Mayat bayi dibungkus sarung bantal di irigasi gegerkan warga Sleman
Merdeka.com - Sosok mayat bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan mengambang di irigasi Kronggahan, Trihanggo, Gamping, Sleman Senin (28/9) pagi. Mayat bayi tersebut ditemukan oleh Anis Mardiyah (40) sekitar pukul 09.00 WIB.
Penemuan tersebut bermula ketika Anis hendak mengambil air untuk menyiram halaman rumahnya yang tak jauh dari irigasi. Saat sampai di saluran irigasi dia mencium bau busuk menyengat dari sebuah bungkusan kain di irigasi.
Karena curiga, dia pun kembali ke rumah dan memberitahu suaminya. Setelah itu mereka kembali dan mengangkat bungkusan dari saluran irigasi.
-
Kapan bayi-bayi itu meninggal? Hampir setengah dari bayi yang ditemukan meninggal selama masa perinatal, khususnya antara minggu ke-27 kehamilan dan pekan pertama kelahiran.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
Kapolsek Gamping, AKP Agus Zainuddin mengatakan setelah saksi bersama suaminya membuka bungkusan itu ternyata isinya adalah mayat bayi.
"Setelah itu mereka melaporkan penemuan mayat bayi tersebut ke Polsek Gamping," katanya pada merdeka.com, Senin (28/9).
Mendapat laporan tersebut petugas polisi kemudian melakukan pengecekan. Petugas melihat sosok mayat bayi tersebut tanpa mengenakan baju dalam keadaan sudah membusuk.
"Mayat dibungkus kain sarung bantal warna putih, berjenis kelamin laki- laki dengan tali pusat sudah terlepas," tambahnya.
Dari identifikasi petugas, diduga bayi tersebut sudah meninggal lebih dari tiga hari. Selain itu bayi juga dibuang dengan cara dilempar ke saluran air.
"Sekarang untuk kepentingan penyelidikan, jenazah dibawa ke Sardjito oleh PMI Sleman. Siapa orang tua bayi belum kita ketahui," tandasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaJasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaWarga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.
Baca SelengkapnyaMayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDi lihat dari kondisinya, bayi itu baru dibuang beberapa jam sebelum akhirnya ditemukan. Sebab, belum ada tanda-tanda bau busuk.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca Selengkapnya