Melalui Rampak Sarinah, PDIP usulkan ke UNESCO kebaya jadi warisan budaya
Merdeka.com - Sekretaris Badiklatpus DPP PDIP Eva Sundari mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pesan bahwa militansi perjuangan ideologis yang panjang akan mudah dijalani bila ikhlas dan gembira. Oleh karena itu, usai pendidikan kader khusus perempuan nasional, PDIP memperjuangkan Hari Kebaya Nasional dengan Rampak Sarinah.
"Rampak Sarinah memperjuangkan Hari Kebaya Nasional dan akan mengusulkan kebaya sebagai national heritage kepada UNESCO," Eva, Senin (12/3).
Mereka juga menandatangani janji perjuangan mengerakan perempuan nasionalis untuk mewujudkan keadilan sosial.
-
Siapa yang mengajukan kebaya ke UNESCO? Pengajuan yang dilakukan secara bersama oleh Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand ini ditetapkan pada 4 Desember 2024, dalam sidang ke-19 Komite Antarpemerintah untuk Warisan Budaya Takbenda (ICH) yang berlangsung di Asuncion, Paraguay.
-
Kenapa kebaya diakui sebagai warisan budaya dunia? Sejarah kebaya adalah bagian dari perjalanan budaya Nusantara yang diwariskan oleh leluhur kita,' kata Rahmi Hidayati, Ketua Umum Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Tim Lifestyle Liputan6.com.
-
Kapan Perempuan Berkebaya Indonesia dideklarasikan? Sebelumnya komunitas ini dideklarasikan pada 13 Agustus 2022 lalu, dan bertepatan dengan momen HUT Kemerdekaan RI di Kota Tangerang.
-
Mengapa Kowani melibatkan perempuan Asean di acara peringatan Hari Kebaya? 'Kaena tujuan kita adalah goalnya diakui sebagai warisan tak benda oleh Unesco bersama dengan negara negara Asean lainnya yaitu adalah Malaysia, Singapura, Brunei dan Thailand,' ucapnya.
-
Bagaimana Perempuan Berkebaya Indonesia mengajak orang pakai kebaya? Mereka juga turut mengajak para perempuan secara luas agar mengenakan kebaya sebagai salah satu cara melestarikan busana tradisional.
-
Kenapa kebaya jadi pakaian nasional? Kebaya memang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia, bahkan dinobatkan menjadi pakaian nasional Indonesia.
Sementara itu, Ketua Bidang Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak PDIP, Sri Rahayu mengatakan, Rampak Sarinah memilih kebaya sebagai wujud atas amanah Trisakti ketiga yaitu berkepribadian dalam kebudayaan. Hasil riset menunjukkan bahwa sudah sejak dahulu kebaya adalah pakaian ibu-ibu berbagai suku di Nusantara.
"Gerakan Rampak Sarinah mendukung gagasan dan bekerjasama dengan komunitas perempuan lain untuk mengusulkan kepada pemerintah untuk menetapkan Hari Ibu tanggal 22 Desember sekaligus sebagai Hari Berkebaya Nasional. Penetapan Hari Berkebaya Nasional ini akan menjadi salah satu alasan untuk mengusulkan Kebaya sebagai warisan budaya nusantara Indonesia kepada UNESCO," katanya.
Selain itu, kata dia, Rampak Sarinah mengajak semua perempuan untuk membangun gerakan perempuan berdasar ideologi negara yaitu Pancasila. Sekaligus menjalankan tugas peradaban sebagai pendidik pertama dan pembentuk karakter nasionalis kepada anak-anak dan keluarga.
"Sebagaimana pesan Sukarno, perempuan harus mengatasi ketertinggalan mereka untuk menjadi sama kuat dengan laki-laki agar menjadi 2 sayap Garuda untuk terbang tinggi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.
Usai pelatihan mereka pun goyang maumere dan jarang goyang. Semuanya enggunakan kebaya putih dan berkain Nusantara serta kerudung berwarna merah bagi yang muslim.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebaya, yang diakui sebagai warisan budaya dunia takbenda, diajukan oleh Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Baca SelengkapnyaPotret Arumi Bachsin kenakan kebaya merah berhasil menarik perhatian netizen, terutama setelah kebaya diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam momen istimewa tersebut, Puan tampak mengenakan kebaya model Kartini berwarna merah marun yang jadi simbol emansipasi perempuan.
Baca SelengkapnyaWarna merah pada kebaya ini melambangkan semangat yang menggelora dalam harmoni Nusantara.
Baca SelengkapnyaTanggal 25 Juli Kowani mengadakan seminar di Gedung MPR/DPR bersama 500 perempuan Indonesia
Baca SelengkapnyaDalam rangka memperingati Hari Kartini, para karyawati Taman Impian Jaya Ancol tampil berkebaya.
Baca SelengkapnyaDia meyakini, Rieke sangat memahami makna penting dan strategis dokumen tersebut dalam menunjukkan runutan proses perencanaan pembangunan nasional bangsa.
Baca SelengkapnyaDiresmikan pada 2023 lalu oleh Presiden RI Joko Widodo, Hari Kebaya Nasional jadi perayaan budaya yang patut dimeriahkan.
Baca SelengkapnyaSaat Kongres KOWANI X tahun 1950 yang dihadiri oleh Presiden RI Pertama, Soekarno, semua peserta yang hadir menggunakan kain kebaya.
Baca SelengkapnyaKebaya ternyata cocok digunakan untuk aktivitas sehari-hari
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan itu, dia menunjukkan batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia dan justru banyak pihak memakainya, baik tokoh nasional maupun dunia.
Baca SelengkapnyaAnnisa Pohan memakai kebaya putih yang cantik di Hari Kebaya Nasional
Baca Selengkapnya