Mediasi akhiri bentrokan polisi vs mahasiswa di kampus IISIP
Merdeka.com - Bentrokan antara mahasiswa dan polisi di depan Kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Lenteng Agung, Jakarta Selatan, akhirnya dapat diakhiri menyusul mediasi yang dilakukan oleh pihak alumni perguruan tinggi swasta tersebut. Bentrokan benar-benar selesai pada pukul 05.00 Wib, Selasa (18/11).
Sebelum mediasi terjadi, ketegangan masih terus terjadi di depan kampus IISIP. Aksi lempar batu juga melukai seorang petugas kepolisian di bagian leher, yang kemudian di bawa ke poliklinik setempat.
Sebelumnya, aparat kepolisian memenuhi janjinya untuk menambah personel demi membubarkan aksi mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) yang memblokade Jalan raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dengan membawa tiga ratusan pasukan, mereka membubarkan mahasiswa yang memprotes keputusan pemerintah menaikkan harga BBM.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Bagaimana Brigadir Helmi melumpuhkan pelaku? Petugas polisi melumpuhkan pelaku dengan cara melompat melewati jendela bangsal dan merebut senjata tajam tersebut.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
Pantauan merdeka.com, Selasa (18/11), pukul 01.58 Wib, polisi yang membawa sebuah mobil water cannon langsung menyemprotkan air ke arah mahasiswa yang sedang berkerumun di tengah jalan dengan membakar ban bekas. Tak hanya itu, gas air matta pun membuat mahasiswa kocar-kacir.
Meski demikian, perlawanan tetap dilakukan mahasiswa yang berjumlah sekitar 50-an orang. Mereka membalas dengan lemparan batu ke arah petugas kepolisian.
Unggul dalam jumlah, petugas kepolisian kemudian mengejar mahasiswa sampai ke dalam kampus. Amarah polisi tampak jelas dalam pembubaran mahasiswa tersebut. Anehnya, amarah aparat kepolisian itu juga ditujukan kepada wartawan.
Tanpa bisa membedakan mahasiswa dan wartawan, polisi dengan membabi buta juga menembakkan gas air mata ke arah para pewarta. Padahal, dari jarak 300-an meter, para jurnalis sudah menunjukkan kartu identitas dan perangkat peliputan, seperti kamera dan kamera video.
"Peace, peace, kami wartawan," teriak para jurnalis yang tetap diabaikan aparat di depan Kampus IISIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (18/11) dini hari.
"Bangs*t lo, jangan lagi," teriak salah satu aparat yang membawa tongkat dan tameng sambil mengejar.
Tidak hanya menembakkan gas air mata dan kembang api, aparat juga bahkan mengejar para pewarta ke arah permukiman warga. Beberapa wartawan akhirnya terpaksa meminta perlindungan warga sekitar.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaNasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung merampas motor korban sambil menodongkan pistol. Korban coba melawan tapi gagal.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi pun langsung turun tangan menyikapi hal tersebut.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu Setiono, menuturkan peristiwa bermula dari gesekan di Batikan Pabelan
Baca SelengkapnyaIP tetap tidak mau menyerah sehingga tim Opsnal Unit 1 melakukan tindakan tegas terukur.
Baca Selengkapnya