Mayat pengemudi terbakar dalam mobil di Gianyar sulit dikenali
Merdeka.com - Kondisi mayat Ketut Adi Jaya yang tewas terbakar di dalam mobil di Jembatan Saba, Jalan By Pass Ida Bagus Mantra, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali pada Selasa (21/7) dini hari, kondisinya tak lagi dapat dikenali.
Sebab, kondisi korban sudah dalam keadaan hangus. Keluarganya pun tak bisa lagi mengenali jasad Adi. Namun, keluarga korban yang tinggal di Jalan Gunung Agung, Denpasar, meyakini korban tewas terbakar itu adalah kerabatnya. Hal itu diyakini setelah mereka melihat jenis kendaraan.
"Tadi kami mendapat informasi bahwa ada buku tabungan yang berisikan nama dan alamat paman saya," kata pemuda mengaku keponakan dari Adi Jaya, Selasa (21/7) di Ruang Jenazah RSUP Sanglah, Denpasar.
-
Kenapa keluarga ini mengubur mobil mereka? Keluarga Polara yang tinggal di Desa Padarshinga, Gujarat, menguburkan mobil berusia 18 tahun tersebut. Mereka percaya bahwa mobil itu membawa keberuntungan bagi mereka, sehingga mereka ingin mengucapkan terima kasih sekaligus perpisahan dengan cara yang layak.
-
Bagaimana keluarga itu mengubur mobil mereka? Untuk pemakaman, mereka menggali lubang kuburan sedalam 15 kaki atau sekitar 4,5 meter di tanah mereka, lalu dengan hati-hati menurunkan mobil tersebut ke dalamnya.
-
Bagaimana mobil itu terbakar? Dikutip dari unggahan Instagram resmi @humasjakfire, kejadian itu terjadi pada Sabtu, 6 April 2024 malam. Disebutkan, bahwa petasan yang dinyalakan remaja konvoi mengenai mobil. Akibatnya, api menyala di bagian kap mobil.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Setelah menemui Kepala Bagian SMF Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, kerabat yang berjumlah lima orang dan mengaku sepupu dan keponakan korban langsung melihat kondisi jasad Adi. "Kondisinya sudah hangus jadi sulit kami bisa mengenali," ujar pria itu usai keluar dari ruang jenazah.
Sepengetahuan keluarga, Adi saat itu sedang berkendara menuju Desa Karangasem. Namun mereka tidak menyangka kalau dini hari Adi kembali ke Denpasar.
"Kabar sebelumnya dia (Adi Jaya) pergi ke Karangasem. Tapi kami belum berani pastikan jenazah tersebut keluarga kami," ucap salah satu kerabat lainnya, sembari kelimanya bergegas pergi meninggalkan Instalasi Forensik RSUP Sanglah.
Tidak satupun dari kelima orang ini menyatakan kalau Adi statusnya masih lajang atau sudah berkeluarga. Menurut mereka, saat bepergian Adi hanya seorang diri.
Sementara itu, Kepala Bagian SMF Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit mengatakan, buat memastikan atau identifikasi korban kebakaran tersebut perlu dilakukan test DNA. Selain itu, hingga saat ini pihaknya belum menerima permintaan autopsi dari pihak kepolisian. Hingga saat ini pihak Kepolisian Polres Gianyar masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran dalam mobil korban pada dini hari tadi. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga yang beranggotakan 4 orang itu menghembuskan napas terakhir pada hari Jumat (12/4) saat hendak melakukan silaturahmi ke rumah saudara
Baca SelengkapnyaKedua korban diduga sepasang kekasih. Inisialnya ZF (22) dan WM (24). Belum terang benar penyebab kedua korban tewas meskipun telah dilakukan visum luar.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban sempat menyusul namun nyawa keluarga tersebut tak tertolong
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaKorban diduga sopir mobil asal Jambi yang hilang beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaIndra mengaku pertama kali kenal dengan Brigadir RAT saat ada urusan pekerjaan di Manado
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca Selengkapnya