Melacak Naomi, wanita diduga bawa kabur uang sumbangan Angeline
Merdeka.com - Keberadaan Naomi Werdisastro, wanita berambut cepak yang mengaku sebagai tim reaksi cepat (TRC) Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) hingga kini masih misteri. Dia diduga membawa kabur uang sumbangan dari masyarakat untuk keluarga Angeline (Engeline) senilai Rp 30 juta, dan tiga karung berisi boneka.
Orangtua kandung Angeline, Hamidah menceritakan soal penggalangan dana ini kepada Siti Sapurah, pendamping Hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar.
"Informasinya ada sekitar Rp 30 jutaan rupiah," kata Siti Sapurah baru-baru ini.
-
Apa yang dilakukan Naomi saat hilang? Setelah menyelesaikan pendakian, kelompok tersebut kembali ke Pos Bambangan pada Minggu, 6 Oktober 2024, pukul 21.24 WIB. Namun, pada Senin (7 Oktober 2024), ketua kelompok melaporkan bahwa Naomi Daviola Steyanie masih belum kembali.
-
Siapa yang memimpin pencarian Naomi? M Abdullah, Kepala Basarnas Cilacap, menyatakan bahwa mereka menerima laporan dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga pada hari Senin, 7 Oktober 2024, mengenai seorang pendaki yang tidak kembali dari pendakian di Gunung Slamet.
-
Kapan Naomi dilaporkan hilang? Menurut informasi yang disampaikan oleh Antara pada Rabu (9/10/2024), Naomi, seorang gadis berusia 17 tahun, berangkat mendaki bersama kelompok open trip yang terdiri dari 40 orang.
-
Di mana Naomi ditemukan? Ternyata suara itu merupakan suara Naomi. Dia sepertinya terjebak di hutan lebat yang berada di antara dua jalur menuju puncak Gunung Slamet.
-
Di mana Naomi hilang? Naomi merupakan seorang gadis berusia 17 tahun yang juga siswi SMK Negeri di Kota Semarang.Ia dilaporkan hilang oleh Ketua Rombongan kepada pihak Base Camp Gunung Slamet, pada Senin (7/10) pukul 11.00 WIB.
-
Dimana Naomi ditemukan? Abdullah menjelaskan bahwa Naomi ditemukan sekitar 350 meter dengan arah 120 derajat dari Pos 7, pada koordinat 7,14 derajat lintang selatan dan -109,13 bujur timur.
Awalnya Naomi menawarkan bantuan kemanusiaan untuk Hamidah beserta suaminya. Bentuk bantuan wanita yang mengaku bekerja di bawah perintah Komnas PA ini adalah penggalangan dana untuk meringankan beban keluarga Angeline.
Posko penggalangan dana berada di rumah orangtua angkat Angeline, Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Denpasar, Bali.
Naomi menjanjikan akan menyerahkan uang kepada Hamidah pada tanggal 23 Juli 2015, bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional. Tetapi saat tiba harinya, uang yang dijanjikan tidak juga diberikan.
Bahkan saat dihubungi Hamidah, Naomi beralasan boneka-boneka sudah disumbangkan ke panti asuhan di Bali. Mengetahui kenyataan seperti ini, Hamidah berusaha menerima kenyataan. Tetapi ketika ditanya soal uang hasil sumbangan, Naomi tidak menjawab dan malah mengungkit kasus terbakarnya kantor Komnas PA, Sabtu (26/6).
"Jangankan uang yang saya serahkan, kantor saya di Jakarta saja terbakar," cerita Hamidah berdasarkan pengakuan Siti Sapurah.
Rencananya, Hamidah akan menggunakan dana sumbangan tersebut untuk keperluan memperingati 40 hari dan 100 hari kematian Angeline. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat, Neneng Hatisah (53) menjadi korban perampokan dan pembunuhan. Pelaku diduga keponakan korban.
Baca SelengkapnyaPada petugas, wanita itu mengaku punya masalah keluarga yang sudah terjadi sejak sekitar 14 tahun lalu dan dia mengemis untuk mencari nafkah.
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaNWS ditetapkan tersangka setelah dilakukan pengembangan oleh Kejati Tabanan.
Baca SelengkapnyaMomen emak-emak ketakutan bertemu sosok pria sampai lakukan aksi tak terduga. Ternyata ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSeluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
Baca SelengkapnyaKasihan beliau ini sering ditipu pembeli. Kadang dapat uang palsu dan kadang minta kembalian lebih.
Baca Selengkapnya