Megawati: Apa Sumbangsih Milenial Untuk Negara? Masa Cuma Demo
Merdeka.com - Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak memanjakan kaum milenial. Megawati juga mempertanyakan apa sumbangsih generasi muda kepada negara saat ini.
"Anak muda kita, aduh saya bilang sama Presiden, jangan dimanja, dibilang generasi kita generasi milenial. Saya mau tanya, hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa virtual tanpa harus bertatap langsung," kata dia dalam sambutannya saat peresmian kantor DPD-DPC PDIP secara virtual, Rabu (28/10).
Mega kemudian menyebut perilaku generasi milenial hanya demo saja. Hingga merusak fasilitas publik. Dia kesal fasilitas publik yang dirusak karena aksi demo beberapa pekan lalu.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
-
Kenapa Megawati meminta Bali tidak fokus hanya pada pariwisata? 'Boleh (memikirkan sektor pariwisata), tapi kan terukur dengan kecil pulaunya. Ini nggak, ayo diantem beeemm. Lalu rakyatnya nanti kan kasihan, tidak menikmati,' tutur Megawati.
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Siapa yang ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Apa sumbangsih kalian kepada bangsa dan negara ini? Masak hanya demo saja, nanti saya dibully, saya enggak peduli hanya demo saja, ngerusak apakah ada di dalam aturan berdemo diizinkan karena ketika reformasi, kita masuk ke alam demokrasi, Ya. Tapi adakah aturannya bahwa untuk merusak? Enggak ada," tegasnya.
Ngapain Demo?
Presiden kelima RI ini meminta bagi masyarakat yang protes bisa ke DPR. Sehingga aspirasi tersalurkan tanpa merusak fasilitas.
"Saya bilang kepada mereka yang mau demo-demo ngapain sih kamu demo demo? Kalau enggak cocok pergi ke DPR, itu ada namanya rapat dengar pendapat itu terbuka bagi aspirasi," ucapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati minta generasi muda tidak terlena dengan adanya kemajuan teknologi yang ada saat ini.
Baca Selengkapnya"Mereka memaksakan pasangan calon tertentu dengan berbagai intimidasi dan sekaligus iming-iming sembako gratis bahkan uang," kata Megawati.
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara soal Ketum PDIP Megawati sebut penguasa saat ini seperti orde baru
Baca SelengkapnyaMegawati menyentil kasus pemukulan relawan PDIP oleh TNI di Boyolali
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan alasannya sering meneriakkan kata merdeka.
Baca SelengkapnyaMega pun meminta agar masyarakat tidak tertipu dengan bansos yang diberikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaMegawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku pernah berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaMega mengatakan harusnya masyarakat berani menyuarakan kebenaran
Baca SelengkapnyaMegawati merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru.
Baca SelengkapnyaApalagi menggunakan pemilu untuk melanggengkan kekuasaan.
Baca Selengkapnya