Melayat hina pemimpin agama, Kenik dibacok saat duel pakai sajam
Merdeka.com - Beginilah akibatnya jika menghina seorang pemimpin agama. Seperti yang dialami Putu Redana alias Kenik ( 60) yang menghina Jro Made Sukarata (57) sebagai Jro Mangku Neraka.
Akibatnya, Kenik ditebas parang. Dalam keadaan sekujur tubuh penuh luka menganga ditebas parang, Kenik tidak bisa mendapat perawatan pihak rumah sakit dan memilih pulang.
Ini terjadi di Dusun Taman Sari Urakan, Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt, Buleleng. Akibatnya, Kenik kini mengalami luka serius, akibat sabetan parang. Sedangkan Jro Sukarata langsung menyerahkan diri ke kantor Polisi Polsek Seririt.
-
Mengapa orang-orang meninggalkan rumah? Mereka diselimuti ketakutan setelah serangan Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut.
-
Siapa yang terdampak broken home? Dan dampaknya? Lebih kepada anak-anak.
-
Siapa yang terdampak dari broken home? Dampak dari broken home dapat terasa pada anggota keluarga, terutama anak-anak.
-
Kenapa rumah itu disebut rumah bunuh diri? Hal ini disebabkan risiko tinggi yang dihadapi penghuni, yaitu kemungkinan terjadinya longsor yang dapat berakibat fatal.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Kenapa warga meninggalkan Kampung Mati? Para warga meninggalkan kampung itu sejak terjadi peristiwa longsor. Ditakutkan peristiwa serupa akan terjadi kembali.
Peristiwa, berawal keduanya melayat ke rumah duka almarhum Jro Mangku Runia, Selasa malam (15/3). Saat itu keduanya bersama warga lainnya, bermain kartu domino.
Tiba-tiba Kenik langsung mengeluarkan kata-kata yang menyebut Jro Sukarata sebagai Jro Mangku Neraka. Sontak saja membuat pelaku murka dan terjadi perang mulut sesaat hingga berlanjut pada perkelahian. Hingga keduanya saling mengambil sajam. Saat itu korban membawa celurit sedangkan pelaku menggunakan parang.
"Pelaku yang sudah menyesali perbuatannya karena melihat jelas temannya sudah tersungkur bersimbah darah akibat perbuatannya itu, langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Seririt saat itu juga," ujar Kapolsek Seririt, Kompol Supriadi Rahman, Selasa (15/3).
Usai pelaku menyerahkan diri, anggota Polsek Seririt langsung mendatangi TKP. Di TKP, polisi menemukan barang bukti berupa tiga buah pedang dan sebuah celurit.
"Korban saat itu sudah tersungkur dan bersimbah darah. Kemudian korban dilarikan ke Rumah sakit, karena mengalami luka cukup parah," jelasnya.
Korban Putu Kenik yang mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuh, mendatangi rumah sakit Shanti Graha Seririt sekitar pukul 03.30 wita, dengan luka yang cukup parah. Karena lukanya yang cukup parah, pihak RS Shanti Graha merujuknya ke RSUD Singaraja. Namun semua rumah sakit penuh, sehingga korban memilih pulang sendiri, untuk menjalani rawat jalan.
"Lukanya cukup parah, robek pada kepala, lengan kanan dan kiri, punggung dan kaki. Sehingga, harus di rujuk ke RSUD Buleleng. Tapi, karena semua rumah sakit bilang penuh. Akhirnya, pasien lebih memilih pulang sendiri, untuk rawat jalan," tutur Humas Rumah Sakit Shanti Graha Seririt, Ketut Sri Wahyuni. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Baca SelengkapnyaKini pelaku diburu polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSaat dianiaya korban sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam korban sebanyak delapan kali dengan badik.
Baca SelengkapnyaPelaku dan korban kerap cekcok kendati baru sepekan menikah.
Baca Selengkapnya