Mayat bayi ditemukan tenggelam di bak kamar mandi masjid Batang
Merdeka.com - Warga Desa Plumbon, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah digegerkan dengan penemuan bayi dalam keadaan meninggal dunia di dalam bak kamar mandi Masjid Al Humam, Selasa (20/10).
Orok tersebut awalnya ditemukan salah satu pekerja bangunan, Santoso (35), yang bermaksud buang air di toilet. Dia mengaku sangat kaget, karena melihat sesosok bayi yang tenggelam berada di dalam bak kamar mandi tersebut.
Santoso segera melaporkan penemuan tersebut ke Masrur (37), salah satu warga sekitar. Keduanya kemudian melaporkan penemuan tersebut ke Kepala Desa setempat, Agus Arjito (42). Mereka kemudian segera melaporkan ke Polsek Limpung.
-
Siapa yang melahirkan bayi perempuan? Pada hari, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri melahirkan bayi perempuan kedua di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Apa yang diyakini tentang bayi lahir 8 bulan? Di beberapa budaya, ada kepercayaan bahwa bayi yang lahir pada usia kehamilan 7 bulan lebih sehat dan memiliki kemampuan bertahan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan bayi yang lahir pada usia 8 bulan.
-
Dimana wanita tersebut melahirkan? Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
-
Bagaimana kondisi bayi lahir 8 bulan? Bayi yang lahir prematur, termasuk mereka yang lahir pada usia 8 bulan, mungkin menghadapi berbagai tantangan kesehatan.
-
Di mana makam bayi perempuan itu ditemukan? Penemuan ini terjadi di wilayah Liguria, Italia, dan telah diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
Kapolsek Limpung AKP Raharja saat dikonfirmasi membenarkan penemuan mayat bayi tersebut. "Warga langsung sigap dengan melaporkan penemuan tersebut. Anggota kami di dampingi tim dari Polres dan tim medis langsung ke TKP," ucapnya.
Dari kesimpulan awal pemeriksaan Tim medis Puskesmas Limpung, bayi tersebut berjenis kelamin perempuan. Diperkirakan berusia 7-8 bulan dalam kandungan, sebelum dilahirkan paksa dan dibuang oleh ibunya sendiri.
"Itu masih dugaan dan perlu kita dalami," tegasnya.
Di lokasi penemuan bayi, lanjut Raharja, polisi juga menemukan beberapa barang bukti. Gumpalan darah segar dan air ketuban. Celana dalam warna krem dan sabun mandi. Pada bayi juga masih terdapat tali pusar, ari-ari, dan kantong plasenta.
Polisi langsung memasang police line, agar lebih steril dari warga. Sampai kini, polisi masih terus melakukan upaya penyidikan dan penyelidikan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba dia menemukan kotak kardus yang dikiranya berisi sepatu.
Baca SelengkapnyaJasad bayi ini ditemukan oleh warga saat mengais cabai.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaPada jasad perempuan tersebut hanya ditemukan luka di bagian dahi seperti bekas benturan.
Baca SelengkapnyaBeruntung bayi malang itu masih bisa diselamatkan dan sekarang sedang dalam perawatan.
Baca SelengkapnyaDi lihat dari kondisinya, bayi itu baru dibuang beberapa jam sebelum akhirnya ditemukan. Sebab, belum ada tanda-tanda bau busuk.
Baca SelengkapnyaJasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca SelengkapnyaBayi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB setelah mendengar tangisan dari tepi jalan.
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya