Mbah Rono sebut Slamet semburkan material abu, bukan pasir
Merdeka.com - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan material yang tersebar ke Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pasca-erupsi Gunung Slamet bukan pasir melainkan abu.
"Abu berbeda dengan pasir. Abu bisa tersebar jauh karena berat jenisnya lebih kecil dari pasir," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (18/09).
Seperti diberitakan Antara, pria yang akrab disapa Mbah Rono itu mengatakan hal itu diketahui berdasarkan tinjauan lapangan terkait isu hujan pasir di sekitar Gunung Slamet pasca-erupsi yang terjadi pada Rabu (17/9).
-
Apa yang unik dari Gunung Srobu? Salah satu keunikan gunung ini adalah statusnya yang menjadi situs prasejarah.
-
Di mana batuan jumbo itu ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Bagaimana Gunung Srobu terbentuk? Secara geologi situs ini terbentuk dari batu gamping koral dengan keadaan pesisir tanjung berupa pantai bertebing karang terjal hingga landai.
-
Dimana abu vulkanik Gunung Semeru mengarah? Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Bagaimana cara membuat batu lebih berat? Jika ada 1 kilo batu dan ada 1 kilo kapas, ketika dijatuhkan ke atas kaki, apa yang lebih sakit?
-
Apa makna 'Salak' dalam nama gunung? Nama 'Salak' berasal dari Bahasa Sansekerta, yakni 'Salaka,' yang memiliki arti 'Perak'.
Dalam tinjauan lapangan yang dilakukan di halaman kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyumas, kata dia, diperoleh sebaran abu tipis ukuran 0,1-0,2 milimeter. "Kantor Bappeda Banyumas berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat erupsi," katanya.
Seperti diwartakan, warga sejumlah wilayah Banyumas digegerkan dengan hujan abu yang ukurannya menyerupai pasir pasca-erupsi Gunung Slamet pada Rabu (17/9).
Salah seorang warga Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Budi Satrio mengatakan hujan pasir turun setelah terdengar letusan kedua dari Gunung Slamet.
"Tapi cuma sebentar, sekitar dua hingga tiga menit. Suara pasir yang berjatuhan di atap sangat keras," katanya.
Bahkan, hingga Rabu malam, sebaran material vulkanik Gunung Slamet itu menjangkau Purwokerto. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukit lumpur itu sudah berkali-kali meletus dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaSemburan lumpur di Baby Volcano merupakan fenomena alam yang telah terjadi sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaTanah adalah istilah yang sangat luas dan merujuk pada lapisan bumi yang menutupi permukaan planet.
Baca SelengkapnyaBeberapa batuan seukuran truk menggelinding dari puncak Gunung Merapi dan terdampar di tempat itu
Baca SelengkapnyaFenomena ini kerap terjadi di kawasan lautan pasir Gunung Bromo dan sekitarnya, terutama saat musim panas dan kering.
Baca SelengkapnyaAda rahasia mengapa air laut di tempat ini paling asin.
Baca Selengkapnya