Megawati sebut KPK main politik hingga minta Jaksa Agung laporan
Merdeka.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi bermain politik dalam pengusutan kasus korupsi. Hal itu dia sampaikan di hadapan puluhan kader PDIP dalam acara pembukaan Sekolah Partai PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Selasa (6/9) kemarin.
"KPK itu sekarang suka main politik. Orang KPK itu saya yang bikin. Padahal itu bagian dari ranah hukum," ujar Megawati.
Megawati tidak melanjutkan arah pembicaraannya soal KPK yang ditudingnya bermain politik tersebut. Megawati lalu beralih pembicaraan soal kasus bantuan sosial (Bansos).
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Apa yang diadukan kepada Ketua KPU? Ketua KPU Hasyim Asyari didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menentukan serta menetapkan anggota KPU Kabupaten Puncak yang terindikasi sebagai anggota aktif partai politik.
-
Siapa yang melaporkan Dewas KPK? 'Saya laporkan pada tanggal 6 Mei 2024 ke Bareskrim dengan laporan dua pasal, yaitu Pasal 421 KUHP adalah penyelenggara negara yang memaksa untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Kedua, pencemaran nama baik, Pasal 310 KUHP, itu yang sudah kami laporkan,' ungkap Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (20/5).
-
Kenapa ketua KPPS dibacok? Pemicunya karena saat pencoblosan siang harinya pelaku kesal istrinya yang hamil meminta didahulukan mencoblos tetapi tidak digubris korban. OS tetap menyuruh istri pelaku mencoblos sesuai antrean.
-
Siapa yang mengatakan Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Mengapa Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
Megawati menyinggung banyaknya kepala daerah yang tersandung kasus Bansos. Menurut Mega, dana bansos bukanlah duit kepala daerah yang bebas digunakan.
"Kenapa kena Bansos? karena dipikir bantuan sosial. Aiiih bansos itu emang duit sendiri bukanlah," ujarnya.
Tak cuma mengkritik KPK, Megawati juga menyatakan pernah meminta sesuatu kepada jaksa Agung HM Prasetya. Megawati meminta bila ada kepala daerah berasal kader partai yang dicokok kejaksaan, ketua umum partainya dapat laporan.
Contohnya, bila ada kader PDI Perjuangan yang ditangkap oleh kejaksaan, Mega meminta diberitahukan terlebih dahulu.
"Saya bilang sama Jaksa Agung. Mas, mbok baik-baik lho Mas. Ketua Umum itu ada lho Mas. Kalau ada yang mau diini (ditangkap), kasih tahu saya dululah," ujar Megawati.
Namun demikian, Mega menolak jika hal ini dianggap sebagai sebuah intervensi terhadap proses hukum. Mega menyebut hal itu supaya penegakan hukum khususnya korupsi yang melibatkan kepala daerah bukan karena kepentingan politis semata.
"Saya enggak minta apa-apa kok, saya hanya mau tahu, ini dipolitisasi atau tidak. Ya kalau dipolitisasi ya sama sajalah," ujar Megawati.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Menko Polhukam Mahfud Md memberi pandangan mengenai kerja KPK. Dia merespons curhatan Mega soal kerja KPK
Baca SelengkapnyaMengawati menganggap anak buahnya dalam beberapa waktu belakangan selalu menjadi target diperiksa KPK terkait dugaan kasus korupsi.
Baca SelengkapnyaMegawati menantang Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti untuk datang menghadap dirinya.
Baca SelengkapnyaKelima daerah tersebut adalah Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara hingga Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaKPK menjelaskan penyidik hanya bekerja sesuai sebagaimana tugasnya dalam memberantas korupsi
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto tidak takut apabila nanti ditangkap oleh KPK.
Baca SelengkapnyaMegawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi
Baca SelengkapnyaMegawati juga bertanya siapa yang memanggil Hasto untuk hadir ke KPK
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku meski mampu melawan dan memiliki anak buah yang kuat, namun dia memutuskan tidak melawan.
Baca SelengkapnyaMegawati pun mengkritik soal aturan yang diubah semaunya sendiri.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memarahi Menteri Hukum dan HAM sekaligus Kader PDIP Yasonna Laoly.
Baca SelengkapnyaMegawati Marahi Yasonna Laoly: Jadi Menteri Ngapain, Anak Buah Kita Ditarget Melulu
Baca Selengkapnya