Mayat Perempuan Hamil di Cakung, Pelaku Open BO Fiktif Sebelum Bunuh Korban
Merdeka.com - Polda Metro Jaya telah mengamankan pelaku pembunuhan terhadap seorang wanita berinisial M yang jasadnya dibungkus kardus dan terpal baliho di daerah Cakung, Jakarta Timur. Penemuan mayat tersebut pada 10 Agustus 2021 lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pengungkapan ini berawal dari seorang petugas PPSU yang melihat adanya bungkusan yang mencurigakan saat sedang membersihkan jalan. Kemudian bungkusan itu dibuka dan ternyata berisi sesosok mayat seorang wanita yang terikat.
"Kemudian dilaporkan kepada Bhabinkamtibmas setempat, oleh Babin dicek dan ternyata betul ditemukan perempuan tanpa busana yang diikat dengan tali plastik," kata Yusri kepada wartawan, Kamis (12/8).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa yang dituduh hamil? Brisia Jodie mengaku lelah karena selalu dituduh hamil.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
Mengetahui hal itu, petugas langsung menyelidiki dan didapati korban berinisial M.
"Ditemui ada seseorang yang dicurigai berdasarkan keterangan saksi yang ada dan mengetahui siapa jenazah perempuan tersebut ternyata jenazah tersebut adalah M," ujarnya.
"Statusnya adalah belum menikah yang tinggal di daerah Pemalang, Jawa Tengah. Kemarin sudah diambil langsung oleh orangtuanya (korban) di Rumah Sakit Kramat Jati dan sudah dikebumikan," sambungnya.
Kemudian, berdasarkan keterangan saksi memang dicurigai seseorang yang tinggal bersama-sama dengan korban yang berinisial AS. "Dia tinggal diwaktu kumpul daerah Pemalang, Jawa Tengah. Penyidik mendalami dan berhasil mengungkap bahwa memang pelaku pembunuhan ini adalah saudara AS atau pacar korban sendiri," ucapnya.
Untuk kejadian itu sendiri berawal pada 9 Agustus 2021 lalu, pada saat korban sedang tidur. Terduga pelaku melakukan pemesanan atau booking (BO) fiktif menggunakan ponsel.
"Karena si tersangka tahu dan sering juga mengantar kegiatan pekerjaan daripada si korban sendiri. Korban ini adalah seorang wanita yang memang pekerjaannya adalah biasanya melalui media online melakukan BO, dia adalah salah satu perempuannya," jelasnya.
Setelah melakukan BO fiktif kepada korban, kemudian melakukan pertemuan di halte daerah Cakung, Jakarta Timur. Sekaligus juga memesan ojek untuk memesan online menjemput korban, karena memang sudah ada niatan untuk melakukan pembunuhan.
"Setelah dia memesan secara fiktif dia juga memesan ojek online untuk menjemput si korban, ketika korban akan berangkat untuk bertemu dengan order fiktif tersebut. Korban ditinggalkan seorang diri dengan ojeknya setelah itu pelaku mendatangi korban dan diajak ke tempat sepi pada saat itu," ungkapnya.
"Setelah itu melakukan penganiayaan dengan menggunakan tangan kosong, kemudian juga memukul perut korban dan mencekik leher korban dipastikan korban meninggal dunia. Terakhir dengan menekan hidung korban hingga meninggal dunia," sambungnya.
Selanjutnya, terduga pelaku meninggalkan korban di dalam semak-semak atau disembunyikan terlebih dahulu jasad korban. Setelah itu, ia mengambil kardus dan juga terpal baliho dan langsung dibungkus rapih olehnya.
"Dari mulai TKP pembunuhan setelah dibungkus rapih oleh tersangka, kemudian tersangka memesan mobil pikap dan diberhentikan dan meminta tolong kepada pemilik mobil untuk mengangkat sampah. Pengakuannya ke daerah Raya Bekasi di KM 21 jarak dari TKP dan TKP terakhir itu sekitar 8 kilometer. Setelah ditaro di TKP, tersangka meninggalkan tempat tersebut," sebutnya.
Motif Tersangka
Untuk motif AS nekat membunuh pacarnya sendiri, karena diduga korban telah hamil selama empat bulan. Apalagi, terduga pelaku sudah memiliki calon istri, tapi bukan korban.
"Korban mengaku dia hamil 4 bulan, sehingga timbul niatan untuk menghabisi si korban ini. Karena si tersangka ini juga ada niatan akan kawin dengan orang lain, tapi selama ini dia tinggal sama-sama. Tapi dia mengetahui korban hamil 4 bulan, sehingga timbul niatan untuk menghabisi korban ini," jelasnya.
Yusri menegaskan, untuk mengetahui pasti motif terduga pelaku nekat membunuh korban. Pihaknya akan melakukan pra rekontruksi pada 13 Agustus 2021.
"Besok kita akan kita lakukan prarekonstruksi di TKP," tegasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkap motif pelaku pembunuhan RN, wanita hamil yang ditemukan tewas di ruko Kelapa Gading, Jakarta Utara merantau ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaKorban pun dievakuasi ke puskesmas untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial R (21) tega membunuh istrinya S (19) yang hamil 8 bulan. Aksinya terbongkar setelah keluarga curiga melihat kondisi jenazah korban.
Baca SelengkapnyaSiswi mengalami pendarahan usai melahirkan bayinya.
Baca SelengkapnyaKorban sebelumnya dibunuh kekasih gelapnya berinisial A di sebuah ruko kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu (20/4).
Baca SelengkapnyaKorban RN ternyata menjalin hubungan dengan AT selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaKini mereka harus mempertanggung jawabkan perbuatannya
Baca SelengkapnyaKorban HL tergeletak di ruang tamu indekos dengan kondisi bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku menyesali atas perbuatannya menghabisi nyawa menantunya.
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaKapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi didampingi Kanit Reskrim AKP I Gede Gustiyana WK mengungkapkan kronologi peristiwa.
Baca Selengkapnya