Megawati sebut otonomi daerah untuk dekatkan pemerintah dan rakyat
Merdeka.com - Presiden kelima Megawati Soekarnoputri menyebut tujuan diberlakukannya kebijakan politik desentralisasi (otonomi daerah) semasa dia menjabat sebagai presiden untuk mendekatkan pemerintah kepada rakyat dan rakyat kepada pemerintah. Menurutnya, kebijakan itu merupakan bagian dari reformasi birokrasi sebagai upaya membangun tatanan pemerintahan yang tidak sentralistik.
Hal itu ditandai dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. "Catatan pentingnya, desentralisasi yang ditandai dengan dijalankannya sistem otonomi daerah tersebut harus tetap berada dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berideologi Pancasila," kata Megawati saat memberikan orasi ilmiah setelah dianugerahi Gelar Doktor Honoris Causa dalam Bidang Politik Pemerintahan dari IPDN di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis (8/3).
"Politik desentralisasi dalam bingkai NKRI yang berideologi Pancasila, sebenarnya telah dirintis oleh Proklamator, sekaligus Bapak Bangsa Indonesia, Bung Karno (Soekarno)," jelasnya.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Kenapa Megawati mendapatkan gaji tinggi? Kabarnya, ini adalah setengah dari gaji pemain asing yang telah bermain lebih dari satu kali.
-
Dimana Megawati lahir? Lahir di Jember Megawati, seorang atlet berbakat, lahir di Jember, Jawa Timur.
-
Siapa Megawati Hangestri? Megawati tampaknya mengubah gaya kesehariannya dengan mengenakan blazer, meskipun biasanya ia lebih suka memadukan celana bahan dengan kaos.
-
Kapan Megawati lahir? Megawati Hangestri lahir pada 20 September 1999 di Jember, Jawa Timur.
-
Apa tujuan utama hak angket yang didukung Megawati? Menurut dia, penekanan dari hak angket yang akan digulirkan parpol pendukung pasangan calon nomor urut 1, Ganjar Pranowo-Mahfud MD adalah mengungkap dugaan kecurangan terstruktur, sistematis, dan massif (TSM) pada masa sebelum pencoblosan, saat pencoblosan, dan setelah pencoblosan.
Namun kebijakan itu bisa dilaksanakan suatu wilayah yang dinyatakan mampu dan memenuhi syarat. Beberapa syaratnya adalah tersedianya Sumber Daya Manusia yang memadai, tersedianya biaya untuk anggaran belanja. Serta organisasi eksekutif daerah dan legislatif daerah yang telah tertata.
"Kesemuanya itu harus dipersiapkan dengan matang dan didukung penuh oleh pemerintah pusat. Sehingga, ada pembagian kewenangan yang jelas antara Pemerintah Pusat dan Daerah, termasuk perimbangan keuangan antara Pusat dan Daerah," tuturnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan Megawati dalam Rakernas ke-V PDIP di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (24/5).
Baca SelengkapnyaTerbatasnya pendapatan tersebut dipengaruhi masih rendahnya kekuatan pajak daerah (local taxing power) di sebagian besar daerah.
Baca SelengkapnyaPolitisi PDIP Ganjar Pranowo mengungkapkan isi arahan tertutup Megawati pada hari kedua Rakernas V PDIP. Lantas, apa isinya?
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri mengaku sedih melihat pejabat negara yang hanya mau enak saja dan memikirkan kekuasaan semata.
Baca SelengkapnyaKode Keras Megawati Soal Sikap Politik PDIP di Pemerintahan Prabowo
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikannya pada acara Peringatan ke-23 Hari Otonomi Khusus Papua.
Baca Selengkapnya“Saya ingin nanti model, nanti kalau pilkada itu. Tidak ada, kan harus bikin visi misi, visi misi dari partai," kata Megawati
Baca SelengkapnyaBudi meminta kepala daerah untuk terus menjalin dan meningkatkan sinergi yang baik antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif di daerah.
Baca SelengkapnyaMegawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya
Baca Selengkapnya"Kamu yang tidak bekerja untuk rakyat, out!," kata Megawati
Baca SelengkapnyaMegawati, dalam pidatonya, berbicara mengenai memilih pemimpin yang baik
Baca SelengkapnyaMendagri menjelaskan, dalam pengamatannya, kapasitas fiskal yang dimiliki daerah terbagi menjadi tiga kategori, yakni kuat, sedang, dan lemah.
Baca Selengkapnya