Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Megawati: Negara maju ditopang pengembangan ilmu pengetahuan kuat

Megawati: Negara maju ditopang pengembangan ilmu pengetahuan kuat Megawati dialog kebangsaan di LIPI. ©2017 merdeka.com/nurul afrida

Merdeka.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengatakan, sebuah negara maju tak bisa dilepaskan dari lembaga pendidikan. Menurut Megawati, apabila bangsa tak didampingi lembaga pendidikan yang kuat bisa berantakan.

"Tidak ada satu pun negara maju yang tidak ditopang oleh Lembaga Pengembangan ilmu pengetahuan yang kuat. Kalau kita kembali ke masa lalu dan berarti itu masuk ke dalam sejarah bangsa-bangsa, maka kita bisa melihat banyak juga bangsa yang tadinya begitu hebat besar akhirnya karena tidak mungkin inilah yang dimaksud mengelola untuk bisa membuatnya berkesenian berkesinambungan maka akhirnya bangsa itupun hancur," kata Megawati saat memberikan ceramah di Auditorium LIPI lantai 2, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (15/8).

Menurut Megawati, salah satu contoh negara memiliki lembaga pengembangan ilmu pendidikan baik itu adalah Mesir dan Irak. Megawati mengaku kagum dan pernah langsung bertanya kepada seorang profesor ahli purbakala dan sejarah saat berkunjung ke negara tersebut mengenai pembuatan piramid.

"Beliau mengatakan pada waktu itu sampai hari ini meskipun kami meminta bantuan dari banyak ahli dari luar negeri pun belum dapat menemukan. Bagaimana teknologi pada masa itu dan hitungan pada waktu itu karena mengangkat batu yang besarnya saja mungkin satu meja itu yang beratnya sekian kilo," kata dia.

Ketua umum PDIP ini pun menginginkan Indonesia meniru kedua negara tersebut. Di mana di nagara tersebut digambarkan jika dengan alat apa melalui padang pasir karena tidak ada hutan tidak ada semen tetapi bisa terbentuk piramid itu.

"Kita akan membangun sebuah negeri yang begitu luar biasa yang sangat dikagumi oleh bangsa-bangsa lain contoh soal di dalam abad 20-21. Saya melihat sebuah bangsa yang disebut Republik Rakyat Tiongkok ketika masih tahun 55 saja dia masih dibilang kalau digital popular populernya dengan kata kuper (kurang pergaulan) ketika diajak untuk ikut masuk ke dalam sebuah konferensi yang sekarang Alhamdulillah setelah di Masukan ke PBB oleh Arsip Nasional kita dan berhasil menjadi heritage of the world yaitu Konferensi Asia Afrika yang artinya setiap bangsa boleh ikut memiliki dalam maksud," ujarnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Megawati Sindir Narasi Perubahan di Pilpres 2024: Lah Kapan Mau Majunya?
Megawati Sindir Narasi Perubahan di Pilpres 2024: Lah Kapan Mau Majunya?

Megawati menilai presiden berikutnya seharusnya melanjutkan apa yang pemimpin sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Pesan Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Berkualitas Lewat Pendidikan dan Kesehatan
Pesan Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Berkualitas Lewat Pendidikan dan Kesehatan

Lewat bidang pendidikan dan kesehatan, Indonesia bisa keluar dari jebakan negara pendapatan menengah.

Baca Selengkapnya
Megawati Pesan ke Anak Muda: Modern Boleh, Tapi Tetap Peduli Budaya Indonesia
Megawati Pesan ke Anak Muda: Modern Boleh, Tapi Tetap Peduli Budaya Indonesia

Megawati minta generasi muda tidak terlena dengan adanya kemajuan teknologi yang ada saat ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Infrastruktur Kesehatan dan Pendidikan RI Masih Lemah
Jokowi Akui Infrastruktur Kesehatan dan Pendidikan RI Masih Lemah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui ketersediaan infrastruktur kesehatan dan pendidikan di Indonesia masih lemah.

Baca Selengkapnya
Megawati Beri Pembinaan Ideologi Pancasila Kepada Para Menteri dan Pemangku Kebijakan
Megawati Beri Pembinaan Ideologi Pancasila Kepada Para Menteri dan Pemangku Kebijakan

Megawati Soekarnoputi menekankan agar semua unsur memaknai Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan tindakan gotong royong.

Baca Selengkapnya