Mayat ditemukan di Selat Malaka, diduga terkait dengan MH 370
Merdeka.com - Sesosok mayat tak dikenal ditemukan mengapung di perairan di Selat Malaka, Rabu (12/3). Berdasarkan pakaian yang dikenakannya, jasad itu diduga bukan nelayan.
Informasi dihimpun dari Satria, petugas BPBD Batubara, jenazah itu mengenakan kemeja batik dan celana jins. Dia tidak mengenakan alas kaki. "Ciri-cirinya berkulit putih dan mata sipit," jelasnya kepada wartawan, Rabu (12/3).
Temuan jenazah ini dikaitkan dengan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH 370. Namun, spekulasi ini belum terkonfirmasi.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Mayat ditemukan nelayan di koordinat 03-19-48 LU 99-43-50 BT perairan sekitar perairan Pulau Salah Nama, Desa Bogak Kecamatan, Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Sumut. Mereka dikabarkan mengikat jasad itu di dekat pantai agar tidak menjauh dari sana.
Setelah ditinggalkan, mayat itu ditemukan rombongan ibu-ibu PKK yang berkunjung ke Pulau Salah Nama. Mereka kemudian melaporkan temuan itu ke BPBD Batubara.
Petugas BPBD kemudian membawa mayat laki-laki itu ke Pelabuhan Ujung Bom, Tanjung Tiram, Batubara. Selanjutnya jenazah dibawa ke Puskesmas Labuhan Ruku sebelum akhirnya dipindahkan ke RSU Kwala Gunung, Simpang Dolok, Lima Puluh.
Temuan ini dibenarkan Kapolres Batubara Kapolres Batubara AKBP JP Sinaga. "Benar telah ditemukan mayat seorang laki-laki tidak dikenal, umurnya sekitar 35 tahun," katanya.
Dia memaparkan temuan itu sedang diselidiki. Mereka mengambil sidik jari dan mencoba mengidentifikasi korban. "Jenazah sedang dibawa ke rumah sakit," ucapnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam surat tersebut tertulis bahwa WNA tersebut sudah bekerja di Indonesia selama 24 tahun.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas membusuk dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/1). Kasus ini masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaKorban diduga sopir mobil asal Jambi yang hilang beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelah diautopsi, jenazah itu diduga merupakan korban pembunuhan.
Baca SelengkapnyaJasad perempuan berusia sekitar 35 tahun itu ditemukan saksi di dalam karung di dermaga kapal di Jalan Tuna Muara Baru.
Baca SelengkapnyaJasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih berusaha mengidentifikasi mayat tak dikenal tersebut
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca Selengkapnyaaparat kepolisian memutuskan untuk memakamkan keempat jenazah, dua diantaranya di Tanggamus dan dua sisanya di sekitar RS Bulbasaur.
Baca Selengkapnyasaat ini ada enam tersangka dalam kasus pembunuhan Imam Masykur.
Baca Selengkapnya