahan karena PT G belum membayar jasa travel Malaysia itu. Mau tak mau, para guru-guru tersebut terpaksa membayar uang tambahan travel di Malaysia untuk melanjutkan perjalanan ke Thailand.
Namun setelah tiba di Indonesia, para guru tak terima ditipu oleh TS karena membayar dua kali saat berangkat dari Malaysia ke Thailand, hal inipun dilaporkan korban pada polisi, Rabu (1/1) karena merasa bahwa uang pembayaran perjalanan wisata itu sudah dibayarkan seluruhnya pada terlapor. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian ini orang tua yang tertipu mengalami kerugian hingga Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaTerdapat 60 orang anggota paduan suara yang menjadi korban dari kasus penipuan tersebut. Polisi saat ini sudah turun tangan.
Baca SelengkapnyaIklan itu berisikan program S3 di Philippines Women's University (PWU), Filipina.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaPolres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaGubernur Bali I Wayan Koster membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, dua wisatawan asing yang dipalak berasal dari Sri Lanka.
Baca SelengkapnyaDua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.
Baca SelengkapnyaPihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu
Baca SelengkapnyaMereka terus-menerus ditekan oleh pemandu wisata untuk membeli produk-produk mahal seperti kosmetik, suplemen nutrisi, dan barang-barang bebas bea.
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar (pungli) terjadi di pemandian air Sidebu-debu, Berastagi viral di sosial media, pengunjung diminta dua kali bayar.
Baca Selengkapnya