Melawan saat dibekuk, anggota Santoso ditembak mati Satgas Tinombala
Merdeka.com - Tim satgas operasi Tinombala menembak mati seorang anggota kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso, Minggu (24/4). Anak buah Santoso ditembak karena mencoba melawan saat akan ditangkap.
"Hari minggu di wilayah Poso, satgas Tinombala telah melakukan penegakan hukum terhadap anggota Santoso, akibat penegakan hukum itu satu orang tewas," ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Agus Rianto di gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/4).
Agus mengungkapkan penembakan berawal saat anggota tim satgas operasi Tinombala mendapati lima orang di area persembunyian Santoso.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa yang dilakukan 'kata tanya siapa'? Kata tanya 'siapa' digunakan untuk menanyakan tentang identitas atau orang yang terlibat dalam suatu konteks tertentu.
-
Siapa yang memiliki senjata? Senjata-senjata logam itu terletak di bawah dua rumah awal abad kelima yang kemungkinan besar milik seseorang yang cukup kuat untuk membentuk pasukan.
-
Apa yang ditanyakan pria bertato? 'Apakah memiliki tato itu haram?' kata pria bertato dalam video.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Apa itu pertanyaan? Definisi dari pertanyaan adalah sebuah ekspresi keingintahuan seseorang akan sebuah informasi yang dituangkan dalam sebuah kalimat tanya.
Melihat kelimanya, lanjut Agus, salah satu anggota tim satgas pun lantas melaporkan hal tersebut kepada seniornya. Tak menunggu waktu lama, tim satgas bergerak menemui lima orang tersebut.
Namun, saat diinterogasi, bukan menjawab, salah satu dari lima orang itu justru mengayunkan parang kepada tim satgas.
"Saat ditanya dia jawab dengan ayunan parang, akhirnya yang bersangkutan kita lumpuhkan dan meninggal dunia," ujar dia.
Dari tangan kelima orang itu, tim satgas mengamankan senjata tajam dan bom molotov. "Barang bukti satu buah bom molotov, parang, dan satu tas ransel," terangnya.
Saat ini, jenazah pun sudah dibawa tim satgas ke Rumah Sakit Polri untuk diidentifikasi. "Saat ini jenazah sudah dibawa ke RS Polri. Sedang dikakukan identifikasi," pungkas Agus. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaAnggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca SelengkapnyaBaku tembak yang terjadi antara personel TNI Polri dengan KKB berakhir dengan tewasnya satu separatis
Baca SelengkapnyaDua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.
Baca SelengkapnyaAksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.
Baca SelengkapnyaBrigadir Pol. Tri Yudha Argadianto telah gugur akibat luka yang dialaminya, sedangkan rekannya Aiptu Hidayat kondisinya stabil.
Baca SelengkapnyaKontak tembak TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi di pos tower Tigamajigi, Sugapa, Intan Jaya
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL Koptu SB diamankan Pomal Lantamal VI Makassar karena menembak dua warga, SR (19) dan FL (16).
Baca SelengkapnyaKompolnas mengatakan, penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di perkebunan kopi milik warga tepatnya Kelurahan Puguk Kecamatan Seluma Utara, Bengkulu
Baca Selengkapnya