Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Media sosial sarana efektif sebarkan radikalisme dan terorisme

Media sosial sarana efektif sebarkan radikalisme dan terorisme BNPT diskusi penyebaran paham radikalisme di Malang. ©2017 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Media sosial dinilai sebagai sarana efektif oleh kelompok radikal dalam penyebaran faham radikalisme dan terorisme. Sejumlah cara pendekatan dilakukan melalui media sosial guna merekrut para calon pengikut.

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol. Hamli, M.E mengatakan, kelompok-kelompok radikalisme manfaatkan perkembangan teknologi informasi. Awalnya gerakannya hanya offline, tetapi kemudian dalam beberapa tahun terakhir sudah memiliki metode-metode dengan memanfaatkan media sosial dan lain-lain.

"Yang marak dilakukan kan online. Kalau dulu antara 2000-2012 itu banyak offline, tetapi tahun 2013 sampai sekarang itu fifty-fifty, kecenderungan onlinenya banyak," kata Hamli di Hotel Atria Gajayana Kota Malang, Kamis (30/11).

Kata Hamli, gerakan yang dilakukan semakin rapi dengan memanfaatkan hubungan Sosial emosional tertentu. Patron guru-murid, idola-penggemar, keluarga, pertemanan dan perkawinan menjadi jalan dan ruang untuk menyebarkan faham tersebut.

"Karena yang online itu tetep diselesaikan dengan offline. Itu nantinya mesti ketemu dulu untuk prosesnya," katanya.

Biasanya kalau lewat media sosial, kelompok tersebut akan menawarkan bergabung dalam grup Facebook, WA dan sebagainya. Selama dalam grup mulai berinteraksi dan berdiskusi dengan tema-tema yang mengarah.

"Kalau sudah diskusinya aneh-aneh, sudah lah nggak usah diikuti," tegasnya.

Sementara itu, Kurnia Widodo salah satu mantan terpidana pelaku teror mengaku tetap menggunakan teknologi telepon untuk interaksi. Tentunya dengan berbagai cara yang dirasa aman.

Kurnia mencontohkan, dalam sebuah pengajian suatu saat pernah menghadirkan seorang ustaz yang masih dalam penjara. Sang ustaz memanfaatkan video call dengan mengenakan semacam jubah dan duduk membengkuk seperti sedang berdzikir.

"Ini biasanya ada yang mengawasi, kalau sipir lewat segera diberi tanda," tegas pria terpidana 6 tahun penjara ini.

Kata Kurnia yang lulusan ITB dan ahli merakit bom ini, pengajian dilakukan biasanya memanfaatkan waktu-waktu salat dini hari atau subuh.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri

Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial

Dia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.

Baca Selengkapnya
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan

Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.

Baca Selengkapnya
Remaja 19 Tahun Diciduk Densus, Generasi Muda Dinilai Rentan Terpapar Radikalisme
Remaja 19 Tahun Diciduk Densus, Generasi Muda Dinilai Rentan Terpapar Radikalisme

Menjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.

Baca Selengkapnya
Waspadai Cara Kerja Kelompok Intoleran dan Radikal Bikin Narasi di Dunia Maya
Waspadai Cara Kerja Kelompok Intoleran dan Radikal Bikin Narasi di Dunia Maya

Generasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.

Baca Selengkapnya
Kasus Terduga Teroris Karyawan BUMN, Waspadai Jaringan Sosial untuk Cegah Radikalisme
Kasus Terduga Teroris Karyawan BUMN, Waspadai Jaringan Sosial untuk Cegah Radikalisme

Noor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
Tiga Terduga Teroris Ditangkap di Jateng Jaringan Anshor Daulah
Tiga Terduga Teroris Ditangkap di Jateng Jaringan Anshor Daulah

Ketiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.

Baca Selengkapnya
Diseminasi adalah Penyebaran Informasi kepada Khalayak, Begini Strateginya
Diseminasi adalah Penyebaran Informasi kepada Khalayak, Begini Strateginya

Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh orang-orang.

Baca Selengkapnya
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran

Kepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Generasi Muda Harus Waspadai Propaganda Kelompok Radikal di Media Sosial
Generasi Muda Harus Waspadai Propaganda Kelompok Radikal di Media Sosial

Seluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Janji Pasang Badan untuk Warga yang Lawan Pejabat Langgar Hukum
Anggota DPR Janji Pasang Badan untuk Warga yang Lawan Pejabat Langgar Hukum

Sahroni meminta generasi muda turut andil mengekspos bentuk-bentuk ketidakadilan yang terjadi di sekitar.

Baca Selengkapnya