Melawan saat ditangkap, bandar narkoba coba tikam perwira polisi
Merdeka.com - Tak terima akan ditangkap, Waid (40) berusaha menikam dada Kasat Narkoba Polres Muara Enim, AKP Bustomi. Tak ingin membahayakan, petugas terpaksa melepaskan tembakan dan mengenai tubuh pelaku.
Peristiwa itu terjadi saat Bustomi bersama anak buahnya menggerebek rumah Waid di Desa Tanah Abang Selatan, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Panukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, Sabtu (13/2) pekan lalu.
Saat ditangkap, Waid berusaha melompat dari rumahnya. Kemudian, dia mencoba menusukkan pisau ke arah dada Bustomi. Bustomi berhasil menghindar. Perwira polisi itu pun melepaskan tembakan peringatan karena Waid kembali kabur.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
Bukannya menyerah, Waid kembali menebaskan pisau itu ke arah dada Bustomi. Lagi-lagi, pisau itu tak mengenai sasaran. Justru, Waid tersungkur karena terkena tembakan di paha dan lengan.
Meski sudah tertembak, Waid tetap saja melawan dan mengibaskan pisau miliknya. Petugas pun kembali melepaskan tembakan dan mengenai pinggang sebelah kiri. Waid akhirnya menyerah dan melepaskan pisau nyaris membuat Bustomi terluka.
Kapolres Muara Enim, AKBP Nuryanto mengatakan, dari penggerebekan itu disita barang bukti berupa empat paket sabu dan sebilah pisau milik pelaku. Kini Waid sedang dirawat di rumah sakit dan akan diperiksa polisi.
"Tersangka berusaha melukai anggota saat ditangkap, terpaksa kita lumpuhkan dengan tembakan," kata Nuryanto, Senin (15/2).
Dikatakan Nuryanto, Waid merupakan penjahat kambuhan dan bandar narkoba. Dia pernah ditangkap dalam kasus narkoba pada 2008 dan bebas penjara dua tahun kemudian.
"Tersangka merupakan bandar sabu di daerah itu. Kasus ini akan kita kembangkan lagi," tutup Nuryanto.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang bandar judi dadu di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, tewas ditembak setelah menikam tiga personel kepolisian yang menggerebek lapaknya..
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil rekaman CCTV dari lokasi kejadian terlihat satu orang pelaku berada di atas motor
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaBukan tersangka yang didapat, para aparat kepolisian ini justru dikeroyok oleh warga Kampung Ambon.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebutkan pelaku Rio merupakan buronan kasus pencurian dengan pemberatan yakni spesialis membongkar rumah toko (ruko) dan rumah warga.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaM dianiaya oleh temannya sendiri lantaran dituduh sebagai cepu atau informan polisi.
Baca SelengkapnyaAncaman maksimal hukumannya sesuai UU Darurat Nomor 12 tahun 1951 yakni 10 tahun.
Baca SelengkapnyaTiga polisi gadungan inisial AP (36), DP (18), dan WN (18) tidak bisa berkutik lagi setelah dicokok oleh polisi asli.
Baca Selengkapnya