Melihat ciri-ciri Suku Mante lewat kacamata arkeolog Aceh
Merdeka.com - Suku Mante tiba-tiba menjadi viral dan banyak diperbincangkan di media sosial maupun menjadi bahan pemberitaan. Viralnya suku primitif ini setelah terekam video milik komunitas trail Aceh yang sedang menjelajah hutan belantara Aceh.
Namun, hingga sekarang lokasi video tersebut belum diketahui. Karena pemilik akun Youtube yang mengunggah video yang direkamnya masih tutup mulut. Sehingga teka-teki keberadaan suku tersebut masih misteri.
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Husaini Ibrahim meyakini suku Mante ini masih ada di hutan belantara Aceh. Adapun ciri-cirinya menurutnya sangat mudah untuk dikenali, karena berbeda dengan manusia biasa.
-
Seperti apa ciri khas Suku Mante? Ciri-ciri utama dari Suku Mante ini memiliki postur tubuh yang lebih kecil dari orang normal alias kerdil.
-
Di mana Suku Mante ditemukan? Melansir dari merdeka.com, menurut arkeolog dan sejarawan, Suku Mante ini berasal dari belantara hutan Jantho di Kabupaten Aceh Besar.
-
Siapa yang pernah bertemu Suku Mante? Melansir dari kanal liputan6.com, pada tahun 2014 lalu, seorang warga Aceh mengaku pernah berinteraksi dengan salah satu orang dari Suku Mante.
-
Mengapa Suku Mante sulit ditemukan? Salah satu faktor sulitnya melacak keberadaan Suku Mante karena mereka tidak pernah mengikuti jejak satwa yang berada di hutan.
-
Bagaimana peneliti mengetahui tinggi manusia purba? Peneliti menggunakan ukuran kaki untuk memperkirakan tinggi badan pemilik jejak kaki.
-
Bagaimana penduduk mengetahui keberadaan manusia kerdil di Gunung Slamet? Warga kerap menemukan jejak kaki manusia kerdil di hutan Gunung Slamet. Bahkan ada juga warga yang melihat manusia kerdil bermain di dekat perkampungan.
Ciri-ciri yang paling mencolok suku Mante itu adalah tinggi tidak lebih 1 meter, berbeda dengan manusia biasa mencapai 1 meter lebih. Bahkan tinggi suku Mante itu rata-rata hanya 60 centimeter.
"Paling tinggi itu satu meter suku Mante. Perawakannya kecil," kata Husaini Ibrahim, Rabu (29/3) di Banda Aceh.
Ciri lainnya, perawakan suku Mante ini dekat kemalayuan. Kemudian rambut suku Mante ini lurus dan bahkan ada yang panjang hingga ke punggung. "Mereka juga sangat lincah berlari," tukasnya.
Husaini Ibrahim yang juga seorang arkeolog Aceh ini menyebutkan suku Mante tidak bisa berbahasa Aceh, meskipun asal mereka pertama dari hutan Jantho, Kabupaten Aceh Besar. Akan tetapi mereka memiliki bahasa tersendiri untuk berkomunikasi bersama komunitas suku mereka.
Menurut Husaini, suku Mante tinggal di hutan belantara dan sering menjadikan gua-gua tempat tinggal mereka. Sedangkan makanan mereka makan apapun yang disediakan oleh alam, serta tinggal mereka berpindah-pindah. Bila bertemu dengan manusia biasa, mereka akan ketakutan dan langsung melarikan diri.
"Mereka menjadi gua itu tempat tinggal," jelasnya.
Menurut arkeolog dan sejarawan ini, suku ini mulanya berasal dari belantara hutan Jantho, Kabupaten Aceh Besar. Kemudian setelah masuknya Islam, ada sebagian suku Mante ini memeluk Islam sekitar abad ke 13. Sebagiannya lagi memilih melarikan dari menolak memeluk agama Islam.
Kemudian mereka menyebar ke sejumlah belantara hutan di Aceh. Seperti mengungsi ke Kecamatan Tangse, Geumpang di Kabupaten Pidie. Karena hutan Jantho bersambung langsung ke pegunungan Tangse dan Geumpang.
Sehingga suku ini terpecah beberapa kelompok dan terus menyebar mencari belantara hutan yang jauh dari penduduk. Sampai mereka menyebar hingga ke dataran tinggi Gayo, Lukop perbatasan antara Bener Meriah dengan Aceh Tengah.
"Suku ini sudah ada sejak 3000 tahun sebelum masehi dulu," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu suku yang mendiami daerah Aceh ini sampai sekarang masih misterius keberadaannya.
Baca SelengkapnyaPada abad ke-21 ini, teori konspirasi tentang "ras raksasa yang telah lama hilang" masih tetap berkembang.
Baca SelengkapnyaSpesies manusia 'hobbit' ini tingginya hanya 100 cm.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini mengungkap misteri asal usul spesies yang dijuluki 'The Hobbit'.
Baca SelengkapnyaWPR menempatkan orang Indonesia pada peringkat pertama dengan rata-rata tinggi badan orang dewasa terpendek di dunia.
Baca SelengkapnyaKerangka ini ditemukan di Gua Lovelock, Nevada, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMumi ini menghidupkan kembali cerita-cerita kuno tentang masa lalu yang terlupakan.
Baca SelengkapnyaKota ini telah ditinggalkan para penghuninya, tapi ada yang menduga mereka akan kembali lagi.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi kawasan objek wisata sejarah, situs ini juga menjadi bukti adanya sebuah peradaban manusia yang hidup sejak ribuan tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaPekerja Tambang Temukan Kerangka Manusia Purba Raksasa, Tingginya Sampai 3 Meter dan Berambut Merah
Baca SelengkapnyaMakhluk ini ditemukan setelah para ilmuwan melakukan pengintaian.
Baca SelengkapnyaTim arkeolog merekonstruksi wajah dari salah satu keluarga manusia, Homo floresiensis yang 50.000 tahun lalu hidup di Flores, Indonesia.
Baca Selengkapnya