Melihat Peran Orang Tua di Balik Maraknya Perundungan di Kalangan Pelajar
Merdeka.com - Kasus pengeroyokan ABZ (15) siswi SMP di Pontianak oleh siswi SMA mengejutkan banyak pihak. Korban dia pukul, ditampar dan ditendang karena masalah saling sindir.
Psikolog Rose Mini mengaku prihatin dengan kasus itu. Sebagai orangtua, dia begitu kaget mendengar ada pengeroyokan demikian.
"Sebagai orangtua tentu saya sangat menyayangkan," kata wanita akrab disapa Bunda Romi ini saat dihubungi merdeka.com, Kamis (11/4).
-
Mengapa mengajarkan moral penting untuk anak? Mengajarkan nilai moral kepada anak adalah tanggung jawab penting orangtua untuk membentuk karakter dan perilaku yang baik.
-
Bagaimana cara menanamkan nilai moral pada anak? Menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak merupakan aspek yang sangat penting dalam proses pendidikan dan pengasuhan.
-
Bagaimana cara mengajarkan moral pada anak? Salah satu cara paling efektif untuk mengajarkan nilai moral adalah dengan menjadi contoh yang baik bagi anak.
-
Kenapa orang tua harus mendidik anak agar peduli pada orang lain? Berdasar riset yang dilakukan peneliti dari Harvard, hal ini rupanya terjadi karena pengajaran dari orangtua yang mengajarkan bahwa kebahagiaan pribadi dan pencapaian lebih penting daripada peduli pada orang lain.
-
Kenapa anak harus diajarkan untuk melindungi diri? Psikolog Klinis Anak dan Remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengimbau agar orangtua dapat mengajarkan anak melakukan perlindungan diri.'Ajari anak untuk berteriak dan lalu menghindari pelaku atau cari orang dewasa lain untuk minta perlindungan,' jelas Vera saat dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (31/7).
-
Kapan anak perlu diajarkan untuk peduli pada orang lain? Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa 96 persen orangtua mengatakan bahwa mengembangkan moralitas pada anak merupakan hal yang sangat penting.
Melihat kasus ini, katanya, korban menjadi pihak utama yang sangat perlu dibantu. Namun tak lupa memberikan efek jera pada pelaku dan juga orangtua mereka.
"Karena anak-anak itu kan terbentuk dari lingkungan, dan lingkungan terdekat itu adalah keluarga. Dan anak di bawah umur masih menjadi tanggung jawab orangtua," katanya.
"Seperti apa orang itu mendidik anaknya. Jangan kemudian menjadi lepas tangan. Jadi saya melihat efek jera itu tidak hanya diberikan pada anak tapi orangtuanya juga," sambung Bunda Romi.
Sebab lain yang mempengaruhi perilaku seorang anak adalah penggunaan gadget yang tidak tepat. Dia mencontohkan, seperti penggunaan media sosial harusnya ada ketentuan pada usia berapa dia layak.
"Karena anak-anak itu belum bisa saring. Saat dia melakukan apapun di media sosialnya dia merasa tidak ada yang lihat sehingga berbuat seenaknya. Nah itu juga seharusnya dalam pemantauan orangtua, apa yang dilakukan anaknya, tidak lantas dibiarkan," katanya.
Menanggapi banyaknya aksi serupa di kalangan pelajar, Bunda Romi menjelaskan pada dasarnya setiap anak harus mendapat pendidikan moral sejak dini. Terlebih ketika ada tersebut sudah masuk ke dalam lingkungan masyarakat supaya dia bisa menyaring.
"Moral itu adalah perilaku bisa membedakan yang baik dan yang buruk. Kalau dia sudah mendapat pendidikan moral, pasti dia tahu mana yang baik dan buruk. Kalau itu gak ada, kemampuan dia menyaring dan merespons suatu hal gak bisa," kata wanita berkacamata ini.
"Maka itu anak sejak kecil harus ada pendidikan moral dan agama juga. Sehingga tidak ada misalnya dia melihat sesuatu yang tidak benar, tapi tidak bisa membedakan itu baik atau buruk. Karena dia melihat di lingkungan saja hal itu boleh dilakukan. Dan selama ini dalam kasus seperti ini kita gak pernah bicara tentang orangtuanya," katanya.
Sebab, kata Bunda Romi, usia remaja adalah saat anak butuh gambaran tentang dirinya. Tapi yang sering terjadi gambaran itu malah dia dapat dari geng atau kelompok temannya, sementara di rumah belum tentu dia berperilaku sama.
"Lalu dia gunakan sosial media untuk menunjukkan supaya dipuji karena berani. Ini kan cara yang salah untuk mendapatkan identitas diri. Jadi anak itu bukan mendapatkan identitas diri dari aksesori yang dia pakai, tapi bagaimana dia mengenal kepribadiannya dan peran orangtua sangat penting," jelas Bunda Romi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus perundungan yang diduga melibatkan anak dari artis dan public figure Tanah Air menjadi perhatian Ririn dan Ibnu Jamil.
Baca SelengkapnyaOrangtua memiliki peran yang sangat besar dalam edukasi pencegahan terjadinya perundungan pada anak.
Baca SelengkapnyaKenakalan remaja adalah perilaku melanggar norma, aturan, atau hukum yang berlaku di masyarakat. Mencegahnya akan membantu menyelamatkan hidup mereka.
Baca SelengkapnyaMencegah perundungan bisa dimulai dari rumah dengan mendidik anak agar tidak menjadi perundung.
Baca SelengkapnyaMereka yang agresif akan menganggap bahwa sifat toleransi itu menunjukkan kelemahan.
Baca SelengkapnyaPencegahan kasus bullying harus dimulai dari parenting.
Baca SelengkapnyaPendidikan seks terhadap perlu disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak
Baca SelengkapnyaTidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.
Baca SelengkapnyaBerikan pemahaman pada anak pentingnya menjaga tubuh mereka agar terhindar dari pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaAnak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaContoh dan ajaran dari orangtua menjadi hal penting untuk cegah pelecehan seksual pada anak.
Baca Selengkapnya