'Mau maju pilkada ada 2 pilihan, figur dicintai atau dibutuhkan'
Merdeka.com - Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengatakan dalam pelaksanaan pemilihan umum setiap individu hanya memiliki dua pilihan di hadapan para pemilihnya. Menurut dia, Pilkada, Pileg atau bahkan Pilpres, memang menempatkan individu sebagai lakon protagonis dari panggung kompetisi tadi.
"Maka jika kita ingin menang di Pilkada, pilihannya cuma dua, kamu jadi figur yang dicintai atau setidaknya jadi figur yang dibutuhkan," ujar Budiman di kantor BPP Kemendagri dalam diskusi bedah buku 'Politik Hukum Pilkada Serentak' karangan Tjahjo Kumolo, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (3/5).
"Artinya, seorang calon itu membangun hubungan rasional programatik dengan si pemilih. Bahwa kemudian kamu dicintai ya itu hanya bunga-bunganya saja," katanya menambahkan.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
-
Apa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada itu apa? Pilkada merupakan singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Apa yang dipilih di Pilkada? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah proses demokratis yang dilaksanakan untuk memilih pemimpin di tingkat daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Budiman menilai, dari dua kriteria calon pemimpin tadi konteks 'pemimpin yang dibutuhkan' nyatanya memang lebih unggul dan akuntabel daripada sekedar menjadi 'pemimpin yang dicintai' oleh pemilihnya.
"Paling bagus itu, jika hubungan yang tercipta adalah karena 'membutuhkan', karena ikatannya lebih kental dan mudah diukur. Pola demokrasi yang bagus itu ketika tujuan utamanya melahirkan figur politik yang dibutuhkan, bukan hanya dicintai," ujar Budiman.
Terlebih lagi, lanjut Budiman, biasanya pemilih yang kadung lebih 'mencintai' calon pemimpinnya daripada 'membutuhkannya'. Selain itu, biasanya tak terlalu kritis dalam menanggapi kesalahan-kesalahan si calon, atau bahkan malah memakluminya karena terlanjur cinta tersebut.
"Kalau calon pemimpinnya sekedar 'dicintai', lebih mudah memang. Anda mencuri pun dimaafkan. Anda salah pun juga akan dimaklumi," ujarnya.
Kemudian, Budiman mencontohkan mengenai seorang calon pemimpin yang dibutuhkan oleh para pemilihnya namun di saat yang sama kebutuhan para calon pemilih itu saling bertentangan.
Di sinilah integritas seorang calon pemimpin itu akan diuji untuk melihat apakah dirinya memang dibutuhkan oleh rakyat pada umumnya. Atau dia memang hanya ingin menyenangkan semua pihak saja demi mendulang suara.
"Lalu bagaimana jika harus menjadi 'yang dibutuhkan', padahal kebutuhannya beragam. Antara investor reklamasi dengan aktivis lingkungan kan bertentangan, bagaimana? Kebutuhan siapa yang harus dilayani pemimpin itu jika terpilih di Pilkada?" ujar Budiman.
"Nah, seorang calon pemimpin nggak bisa dalam janji kampanyenya mengatakan bahwa dia pro investasi perkebunan dan pertambangan, tapi di sisi lain dia juga mengatakan pro reforma agraria. Dia mau apa sebenarnya, menyenangkan semua orang? Tapi beginilah budaya politik Indonesia," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said berharap kandidat kepala daerah yang diusung PDIP dapat bekerja keras mengambil hati masyarakat calon pemilih.
Baca SelengkapnyaMeski tidak cocok dengan PDIP, masyarakat tetap bisa memilih Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaHasil Survei CSIS mengungkapkan rata-rata pemilih partai belum solid mendukung capres
Baca SelengkapnyaIncumbent adalah istilah yang kerap muncul saat Pilkada dan menarik dipelajari.
Baca SelengkapnyaBahkan kata Deddy, sampai presiden dan mantan presiden 'turun gunung' untuk mendukung salah satu paslon
Baca Selengkapnya