Megawati: Jangan sampai lidah dan perut bangsa Indonesia terjajah
Merdeka.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjukkan bagaimana contoh pembangunan pada bidang pangan. Menurutnya harus ada upaya merancang agar Indonesia berdaulat di bidang pangan dari hulu ke hilir.
"Bung Karno sendiri berulang kali menegaskan, jangan sampai lidah dan perut bangsa Indonesia terjajah. Artinya, politik pangan dalam narasi ideologi pun sangat diperlukan agar Indonesia berdikari di bidang pangan," kata Megawati dalam acara Kovensi Nasional Tentang Haluan Negara di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (30/3).
Maka dari itu dibuatlah buku 'Mustika Rasa'. Di dalamnya ada hasil riset selama 4 tahun menyoal bagaimana pangan lokal yang tersebar di nusantara memiliki gizi yang tinggi.
-
Kenapa Puan Maharani ingatkan pidato Bung Karno? Puan kemudian mengingatkan apa yang disampaikan Presiden Sukarno dalam pidatonya di KAA dengan judul 'Unity in Diversity Asia-Africa'. Menurutnya, hal yang disampaikan Bung Karno disebut masih relevan saat ini.
-
Kenapa swasembada pangan penting bagi Indonesia? 'Kita harus jamin kemampuan kita memberi makan rakyat kita sendiri,' ucap Prabowo kepada para pembantunya itu.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Kapan Bung Karno menyerukan untuk tidak melupakan sejarah? Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.
-
Bagaimana cara Megawati mendorong perhatian terhadap krisis air di Bali? 'Kemarin kapan saya bilang, di Pulau Bali saya paksa pak Gubernurnya melakukan FGD (Focus Group Discussion). Karena apa? Bali ini lama-lama ini udah mulai kekurangan air lho,' kata Megawati.
-
Bagaimana cara Mentan mendorong swasembada pangan? Tak cuma traktor, sebuah drone berukuran besar tengah disiapkan lepas landas. Sebuah tabung putih diletakkan di badan bagian atas pesawat nirawak itu.Seorang pemuda yang memegang sebuah remote control segera menerbangkan drone menuju areal persawahan. Melintasi seorang petani yang tengah membajak sawah memakai traktor mesin.
"Buku tersebut tampak sederhana, sebagai buku resep masakan seluruh rakyat Indonesia. Buku tersebut sebagai penjabaran keputusan radikal revolusioner untuk mengubah menu rakyat yang berbasiskan beras, menjadi aneka sumber karbohidrat dari umbi-umbian. Bagaimana uwi, cantel, jagung, tales, suweg, garut, ganyong, pete, tempe, aneka sayur-mayur, keseluruhan varian buah-buahan, dan berbagai jenis ikan dan daging, ditampilkan lengkap dengan kandungan karbohidrat, glukosa, protein serta rancangan makanan yang bergizi untuk satu keluarga," jelasnya.
Menurut Megawati, untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat 105,45 juta penduduk, tahun 1965 direncanakan produksi padi 20,5 juta ton, jagung 6,4 juta ton, umbi-umbian 15 juta ton, dan total produksi 41,9 juta ton.
"Jika sekarang penduduk kita kurang lebih 250 juta jiwa, maka kebutuhan produksi kurang lebih 100 juta ton," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti heboh isu izin kelola tambang yang diberikan pemerintah kepada ormas keagamaan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato dalam Rakernas IV PDIP dengan tema 'Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat'.
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan pemerintah mengenai ancaman krisis pangan ke depan.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/9)
Baca SelengkapnyaPangan menjadi senjata yang sangat ampuh dalam membangun hegemoni suatu negara.
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan kadernya bahwa sumber kekuatan PDIP adalah rakyat.
Baca SelengkapnyaMegawati menegaskan, Indonesia merdeka berkat perjuangan para pahlawan.
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan pemerintah agar rakyat jangan diintimidasi seperti zaman dulu.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta relawannya tidak takut menghadapi intimidasi dari lawan politik maupun aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaMegawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras
Baca SelengkapnyaMegawati meminta seluruh kadernya jangan gentar menghadapi kepungan dan manuver politik praktis demi kekuasaan.
Baca SelengkapnyaGanjar bercerita kerap dipanggil dan berdiskusi dengan Megawati Soekarnoputri.
Baca Selengkapnya