Megawati Ungkap Kecintaan Bung Karno Pada Buku, Berharap Anak Muda Juga Rajin Membaca
Merdeka.com - Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, menyebut ayahnya yang juga Proklamator, Bung Karno, sebagai pecinta buku. Dalam berbagai kesempatan, Megawati sering kali melihat Bung Karno membaca buku.
Saking gemarnya membaca, kata Mega, koleksi buku Bung Karno mencapai puluhan ribu. Baik terbitan dalam maupun luar negeri.
"Bapak saya humoris. Tak bisa melihat dia sekadar politisi, seorang pejuang, dia adalah manusia yang sangat humanis. Kita dapat merasakan. Akibat pendidikan itu, Bung Karno sangat haus dengan buku. Bukan hanya menurut dia buku jendela dunia, tetapi juga masuk ke dalamnya," kata Megawati dalam webinar pembukaan pameran daring Buku Bung Karno, Selasa (24/11).
-
Kenapa Puan Maharani ingatkan pidato Bung Karno? Puan kemudian mengingatkan apa yang disampaikan Presiden Sukarno dalam pidatonya di KAA dengan judul 'Unity in Diversity Asia-Africa'. Menurutnya, hal yang disampaikan Bung Karno disebut masih relevan saat ini.
-
Dimana Megawati sering menghabiskan waktu? Melalui unggahannya, Megawati mengundang kita untuk menjelajahi kota Daejeon yang menawan. Selain itu, ia sering kali mengunjungi kafe-kafe yang indah.
-
Apa gaya Megawati sehari-hari? Gaya Megawati sehari-hari yang kerap terlihat begitu. Mengenakan kaus dengan lengan panjang yang dilipat. Simpel dan santai.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Apa saja peninggalan Bung Karno di rumahnya? Di dalam bangunan, banyak sekali barang-barang peninggalan Bung Karno yang sampai saat ini masih awet. Di antaranya yaitu sepeda onthel, satu set kursi yang ada di ruang tamu, lemari makan, bahkan surat cinta yang ia tulis untuk Fatmawati, dan beberapa perabotan klasik lainnya.
-
Siapa yang menulis buku tentang Soekarno? Mengutip cerita Soekarno pada Cindy Adams, penulis buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, sang proklamator kemerdekaan RI itu menghabiskan masa kecil dan awal remajanya di Kota Mojokerto.
Megawati bercerita, saat menjadi mahasiswa, beberapa kali meminta rekomendasi buku kepada Bung Karno. Saat itu, Bung Karno sangat menghafal judul buku sesuai konteks permintaan Megawati sekaligus menunjukkan letak bukunya. Detail dengan posisi rak dan baris ke berapa buku itu berada. Megawati yang mendalami ilmu psikologi menilai Bung Karno memiliki fotografis memori yang kuat.
"Beliau menata sendiri buku-bukunya. Sampai hari ini ketika kami keluar dari Istana, Bung Karno membiarkan saja di situ buku-bukunya. Mungkin jumlahnya 20 ribu sampai 30 ribu, yang bertebaran di Istana Merdeka, Istana Negara, dan Istana Bogor. Yang saya dengar itu mulai diarsipkan," jelas Megawati.
Oleh karena itu, sambung Ketum PDIP ini, tak heran bila sang ayah pintar berbahasa sejumlah negara, di antaranya Jerman, Inggris, dan Belanda. Tak heran juga, Bung Karno bisa menggagas Konferensi Asia-Afrika. Seharusnya, pemuda bangsa harus belajar dari pikiran dan tindakan Bung Karno itu.
Menurut Megawati, pemuda Indonesia wajib membaca buku-buku yang ditulis oleh Bung Karno. Seperti buku Indonesia Menggugat, yang di dalamnya hasil pemikiran Bung Karno dengan kondisi bangsa saat itu terhadap kolonialisme.
"Bagi saya, membaca buku Bung Karno, selain membuka jendela dunia, juga mengekstraksi pikiran-pikiran dari banyak tokoh-tokoh dunia yang dikenal beliau dari buku-bukunya," tandasnya.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acara bedah buku itu juga dihadiri Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Baca SelengkapnyaPesan itu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam silaturahmi di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ende, Jalan Eltari, Ende Tengah, NTT, Sabtu (1/6).
Baca SelengkapnyaPenemuan buku tersebut seakan menyimpan kisah dan kenangan yang tersembunyi di balik halaman-halaman usangnya.
Baca SelengkapnyaSosoknya diabadikan dalam bentuk patung sebagai apresiasi bangsa Indonesia
Baca SelengkapnyaGIbran meminta maaf jika pembagian buku dengan sampul putra sulungnya itu tidak dikehendaki
Baca SelengkapnyaIa berharap, agar Guntur tetap menjadi pemikir pejuang yang selalu patriotik atau patriotisme.
Baca SelengkapnyaMulanya Megawati menceritakan dirinya yang tengah mengkhayal seandainya pada saat itu hidup seveteran dengan ayahnya Bung Karno.
Baca SelengkapnyaPada cover depan yang berwarna putih itu terdapat tulisan 'Rajin Belajar dan Membaca adalah Jalan Ninjaku'.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ganjar saat menyambangi Museum Roemah Voorzitter Van Het BPUPKI-Dr KRT Radjiman Widiyodiningrat, Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Gibran juga membagi-bagi bergambar putranya saat kunjungan ke Surabaya.
Baca SelengkapnyaBerikut momen bos TV saat bertamu ke rumah anak Presiden pertama Indonesia.
Baca SelengkapnyaCerita itu disampaikan Guntur Soekarnoputra dalam buku berjudul 'Sang Saka Melilit Perut Megawati, Humaniora, Sejarah, dan Nasionalisme Internasionalisme'.
Baca Selengkapnya