Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Maulid Nabi Muhammad, gamelan keramat Keraton Surakarta ditabuh

Maulid Nabi Muhammad, gamelan keramat Keraton Surakarta ditabuh Gamelan Sekaten Keraton Surakarta. ©2014 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Sepasang gamelan pusaka Keraton Kasunanan Surakarta, Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari, Sabtu (27/12) siang akan ditabuh. Kedua gamelan tersebut saat ini sudah berada di Bangsal Pradangga yang berada di halaman Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta. Ditabuhnya dua gamelan tersebut sebagai pertanda puncak perayaan Sekaten dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW atau Grebeg Maulud.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KP Winarno Kusumo mengatakan dua gamelan Kyai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari dikeluarkan dari tempat penyimpanannya di Langen Katong, Sabtu (27/12) pukul 9.00 WIB. Menurut dia, dua gamelan itu sering disebut gamelan sekati atau sekaten.

"Gamelannya sudah kita keluarkan dari keraton pagi tadi. Nanti selepas Salat Zuhur akan kita tabuh, nunggu utusan dari keraton dulu," ujar Winarno, saat ditemui merdeka.com, di Komplek Masjid Agung Keraton.

Sebelum ditabuh, lanjut pria yang akrab disapa Kanjen Win ini, akan dilakukan upacara pembukaan dan doa bersama. Kiai Guntur Madu yang berada di Bangsal Pradangga Selatan mendapat giliran ditabuh pertama kali. Baru kemudian Kiai Guntur sari mendapatkan giliran selanjutnya. Sepasang gamelan tersebut rencananya akan ditempatkan di dan siap ditabuh sebagai tanda dimulainya Grebeg Maulud.

"Saat alunan gendhing ciptaan Sunan Kalijaga berbunyi, biasanya masyarakat akan berebut janur kuning yang sudah dipasang di kedua bangsal. Janur tersebut dipercaya membawa keberuntungan bagi yang memperolehnya," katanya.

Terkait makna dan pesan dalam tabuh gamelan tersebut, Kanjeng Win menjelaskan, maknanya adalah mengingatkan manusia agar memiliki rasa tanggung jawab. Selain itu juga bermakna sebagai pembersihan diri, sesuai dengan gending khusus yang dimainkan, yaitu Gending Rambu dan Gending Rangkung yang memiliki makna doa dan penyucian diri. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Konflik Lagi, Keraton Surakarta Laporkan Dugaan Pengeroyokan Saat Pembukaan Sekaten
Konflik Lagi, Keraton Surakarta Laporkan Dugaan Pengeroyokan Saat Pembukaan Sekaten

Kali ini pemicunya adalah tradisi tahunan saat prosesi tabuh gamelan Sekaten dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (9/9) lalu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Sekaten, Media Penyebaran Islam Sejak Zaman Majapahit
Mengenal Tradisi Sekaten, Media Penyebaran Islam Sejak Zaman Majapahit

Melalui Sekaten, kita dapat melihat eratnya kaitan antara peristiwa ini dengan sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Siraman Gong Sekaten, Prosesi Memandikan Gamelan Berusia 600 Tahun di Keraton Kanoman Cirebon
Fakta Unik Siraman Gong Sekaten, Prosesi Memandikan Gamelan Berusia 600 Tahun di Keraton Kanoman Cirebon

Warga sekitar berebut air cucian dari gamelan tersebut.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Miyos Gongso Keraton Yogyakarta, 2 Gamelan Pusaka Keluar dari Ruang Penyimpanan
Mengenal Tradisi Miyos Gongso Keraton Yogyakarta, 2 Gamelan Pusaka Keluar dari Ruang Penyimpanan

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta menggelar rangkaian hajad dalem Sekaten.

Baca Selengkapnya
Melihat Prosesi Udhik-Udhik, Jadi Pembuka Rangkaian Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta
Melihat Prosesi Udhik-Udhik, Jadi Pembuka Rangkaian Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta

Mengawali acara besar Grebeg Mulud, Keraton Yogyakarta melakukan tradisi menyebar udhik-udhik. Animo masyarakat untuk mengikuti prosesi ini cukup besar.

Baca Selengkapnya
Beda dari Biasanya, Kirab Pusaka Peringati Malam Satu Suro di Keraton Surakarta
Beda dari Biasanya, Kirab Pusaka Peringati Malam Satu Suro di Keraton Surakarta

Sejumlah pusaka termasuk belasan kerbau bule keturunan Kiai Slamet akan diarak keliling tembok luar istana

Baca Selengkapnya
Sejarah Malam 1 Suro, Tradisi Perayaan Islam Jawa Era Sultan Agung
Sejarah Malam 1 Suro, Tradisi Perayaan Islam Jawa Era Sultan Agung

Tanggal 1 Suro diperingati setelah magrib pada hari sebelum tanggal 1, dan biasanya disebut malam satu suro.

Baca Selengkapnya
Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar
Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar

1.000 tumpeng dibawa ke Sriwedari untuk diserahkan Pemkot Solo. Usai didoakan para ulama keraton, tumpeng dibagikan ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Melihat Perayaan Sekaten dan Maulid Nabi di Keraton Surakarta Tahun 1912, Warga yang Ingin Nonton Wajib Ucapkan Kalimat Syahadat
Melihat Perayaan Sekaten dan Maulid Nabi di Keraton Surakarta Tahun 1912, Warga yang Ingin Nonton Wajib Ucapkan Kalimat Syahadat

Acara Grebeg Maulud digelar setiap tahun. Setiap perayaan itu menyimpan momen sejarahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengintip Tradisi Ngarumat Pusaka Saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad
FOTO: Mengintip Tradisi Ngarumat Pusaka Saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad

Tradisi turun-temurun ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga Batukarut dan Lebakwangi yang berada di luar kota.

Baca Selengkapnya
Mengenal Lebih Dekat Tradisi Sekaten, Warisan Budaya Penuh Makna dalam Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW
Mengenal Lebih Dekat Tradisi Sekaten, Warisan Budaya Penuh Makna dalam Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW

Sekaten adalah tradisi Jawa dalam menyambut Maulid Nabi. Yuk, kenali sejarah, makna, dan ritual unik di balik perayaan penuh spiritualitas ini!

Baca Selengkapnya
Ragam Tradisi Unik Menyambut Maulid Nabi di Indonesia, dari Sekaten hingga Walima yang Sarat Makna
Ragam Tradisi Unik Menyambut Maulid Nabi di Indonesia, dari Sekaten hingga Walima yang Sarat Makna

Berbagai macam perayaan menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad di tiap daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya