Mayat Terapung di Laut Selat Malaka Diduga Warga Vietnam
Merdeka.com - Sesosok mayat laki-laki ditemukan di laut Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti Riau, oleh dua orang nelayan. Jenazah itu diduga kuat merupakan warga Vietnam yang bekerja di perusahaan Singapura.
"Informasi yang kami terima, korban diduga warga Vietnam yang bekerja di sebuah perusahaan Singapura, jatuh dan tenggelam di laut Selat Malaka," ujar Kapolres Meranti, AKBP La Ode Proyek, Rabu (16/1).
La Ode juga menyebutkan, mayat tersebut telah dibawa ke RSUD Selatpanjang guna menyelidiki apakah ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Sejauh ini, pihaknya juga belum mengetahui sudah berapa lama mayat tersebut mengapung di air.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Apa yang ditemukan di sekitar mayat? Selain fosil kerangka manusia, pada situs ini ditemukan juga banyak benda mengelilingi mayat-mayat tersebut. Keberadaan benda-benda misterius tersebut diyakini adalah hadiah untuk menemani mayat menjalani hidup setelah mati.
"Kalau dari keterangan pihak perusahaan yang menghubungi kami, korban jatuh dari kapal ke laut, sekitar dua pekan lalu, dan tidak ditemukan saat dicari temannya," kata La Ode.
La Ode menjelaskan, mayat tersebut ditemukan pada Selasa (15/1) sekitar pukul 15.30 WIB oleh nelayan bernama Samuri dan Danir. Saat itu, kedua nelayan ini melaut dan begitu melihat ada mayat langsung saja memberi tahu warga lainnya.
"Kondisi jenazah korban sudah berbentuk tengkorak, dan masih menggunakan pakaian sebuah perusahaan," ucap La Ode.
Warga mengangkat mayat ke pinggir pantai Desa Tanjungpisang. Setelah itu saksi langsung menghubungi Polairud Pos Sandar Bandul dan Polsek Merbau. Selanjutnya, dengan menggunakan speedboat jenazah dibawa ke Pelabuhan Dorak untuk diperiksa di RSUD Selatpanjang.
"Identitas korban belum diketahui, kita masih menunggu kedatangan pihak perusahaan Singapura yang sedang dalam perjalanan menuju ke sini," jelas La Ode.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pemeriksaan, kondisi jasad ditemukan dalam keadaan membusuk.
Baca SelengkapnyaJasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca SelengkapnyaKorban sudah dievakuasi ke RSUD Muhammad Ali Kasim guna dilakukan visum et repertum serta penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam surat tersebut tertulis bahwa WNA tersebut sudah bekerja di Indonesia selama 24 tahun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan manifest, peti kemas tersebut sebelumnya berasal dari Surabaya
Baca SelengkapnyaBelasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca SelengkapnyaMayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaPihak KBRI dan aparat berwenang di Timor Leste sedang melakukan investigasi dan akan disampaikan untuk dipublikasikan terkait identitas korban.
Baca Selengkapnya