Mau Selamatkan Anak Jatuh ke Saluran Air, Ayah di Pamulang Terseret Arus hingga Tewas
Merdeka.com - Petugas BPBD Kota Tangerang Selatan, masih berupaya melakukan pencarian terhadap sosok balita atas nama Divar (3), yang terseret arus di saluran air Jalan Lombok, Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
“Masih proses pencarian oleh petugas," terang Sekretaris BPBD Kota Tangsel, Andi Setiawan, dikonfirmasi, Senin (22/5).
Dalam kejadian ini, ayah Divar bernama Rasam (37) turut menjadi korban. Rasam telah berhasil ditemukan petugas sejauh 3,5 KM dari lokasi jatuhnya korban dalam kondisi meninggal dunia, Minggu (21/5).
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
“Untuk yang ditemukan semalam bapaknya,” ucap Andi.
Kronologi Kejadian
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel, M. Faridzal Gumay, mengungkapkan kronologi kejadian. Dia menyebut, awalnya sang anak yang masih balita tersebut asik bermain hujan di sekitar lokasi. Kemudian korban Divar terpeleset dan jatuh ke saluran air yang sedang deras.
"Jadi itu anak jatuh hanyut dan orang tuanya coba menolong dengan berjaga di saluran air di depan, tapi dia ikut terpeleset dan terbawa arus,” ungkapnya.
Petugas langsung mencari kedua korban. Namun, yang ditemukan sementara hanya Rasam.
“Pagi ini kembali kami lakukan upaya pencarian terhadap sang anak di titik lokasi penemuan ayahnya. Tim kita akan sebar, jika di titik penemuan ayahnya tidak ditemukan kemungkinan pencarian menyebar ke kali Pesanggrahan,” ucap dia.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut terjadi setelah panitia perlombaan layar menginstruksikan para atlet untuk merapat kembali ke pantai lantaran cuaca yang tidak mendukung.
Baca SelengkapnyaOrang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca Selengkapnya