Melayat, senior penganiaya siswa SD takut masuk rumah korban
Merdeka.com - SY, penganiaya siswa SD bernama Renggo Kadapi datang ke rumah korban di Kampung Baru 1 Halim RT 05/RW 05, Jakarta Timur untuk melayat. Namun, pelaku takut masuk ke rumah Renggo.
Keberadaan pelaku yang hanya berani datang sampai jalan masuk rumah Renggo ini pun menarik perhatian warga setempat.
"Itu tuh, anaknya yang mukulin Renggo. Dia cuma berani di luar enggak berani masuk ke sini," kata Sumarno, seorang tetangga Renggo sembari menunjuk jembatan kecil menuju jalan rumah Renggo, pada Minggu (4/5).
-
Kenapa anak SD di Jombang tega menganiaya temannya? Diduga korban takut karena di lokasi kejadian ada teman pelaku.
-
Kenapa pelaku melakukan perundungan? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku kesal karena korban mengaku sebagai anggota geng yang dipimpin pelaku. Padahal korban bukan menjadi bagian dari geng pelaku.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Kenapa anak menjadi pelaku bullying? Mereka yang sering terlibat dalam perilaku ini mungkin memiliki masalah emosional atau sosial yang mendasari tindakan mereka.
-
Siapa yang terdampak membentak anak? 'Anak yang sering dibentak bisa tumbuh dengan harga diri yang rendah serta kekurangan rasa percaya diri,' jelas Dr. Mehta.
Melihat hal itu, sejumlah warga lainnya menduga pelaku yang masih bocah pasti syok saat mengetahui korbannya meninggal dunia gara-gara ulahnya. "Lha itu anaknya yang mukulin Renggo," kata warga lainnya yang enggan disebutkan namanya.
Meski demikian, pelaku SY pun akhirnya memberanikan masuk ke dalam rumah dengan ditemani kedua orangtuanya untuk melayat Renggo.
Seperti diketahui, Renggo Kadapi, merupakan siswa kelas V SDN 09 Kampung Makasar, Jakarta Timur, yang tewas dianiaya teman sekolahnya. Dia dipukuli sampai meninggal dunia hanya karena menjatuhkan jajanan pisang goreng kakak kelasnya yang dibeli seharga Rp 1000.
Dia dipukuli saat memasuki jam istirahat di sekolahnya, pada Senin (30/4) kemarin. Akibatnya pun fatal, bocah berusia 11 tahun ini akhirnya merenggang nyawa setelah tergolek sakit di rumahnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang siswa TK di Palembang trauma berat setelah menjadi saksi ayahnya diancam dua orang dewasa. Salah satu pelaku diduga calon anggota legislatif (caleg).
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaKorban adalah anak yatim. Dia tinggal bersama neneknya di RT 06 RW 07 Pitara, Pancoran Mas, Depok
Baca SelengkapnyaSantri Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Malang menjadi korban bullying (perundungan ) oleh seniornya.
Baca SelengkapnyaPelajar MTs di Semarang Disetrika tubuhnya oleh Kakak Kelas, Begini Nasib Pelaku
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban pulang sekolah berjalan kaki seorang diri di kawasan Sematang Borang, Palembang,
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaEmosi pelaku memuncak saat korban memfoto dan mengolok-oloknya saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuan korban penganiayaan itu terjadi lantaran dirinya menolak untuk bergabung ke dalam geng alumni MAN I Medan tersebut.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca Selengkapnya