Mayat Seorang Ibu di Surabaya Ditemukan Saat Menggenggam Tangan Bayinya
Merdeka.com - Jerit tangis seorang balita tak kunjung berhenti terdengar dari salah satu kamar kos di Jalan Kampung Malang, Tegalsari, Surabaya, Selasa (29/10). Sontak, hal tersebut membuat tetangga penasaran dan berusaha memeriksa sumber suara tersebut. Sebab, hingga waktu yang cukup lama, tangisan tersebut tidak juga berhenti.
Saat diperiksa oleh Nunuk, salah satu tetangga, ternyata suara balita itu merupakan anak dari Ayudiah Satria Utami, perempuan 38 tahun yang didapati sudah dalam kondisi tidak bernyawa dengan mulut terbuka di dalam kamar kos.
"Tadi subuh sempat mendengarkan suara tangisan bayi, tapi kok tidak kunjung berhenti. Kemudian saya bangun jam 05.30 WIB, saat saya lihat dibalik kaca jendela, kondisi ibunya sudah meninggal dalam kondisi mata tertutup, mulut terbuka, posisi terlentang dan tangannya menggenggam anaknya," kata Nunuk.
-
Siapa yang menemukan rumah itu? Dilansir dari laman Newsweek, hunian persegi panjang itu ditemukan oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (ÖAW) di Svinjarička Čuka, Serbia, yang terletak di wilayah Balkan di Eropa tenggara.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Kenapa warga melaporkan penemuan gundukan tanah itu? Karena khawatir, warga melaporkan penemuannya ke polisi.
Karena masih penasaran dan untuk memastikan kembali, Nunuk berupaya mencari tetangga kos. Selanjutnya mereka langsung melaporkan ke petugas keamanan kampung dan pengurus RT setempat.
Selanjutnya, ketua RT dan warga setempat melaporkan kepada command center 112 milik Pemkot Surabaya.
"Sebelum petugas datang, pintunya dibuka oleh pakde saya dan warga. Tadi anaknya nangis dengan tengkurap. Saat dicari warga ternyata ditemukan di bawah rak piring tidak jauh dari jenazah ibunya," jelas Nunuk.
Saat ini, jenazah korban sudah berada di kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya untuk proses autopsi. Jenazah korban akan disemayamkan di rumah sahabat korban di Jalan Keputran Panjunan. Sedangkan anaknya dirawat oleh pihak keluarga suami almarhum.
Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Tegalsari Iptu Raden Dwi Kennardi saat dikonfirmasi mengatakan, jika penyebab kematian ibu satu anak tersebut diduga karena sakit. Karena saat olah TKP, polisi menemukan obat-obatan.
"Dugaan kami korban meninggal karena sakit. Tapi hingga saat ini masih kami dalami," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaMayat perempuan muda ditemukan sudah dalam keadaan membusuk pada Rabu (25/9) malam.
Baca SelengkapnyaTerduga berinisial HH, merupakan kerabat dekat korban yang jasadnya dibuang di tengah jalan dalam gulungan kasur.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaJasad bayi yang baru lahir itu sudah membiru dan mengeluarkan bau tak sedap.
Baca SelengkapnyaRN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca SelengkapnyaBerdasarkan manifest, peti kemas tersebut sebelumnya berasal dari Surabaya
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaMayat terbungkus kasus itu pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang melintas di tempat kejadian perkara (TKP).
Baca SelengkapnyaSaat tiba di lokasi, polisi membawa pelaku yang sebelumnya sudah menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin laki-laki.
Baca Selengkapnya