Mayor TNI gadungan menipu 6 warga hingga Rp 1,5 miliar
Merdeka.com - Tim intelijen Kodim 0807 Korem 081/Dirotsaha Jaya serta Kodam V/Brawijaya menangkap seorang TNI gadungan yang mengaku sebagai tentara aktif berpangkat mayor dan melakukan serangkaian penipuan rekrutmen anggota TNI.
"Operasi penangkapan dilakukan Senin (29/2) setelah anggota mendapat informasi keberadaan seorang TNI gadungan menyaru sebagai perwira aktif. Pelaku tinggal di lingkungan Kelurahan Mangunsari, Tulungagung," terang Komandan Kodim 0807 Tulungagung, Letkol Inf Brantas Suharyo di Tulungagung, Rabu (2/3).
Kecurigaan petugas mencuat karena di daerah itu tercatat hanya satu anggota TNI aktif berpangkat perwira dan tidak tinggal di lingkungan Mangunsari.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa saja modus penipuan lowongan kerja? Ingat, pemberi kerja yang resmi tidak akan meminta pembayaran apa pun selama proses perekrutan. Jika ada yang meminta biaya perekrutan, deposit, atau biaya wawancara maka waspadalah. Sebab, ini seringkali merupakan modus penipuan loker palsu.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Apa modus baru penipuan lowongan kerja? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku. 'Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu,' terangnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
"Karena identitas, alamat, serta ciri-cirinya belum dikenali, kami instruksikan kepada anggota untuk melakukan penyelidikan," kata Suharyo.
Suharyo memaparkan, tim intelijen melakukan penyelidikan sekitar pukul 12.00 WIB dengan cara bertamu ke rumah pelaku, berpura-pura akan mendaftar anggota militer," beber Suharyo.
"Kami tanyakan soal prosedur pendaftaran menjadi anggota TNI. Dari tanya jawab itulah diketahui adanya kejanggalan yang membuat anggota intelejen kami curiga," imbuh Suharyo.
Kecurigaan petugas semakin kuat, saat salah satu anggota menanyakan kartu anggota TNI, namun pelaku bernama Wahyu Cahyono Putro (47) selalu berkelit dan berusaha kabur dengan cara menuruni lantai dua rumah kontrakannya melalui pintu belakang.
"Pelaku mencoba berkelit dan meminta izin untuk menunaikan ibadah shalat. Ternyata itu hanya alibi agar bisa kabur dari pintu belakang lantai dua rumahnya, dengan cara menuruni tiang listrik," kata Suharyo.
Seperti diberitakan Antara, pelarian tentara gadungan tersebut sempat membuat petugas kalang kabut melakukan pencarian. Namun setelah dilakukan penyisiran di sekitar kampung Mangunsari, sekitar pukul 22.00 WIB keberadaan Wahyu diketahui bersembunyi di dalam kamar salah satu tetangganya.
"Selanjutnya pelaku dibekuk oleh petugas dan dibawa ke kodim guna dimintai keterangan lebih lanjut," terangnya.
Dari penyelidikan, Wahyu diduga telah melakukan serangkaian penipuan dan penggelapan kepada enam korban yang dilakukannya selama dua tahun.
Tidak tanggung tanggung, hasil penipuan yang dilakukannya, dirinya meraup uang hingga Rp 1,5 miliar dari enam korban. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus pelaku adalah menjanjikan korban masuk menjadi anggota TNI
Baca SelengkapnyaSaat ini pelaku masih diamankan di Kodim Depok. Diduga masih banyak korban lainnya.
Baca SelengkapnyaKorem 162 Wira Bhakti berhasil menangkap IL, TNI gadungan yang meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.
Baca SelengkapnyaTNI gadungan diamankan karena terbukti lakukan penipuan hingga puluha juta.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaTNI gadungan tersebut beraksi saat gladi upacara HUT TNI ke-79 pada Jumat (27/9).
Baca SelengkapnyaRahmanudin mengaku dapat mengurus surat mengatasnamakan TNI dan mengaku dari Badan Intelijen Strategis (BAIS)
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaUntuk meyakinkan korban, tersangka mengatakan apabila tidak lulus maka uang bakal dikembalikan tanpa kurang sedikit pun.
Baca SelengkapnyaUntuk bisa lulus sebagai CPNS, pelaku memberi syarat kepada korban memberikan uang Rp40 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi mengiming-imingi korban bisa bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca Selengkapnya