Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mediasi warga Dadap dengan Pemda Tangerang di Komnas HAM buntu

Mediasi warga Dadap dengan Pemda Tangerang di Komnas HAM buntu Mediasi warga Dadap & Pemda di Komnas HAM. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), kembali memanggil para warga nelayan Kampung Dadap, Tangerang, dengan para petinggi Pemerintah Daerah, yang diwakili oleh Sekda Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsad.

Pantauan merdeka.com, Iskandar datang pada pukul 09.45 Wib, yang didampingi oleh Instansi terkait. Dalam kesempatan ini, Iskandar mengaku bahwa pihaknya diundang untuk lakukan mediasi.

"Kalau kami diundang untuk lakukan mediasi. Kalau kita persiapan yang sama. Kalau Pemda udah konsisten pada program-program yang kita sampaikan," ujar Iskandar kepada wartawan di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (27/6).

Menurut Iskandar, apa yang dilakukan oleh pihaknya sudah sesuai dengan Surat Keputusan Bupati. Di mana nantinya akan menertibkan dan juga untuk masyarakat luas.

"Kita tata dengan baik kondisi layak rumah huni di mana semua masyarakat dipindahkan ke rumah layak huni yakni rusun. Nantinya kita akan tata untuk tempat wisata, kuliner, pantau ikan tempat pasar ikan para nelayan dan juga ruang terbuka hijau. Lalu kita buat islamic center, misalkan ada masukan kita terima dari masyarakat," tuturnya.

Pantauan merdeka.com, di ruang mediasi terjadi saling lempar argumentasi. Di mana terlebih dahulu Komnas HAM meminta persetujuan kedua belah pihak sebelum mediasi dimulai. Warga Dadap dihadiri sekitar 10 orang.

"Bapak-bapak dan ibu-ibu, bisakah kita mulai acara ini," ujar Komisioner Rochiatul Aswidah.

Mediasi yang berawal cukup tenang tiba-tiba ricuh ketika ada golongan dari warga Dadap. Namun, yang mendukung penggusuran tersebut.

"Maaf bapak, ini agenda mengenai penolakan Dadap atas penggusuran. Tapi kenapa ini ada orang yang mengaku dari Dadap tapi mendukung penggusuran. Kita menolak melanjutkan mediasi ini," ujar warga Dadap Dede.

"Pemkab telah manipulasi ada massa tandingan dari pemkab di Dadap. Kami murni warga asli tolak mediasi dengan komnas HAM. Ini sudah jelas mereka ini (warga Dadap yang pro Pemkab) bayaran dari Pemda, kami punya buktinya," bebernya.

Di tempat yang sama, warga Dadap yang menolak mediasi Laila mengatakan bahwa ini adalah permainan Pemda.

"Ini pasti ada kepentingan, pasti sudah ada deal antar pengembang. Kami ini warga Dadap menolak. Zaky (Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar) cobalah berpikir dengan otak bukan dengan kekerasan juga otot," katanya.

Dengan ricuh mediasi tersebut, warga Dadap meminta agar diagendakan mediasi ulang.

"Kami minta agenda ulang, tapi saya akan sepakat dulu dengan warga, kalau nanti seperti ini lagi buat apa," pungkas Dede.

Seperti diketahui, warga perkampungan nelayan Kampung Baru Dadap-Kosambi mengadukan kepada Komnas HAM terkait dugaan tindak kekerasan oleh aparat, Selasa (10/5), yang mereka alami akibat kebijakan relokasi yang diberlakukan oleh Bupati Tangerang.

