Mayat Bayi Ditemukan di Dalam Kaleng Biskuit
Merdeka.com - Warga Kalasan, Kabupaten Sleman, digegerkan penemuan mayat bayi, Rabu (28/8). Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki ini ditemukan di dalam kaleng biskuit.
Kaleng biskuit berisi mayat bayi itu tersimpan di dalam sebuah tas ransel hitam. Tas ransel hitam itu ditemukan tersangkut di Selokan Mataram.
Kapolsek Kalasan, Kompol Imam Santoso mengatakan, penemuan bayi di dalam kaleng biskuit pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Sarjito.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Saat itu, Sarjito melihat tas ransel tersangkut di Selokan Mataram. Curiga pada tas ransel hitam itu, dia langsung membuka isi di dalamnya.
"Saat dibuka isi ransel ada sebuah plastik berwarna merah yang dipakai membungkus kaleng biskuit. Saksi pun kemudian memanggil warga lain untuk melihat isi di dalam kaleng biskuit tersebut. Saat dibuka, ternyata berisi mayat bayi," ujar Imam saat dihubungi, Rabu (28/8).
Imam mengungkapkan penemuan ini pun segera dilaporkan ke Polsek Kalasan. Petugas, sambung Imam pun segera datang ke lokasi.
"Kaleng biskuit berisi mayat bayi ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB. Dari keterangan saksi diketahui hari sebelumnya di Selokan Mataram itu belum ada tas ransel tersebut," urai Imam.
Imam menjelaskan mayat bayi itu pun kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan visum. Imam pun menambahkan jika pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pembuang mayat bayi itu.
"Bayi berjenis kelamin laki-laki. Sudah kita bawa ke RS Bhayangkara. Dari tim medis diperkirakan bayi lahir prematur. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini," tutup Imam.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.
Baca SelengkapnyaMayat bayi di kap mobil itu terbungkus kain berwarna hitam
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaMayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDitemukan juga secarik kertas yang berisi tulisan nama bayi dan kapan bayi malang tersebut lahir.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaJasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut diketahui warga sekitar setelah tercium bau busuk dari dalam warung tersebut.
Baca SelengkapnyaDiduga bayi tersebut hasil dari hubungan terlarang dan sengaja dibuang.
Baca Selengkapnya