Mayat Korban Kapal Motor Tenggelam Mulai Sulit Dikenali
Merdeka.com - Untuk mengidentifikasi mayat korban Kapal Motor Arin Jaya yang ditemukan tenggelam di sekitar perairan antara Pulau Sapudi dan Pulau Giliyang, Polda Jatim mendirikan posko Disaster Victim Identification (DVI). Posko ini diperlukan, lantaran beberapa mayat sudah mulai sulit dikenali.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, pendirian posko tersebut bekerja sama dengan Polres setempat. Ia mengatakan, untuk saat ini baru dua jenazah yang sudah teridentifikasi dan sudah dipulangkan ke keluarga masing-masing.
"Posko DVI sudah didirikan. Karena mayat yang kemarin ditemukan dua sudah diidentifikasi dan diserahkan keluarga. Ini yang 13 lagi akan kita identifikasi 11 sudah sampai 2 dalam perjalanan. Total mayat yang kita temukan ada 15," tegasnya, Selasa (18/6).
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
Ia menambahkan, tenaga DVI dibutuhkan untuk mengidentifikasi jenazah yang baru ditemukan. Ia menyatakan, jika lebam pada jenazah-jenazah itu sudah lewat sehingga sulit dikenali dan perlu dilakukan identifikasi lagi.
"Kita membutuhkan tenaga DVI. Di posko ini mengidentifikasi, lebam mayat sudah lewat dan perlu diidentifikasi lagi," tambahnya.
Terkait dengan proses pencarian korban kapal tenggelam, petugas gabungan dari Angkatan Laut, Pol Air, Polres setempat dan masyarakat saling bahu membahu menyisir perairan sekitar lokasi kecelakaan.
Ia mengakui, proses tersebut tidak mudah, lantaran terhalang tingginya ombak yang harus dihadapi petugas. "Di sana ada Angkatan Laut, Pol Air, Polres dan masyarakat. Ombak cukup tinggi ya sekarang 2 sampai 3 meter, kita terkendala itu," ujarnya.
Sebelumnya, Kapal Motor Arim Jaya yang dinahkodai oleh Arim, warga Desa Guwa-Guwa Kecamatan Ra'as, Kabupaten Sumenep berangkat dari Pelabuhan Guwa-Guwa.
Data terakhir sementara dari Polda Jatim, KM Arin Jaya ini, diperkirakan mengangkut penumpang sekitar 57 orang. Kapal tidak hanya dinahkodai oleh Arim. Namun ia dibantu oleh Marwi.
Setelah kapal berangkat, sekitar pukul 10.00 WIB, sesampainya di perairan pertengahan Pulau Sepudi dan Kepulauan Giliyang, perahu terkena ombak besar. Hal ini, diduga mengakibatkan kapal terguling dan kemudian tenggelam pada Senin (17/6).
36 orang dinyatakan selamat, dan 15 orang dinyatakan tewas. Sedangkan 6 penumpang lainnya masih dalam proses pencarian.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaBelasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca SelengkapnyaAR (38) ditemukan tewas mengambang siang tadi oleh dua saksi mata
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaJasad perempuan berusia sekitar 35 tahun itu ditemukan saksi di dalam karung di dermaga kapal di Jalan Tuna Muara Baru.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, kondisi jasad ditemukan dalam keadaan membusuk.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaBerdasarkan manifest, peti kemas tersebut sebelumnya berasal dari Surabaya
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditemukan seorang pencari ikan di sungai di Desa Japanan.
Baca Selengkapnya