Dalam laporan pengaduan kepada Komnas HAM, Rabu (11/5), perwakilan warga Waisul Kurnia mengungkapkan sedikitnya terdapat lima orang warga yang terluka, dari mulai diduga terserempet peluru tajam sampai luka akibat pukulan. Seorang warga yang ikut melapor, Asmawi, terluka di bagian telinga kiri karena diduga terkena selongsong gas air mata yang ditembakkan. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apdesi Buka Peluang Cabut Laporan Said Didu bila Syarat Ini Terpenuhi
Apdesi Buka Peluang Cabut Laporan Said Didu bila Syarat Ini Terpenuhi

Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) Surta Wijaya berharap kegaduhan di wilayah Pantura dapat diselesaikan secara musyawarah.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Said Didu Ogah Mediasi dengan Ketua Apdesi Tangerang: Saya Tidak Pernah Musuhi Dia
Blak-blakan Said Didu Ogah Mediasi dengan Ketua Apdesi Tangerang: Saya Tidak Pernah Musuhi Dia

Said Didu beralasan dirinya tidak bermusuhan dengan Apdesi.

Baca Selengkapnya
Beda Kronologi Bentrok di Dago Versi Warga dan Polisi
Beda Kronologi Bentrok di Dago Versi Warga dan Polisi

Polisi memastikan gas air mata hanya ditembakkan ke jalan tidak ke arah permukiman warga.

Baca Selengkapnya
Penuhi Panggilan Polisi, Said Didu: Saya Cuma Membela Rakyat Tertindas
Penuhi Panggilan Polisi, Said Didu: Saya Cuma Membela Rakyat Tertindas

Said dilaporkan oleh Ketua Apdesi Kabupaten Tangerang, Maskota.Saat datangi kantor polisi, Said ditemani puluhan masyarakat Pantai Utara (Pantura) Tangerang.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Konflik Jakpro dan Warga Kampung Bayam, Ini Hasil Mediasi Dilakukan Komnas HAM
Babak Baru Konflik Jakpro dan Warga Kampung Bayam, Ini Hasil Mediasi Dilakukan Komnas HAM

Komnas HAM menjadi mediator sengketa antara warga Kampung Bayam dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait pembangunan JIS.

Baca Selengkapnya
5 Kader Gugat SK PDIP Mengaku Dijebak dengan Iming-Iming Rp300 Ribu
5 Kader Gugat SK PDIP Mengaku Dijebak dengan Iming-Iming Rp300 Ribu

Lima kader PDIP mengaku dijebak serta ditipu untuk memberikan tanda tangan

Baca Selengkapnya
Tegas, Said Didu Menolak Mediasi dengan Apdesi
Tegas, Said Didu Menolak Mediasi dengan Apdesi

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menolak mediasi yang diinisasi pimpinan pusat Asosiasi Pemerintah Desa Serluruh Indonesia (Apdesi)

Baca Selengkapnya
Buntut Bentrokan Polisi vs Warga Dago Elos, 7 Orang Ditangkap
Buntut Bentrokan Polisi vs Warga Dago Elos, 7 Orang Ditangkap

Empat orang yang terdiri dari warga dan mahasiswa yang terluka dalam kericuhan yang terjadi

Baca Selengkapnya
Jerit Tangis Warga Latimojong Saat Kebun Cengkeh Mereka Dibabat Perusahaan Tambang
Jerit Tangis Warga Latimojong Saat Kebun Cengkeh Mereka Dibabat Perusahaan Tambang

Pemilik lahan, Cones mengaku pohon cengkeh yang ditebang oleh karyawan PT MDA adalah miliknya.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan

Warga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Warga Tawuran di Cipinang Besar Utara
Ternyata Ini Penyebab Warga Tawuran di Cipinang Besar Utara

Tawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.

Baca Selengkapnya
Malam Mencekam di Dago: Warga Panik, Rumah Didobrak Polisi, Bayi Disembunyikan di Atap
Malam Mencekam di Dago: Warga Panik, Rumah Didobrak Polisi, Bayi Disembunyikan di Atap

Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menjelaskan bahwa penggunaan gas air mata hanya dilakukan untuk membubarkan massa yang memblokade jalan.

Baca Selengkapnya