Mayat wanita di gorong-gorong diduga tewas akibat luka tusuk di dada, paha dan perut
Merdeka.com - Mayat wanita yang ditemukan membusuk di gorong-gorong sekitaran jalan Tuanku Tambusai Ujung, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, diperkirakan masih muda berusia sekitaran 21 hingga 30 tahun. Dari hasil autopsi RS Bhayangkara Polda Riau, terdapat luka akibat benda tajam di dada, perut dan paha.
"Ada luka bekas benda tajam di bagian dada, perut dan paha. Penyebab meninggalnya akibat kekerasan benda tajam di dada. Namun kekerasan di paha, dapat mengakibatkan kematian juga," kata Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis Kedokteran Kepolisian RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto, Rabu (2/5).
Dia juga menyebutkan, kondisi kaki pada jasad korban terputus dan terseret hingga 3 meter dari tubuh diduga akibat binatang buas. Sebab, mayat korban diperkirakan sudah meninggal satu bulan sebelum ditemukan.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Dimana kerangka wanita itu ditemukan? Lokasi penemuan berada di bekas istana kerajaan Helfta, di dekat kota Eisleben, negara bagian Saxony-Anhalt, Jerman.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Tidak ada tanda-tanda korban tersebut mendapatkan luka-luka akibat mutilasi. Namun ditemukan adanya proses pembusukan daerah paha," kata Supriyanto.
Menurut Supriyanto, karena rentang waku meninggalnya korban cukup lama sebelum ditemukan warga, tubuh korban mengalami pembusukan hingga dimungkinkan sejenis binatang pengerat yang menggigit dan menarik paha kiri korban.
"Sangat dimungkinkan adanya binatang pengerat yang menariknya sehingga mengakibatkan pahanya lepas," ucapnya.
Korban diduga kuat tewas karena dibunuh lantaran kondisi leher terikat dengan tali plastik, serta diikatkan pada sebuah batu untuk menenggelamkannya.
"Leher korban terikat dengan tali, bisa dilakukan sebelum dan setelah (meninggal),” jelasnya.
Selain itu, di leher korban juga terdapat bekas kekerasan tumpul. Namun polisi belum bisa menyimpulkan benda seperti apa yang dibenturkan ke leher korban atau dugaan dicekik.
“Saya belum tahu akibat jeratan atau cekikikan. Yang jelas kalau kekerasan dilakukan sebelum meninggal," ucapnya.
Saat ini, jasad korban masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau. Menunggu identitasnya terungkap oleh penyidik Satreskrim Polresta Pekanbaru.
Sebelumnya diberitakan, jasad wanita ditemukan pencari rumput untuk ternak pada Selasa (1/5) pagi. Awalnya warga mengira bau menyengat itu merupakan bangkai binatang, namun ternyata mayat seorang perempuan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sudah dievakuasi ke RSUD Muhammad Ali Kasim guna dilakukan visum et repertum serta penyelidikan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil pemeriksaan sementara ada sejumlah luka pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaMayat wanita itu mengenakan pakaian dalam bagian atas warna coklat dan celana yang robek.
Baca SelengkapnyaBetapa terkejutnya mereka saat masuk ke dalam bangunan. Ternyata, ada kerangka manusia terdiri dari tengkorak kepala, tulang tangan, kaki dan badan.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehabisan darah karena adanya luka sayatan di leher dan tusukan di lengan.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa lima saksi. Korban perempuan tersebut diduga diperkosa lalu dibunuh.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif dari pembunuhan kejam ini.
Baca SelengkapnyaDugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaHasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaPolisi belum berani membenarkan bila korban diduga diperkosa sebelum dibunuh.
Baca SelengkapnyaIdentitas korban mutilasi yang ditemukan di sungai Desa Japanan, Jombang, Jumat (6/8) malam, masih misterius. Polisi baru mendapatkan sebagian ciri-cirinya.
Baca Selengkapnya