Melihat tsunami Aceh dalam lukisan
Merdeka.com - Pelukis asal Yogyakarta, Bambang Tri Setiono mengenang 10 tahun bencana gempa dan tsunami dengan lukisan. Berkat kelembutan lentik jemarinya, seniman ini berhasil mengabadikan deti-detik Aceh diterjang tsunami.
Biasanya banyak orang mengabadikan tsunami ini lewat film dokumenter, foto maupun tulisan. Namun Bambang Tri Setiono ini berimajinasi melukis bagaimana kepanikan masyarakat saat tsunami terjadi.
Bambang yang sudah menikah dengan gadis Aceh ini mengaku, lukisan ini inspirasinya dari beragam cara. Baik observasi dirinya langsung ke lokasi pascatsunami, maupun mendengar dari cerita-cerita warga korban tsunami yang selamat.
-
Siapa yang mendesain Museum Tsunami Aceh? Bangunan ini dirancang oleh arsitek asal Bandung yaitu Ridwan Kamil.
-
Bagaimana tsunami terjadi di Aceh? Bencana ini terjadi akibat gempa di perairan barat Aceh, Nicobar, dan Andaman yang dipicu oleh interaksi antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Aceh Luluh Lantak Gempa dangkal berkedalaman 10 kilometer tersebut memicu pergeseran batuan secara tiba-tiba, yang menyebabkan lentingan dasar laut dan memunculkan gelombang tsunami.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Di mana lokasi Museum Tsunami Aceh? Letaknya berada di Jalan Sultan Iskandar Muda, dekat dengan Simpang Jam serta berseberangan dengan Lapangan Blang Padang.
-
Bagaimana cara mengenang Tsunami Aceh di Desa Ulee Lheue? Di tempat ini, selain berwisata alam dan menikmati nikmatnya kopi Aceh, Anda bisa mengenang peristiwa tersebut. Ada satu tempat yang menjadi saksi bisu Tsunami Aceh 2004 yaitu Masjid Baiturahman.
-
Museum Tsunami Aceh dibuat untuk apa? Museum yang dirancang sebagai bangunan simbolis untuk mengenang tragedi Tsunami tahun 2004 silam sekaligus tempat edukasi dan tempat perlindungan darurat bencana alam.
Lukisan ini tidak menggambarkan tragedi tsunami seluruh Aceh. Akan tetapi Bambang hanya mengambil satu lokasi terparah terkena tsunami. Lukisan ini menggambarkan dengan bentuk lukisan porak-poranda bangunan rumah dan kepanikan warga saat itu.
Bambang melukiskan tentang gelombang tsunami yang menerjang Desa Lambada Lhok, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar. Lukisan ini diperuntukkan untuk mengenang 10 tahun tsunami di Aceh agar generasi ke depan tidak lupa dengan bencana tersebut.
"Selama ini belum banyak media yang mengekspos keadaan daerah di sini. Jadi kami ekspos melalui lukisan," kata Bambang Bambang Tri Setiono.
Saat merdeka.com bertemu Bambang pekan lalu, dia sedang menyelesaikan lukisan ini. Dengan berlumuran cat berbagai macam warna di tangannya, Bambang bercerita keinginannya melukis ini untuk melawan lupa yang pernah terjadi di Aceh.
Lukisan yang sedang diselesaikannya ini mengisahkan air laut sebelum masuk desa dan bagaimana kondisi awal desa sebelum diterjang tsunami. Kemudian secara tiba-tiba pagi Minggu, 26 Desember 2004 lalu terjadi gempa dan gelombang tsunami.
Tergambar jelas dalam lukisan ini, rumah retak-retak, tiang listrik bertumbangan dan warga keluar rumah dan duduk di tempat terbuka. Kemudian juga digambarkan beberapa saat kemudian tsunami menerjang desa ini.
Warga panik, berlarian tanpa arah yang jelas. Ada yang naik ke atas atap rumah, ada yang naik pohon tinggi, sedangkan di jalanan langsung disapu oleh gelombang dahsyat tsunami.
Dalam lukisan berukuran 2,5 x 4 meter ini lengkap digambarkan suasana setelah terjadi tsunami dan gambaran desa sebelum tsunami. Termasuk gambaran ada sebuah Masjid dan juga Tempat Penampungan Ikan (TPI) di kawasan ini.
Bambang mengaku, untuk merekonstruksi kembali agar bisa sama persis seperti desa sebelum tsunami, ia mengalami banyak kendala. Selain dirinya bukan asli Aceh dan belum pernah datang ke lokasi ini sebelumnya, juga banyak warga asli di sini tidak selamat.
Kendati demikian, ia tak patah arang, jiwa seninya terus terpanggil untuk rencana melukis desa ini. Akhirnya ia menemukan warga setempat yang bisa bercerita gambaran desa ini. "Kemudian saya jumpa warga di sini yang bisa bercerita yaitu Said Faisal," jelasnya.
Lukisan ini, rencananya akan dijual pada puncak peringatan tsunami pada 26 Desember 2014 mendatang. Lukisan ini akan dipajang di Museum Tsunami. "Sebagian hasil penjualan lukisan ini akan diserahkan pada korban tsunami yang berhak," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Museum yang dirancang sebagai bangunan simbolis untuk mengenang tragedi Tsunami tahun 2004 silam sekaligus tempat edukasi.
Baca Selengkapnya10 destinasi top di Banda Aceh: Masjid Raya Baiturrahman, Kapal Apung, dan lebih banyak lagi!
Baca SelengkapnyaSejak dulu Banda Aceh terkenal sebagai kota budaya, karena kedudukannya sebagai pusat Kerajaan Aceh.
Baca SelengkapnyaTepat 20 tahun yang lalu, Indonesia mengalami salah satu bencana alam terbesar dalam sejarahnya, yaitu tragedi Tsunami Aceh.
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Ulee Lheue memiliki berbagai macam aktivitas wisata yang menarik untuk dicoba. Salah satunya mengenang bencana Tsunami 2004.
Baca SelengkapnyaPeringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.
Baca SelengkapnyaBegini keseruan SBY melukis di pantai sejak pagi buta.
Baca SelengkapnyaKubah ini juga disebut sebagai kapal penyelamat. Banyak orang menyelamatkan diri dengan naik ke atas kubah saat tsunami Aceh menerjang.
Baca SelengkapnyaSalah satu destinasi wisata unggulan di Provinsi Aceh ini menawarkan keindahan alam yang menawan serta kegiatan wisata lainnya.
Baca SelengkapnyaTsunami Aceh menjadi peristiwa tak terlupakan bagi seluruh masyarakat Serambi Mekah. Bencana dahsyat itu menciptakan kehancuran luar biasa. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaAceh merupakan salah satu destinasi utama bagi wisata religi di Indonesia dengan keindahan yang memukau.
Baca SelengkapnyaPresiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali tampil di hari ketiga gelaran Pestapora. Berikut selengkapnya.
Baca Selengkapnya