Mayat pria bertato mengapung di bekas galian pasir dan batu di Mojokerto
Merdeka.com - Sesosok mayat laki laki penuh tato ditemukan warga mengapung di kubangan bekas galian sirtu, Dusun Ploso, Desa Wonoploso, Kecamatan Gondang, Mojokerto, Jatim, Senin (2/6) petang. Diduga mayat tanpa identitas tersebut merupakan korban pembunuhan karena kedua kakinya terikat tali.
Mayat dengan kondisi telanjang mengapung di kubangan bekas lokasi galian pasir dan batu (sirtu) diketahui warga sekitar pukul 16.30 WIB. Awalnya warga mengira itu sampah yang mengapung, namun setelah didekati ternyata sesosok mayat.
"Awalnya dikira sampah plastik mengapung. Tapi setelah didekati ternyata mayat," kata Mustofa (35), warga setempat.
-
Dimana mayat pria itu ditemukan? Kisah dimulai ketika mayat pria tersebut ditemukan di samping jalur kereta api di Sofia pada tanggal 3 September.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Penemuan mayat tersebut oleh warga langsung dilaporkan ke perangkat desa dan polisi. Polisi yang datang ke lokasi, sempat kesulitan melakukan evakuasi mayat dari tengah kubangan karena kondisi air yang cukup dalam dan berlumpur.
"Tadi sempat kesulitan menarik mayat dari tengah kubangan ke pinggir karena keterbatasan alat dan kondisi mulai gelap. Kemudian warga dan sukarelawan menggunakan ban bekas untuk menarik ke pinggir," kata Mustofa.
Diduga mayat laki laki penuh tato tersebut merupakan korban pembunuhan. Saat diangkat tidak mengenakan pakaian sama sekali dan kedua kakinya terikat tali.
"Kakinya terikat tali dan mukanya lebam dan sudah menghitam," terangnya.
Oleh polisi, mayat langsung dievakuasi ke RSUD Mojosari untuk dilakukan otopsi. Polisi juga masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas dan penyebab kematiannya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini proses identifikasi masih berlangsung oleh tim RS Cipto Mangunkusumo.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaMayat ditemukan dalam kondisi luka di bagian belakang kepala akibat akibat hantaman benda tumpul, dan bagian kelamin terpotong
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaIdentitas mayat pria mengapung di Sungai Musi dengan kaki terikat rantai dan pemberat batubata akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaPolisi masih berusaha mengidentifikasi mayat tak dikenal tersebut
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat tanpa identitas dalam kondisi termutilasi ditemukan di Kampung Bantar Limus
Baca SelengkapnyaJasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKorban pertama ditemukan oleh warga yang akan memancing belut.
Baca SelengkapnyaKorban diduga sopir mobil asal Jambi yang hilang beberapa hari lalu.
Baca Selengkapnya"Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih dari 1 minggu," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando
Baca SelengkapnyaKapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (8/8) sekitar pukul 07:00 WITA
Baca Selengkapnya