Memahami Apa Itu Zona Megathrust, Dampak dan Penyebarannya di Indonesia
Merdeka.com - Zona megathrust segmen Mentawai-Siberut mengalami pergerakan pada Senin (14/3). Aktivitas ini memicu terjadinya gempa bumi dengan magnitudo 6,7 di wilayah pantai selatan Nias Selatan, Sumatera Utara, pukul 04.9 Wib.
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan lebih detail mengenai zona megathrust. Dia menyebut megathrust adalah istilah untuk menyebut sumber gempa di zona subduksi lempeng.
Megathrust merupakan lajur zona subduksi lempeng yang kedalamannya dangkal kurang dari 50 km. Megathrust sendiri berasal dari kata mega yang artinya besar dan thrust dimaknai dorongan naik.
-
Apa itu gempa megathrust? Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, yaitu wilayah di mana satu lempeng tektonik bergerak menukik ke bawah lempeng lain. Istilah 'megathrust' berasal dari kata 'mega' yang berarti besar dan 'thrust' yang berarti dorongan atau tekanan.
-
Apa itu Megathrust? Nuraini menjelaskan bahwa terdapat 15 segmen megathrust di Indonesia. Keberadaannya tersebar mulai dari sepanjang pantai barat pulau Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara di selatan, lalu ada yang di utara Pulau Sulawesi, utara Kepulauan Maluku, dan kawasan Laut Banda.
-
Bagaimana gempa megathrust terjadi? Proses terjadinya gempa megathrust melibatkan interaksi kompleks antara lempeng tektonik di zona subduksi. Berikut penjelasan mengenai mekanisme dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya gempa ini: 1. Interaksi Lempeng Tektonik Gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik, biasanya lempeng samudra yang lebih berat, menyusup ke bawah lempeng benua yang lebih ringan. Proses ini menciptakan medan tegangan yang sangat besar di sepanjang batas lempeng.
-
Dimana gempa megathrust terjadi? Gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik, biasanya lempeng samudra yang lebih berat, menyusup ke bawah lempeng benua yang lebih ringan. Proses ini menciptakan medan tegangan yang sangat besar di sepanjang batas lempeng.
-
Dimana megathrust terjadi? Daerah paling rawan kalau gempa megathrust terjadi di kemudian hari adalah wilayah sepanjang pesisir pantai selatan Jawa yang melintang dari ujung barat di Ujung Kulon hingga ujung paling timur di Banyuwangi.
-
Mengapa gempa megathrust berbahaya? Karena energinya sangat besar, gempa ini seringkali disertai dengan tsunami. Contoh gempa megathrust yang terkenal adalah gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, yang terjadi akibat subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
"Megathrust merupakan lajur subduksi yang masih landai dan dangkal. Zona subduksi megathrust ini dianalogikan sebagai 'patahan naik yang besar', sehingga disebut zona megathrust," jelasnya kepada merdeka.com, Selasa (15/3).
Zona megathrust cukup berbahaya dan menimbulkan dampak tsunami dan kerusakan. Sumber gempa megathrust mampu mengakumulasi medan tegangan tektonik yang sangat besar sehingga membangkitkan gempa dengan magnitudo besar 7,8 bahkan 9,0.
"Dampaknya tentu akan menimbulkan kerusakan jika terjadi gempa kuat bersumber di zona megathrust, karena dangkal dengan mekanisme naik maka dapat memicu tsunami," ujarnya.
Di Indonesia, tercatat ada 13 segmentasi megathrust. Dengan rincian, di selatan Selat Sunda Jawa hingga Sumba ada 4 segmen. Kemudian, di barat Sumatera ada 6 segmen, di utara Sulawesi 1 segmen, di laut Maluku 1 segmen, dan utara Papua 1 segmen.
Gempa Magnitudo 6,7 di Nias Selatan
Wilayah pantai selatan Nias Selatan diguncang gempa bumi dengan magnitudo 6,7 kemarin. Pusat gempa terletak pada koordinat 0,71° LS ; 98,50° BT dengan kedalaman hiposenter 25 km.
Gempa yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust segmen Mentawai-Siberut. Hasil analisis sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas dari gempa megathrust.
"Gempa ini terletak di Zona Seismic Gap atau zona kekosongan gempa besar di Kepulauan Mentawai bagian utara," kata Daryono, Senin (14/3).
Gempa kali ini patut diwaspadai. Sebab, zona megathrust segmen Mentawai pernah memicu terjadinya gempa bumi dahsyat dan tsunami pada 10 Februari 1797. Tsunami ini menewaskan lebih dari 300 orang.
Guna mengantisipasi risiko tsunami, masyarakat pesisir diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri saat terjadi gempa yang lebih kuat. Caranya, menjauh dari pantai tanpa menunggu peringatan dini tsunami dari BMKG. Evakuasi mandiri adalah ikhtiar yang dapat menjamin keselamatan dari tsunami.
Skenario Terburuk Gempa Nias Capai M 8,9
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkap skenario terburuk jika zona megathrust segmen Mentawai bergerak. Berdasarkan perkiraaan pakar kegempaan, kekuatan gempa bumi bisa mencapai hingga magnitudo 8,9.
"Magnitudo 8,9 itu adalah perkiraan maksimum yang dapat terjadi berdasarkan perhitungan panjang segmen dan kecepatan pergerakan di bidang pergeseran," ungkap Dwikorita, Senin (14/3).
Dia mencatat, segmen Mentawai telah memicu gempa bumi sebanyak 16 kali. Gempa pertama berkekuatan 8,5 skala richter pada 10 Februari 1797 yang menyebabkan tsunami di Mentawai, Sumatera Barat, Sumatera Utara.
Kemudian pada 1971 dengan magnitudo 6,3, menimbulkan kerusakan. Selanjutnya pada 1977 magnitudonya 5,5. Lalu pada 1979 magnitudonya 5,8 mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan.
"Kemudian tahun 2004 magnitudo 5,6 juga mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan. Terjadi juga di tahun yang sama, magnitudo lebih tinggi mengakibatkan luka-luka dan kerusakan," jelasnya.
Gempa bumi yang dipicu segmen Mentawai kembali terjadi pada 2006 dengan magnitudo 6,0, mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan. Pada 2007, 2008, dan 2009 juga kembali terjadi. Bahkan, pada 2009 gempa bumi terjadi sebanyak dua kali.
Pertama terjadi di bulan Agustus dengan magnitudo 6,9 yang mengakibatkan luka-luka dan tsunami. Kedua pada September dengan magnitudo yang lebih tinggi yakni 7,6, menimbulkan tsunami, banyak korban meninggal, luka-luka, dan bangunan rusak.
Setahun berikutnya yakni pada 2010, gempa bumi terjadi lagi dengan magnitudo 6,0. Aktivitas ini hanya menimbulkan luka ringan dan sedikit kerusakan.
"Pada 2014 terjadi gempa lagi magnitudo 5,0 dan di sini ada luka ringan, beberapa rumah rusak. Terulang lagi 2017 juga mengakibatkan beberapa orang luka-luka dan satu sekolah rusak. Dan 2017 yang kedua magnitudo 6,2 juga mengakibatkan beberapa rumah rusak," jelasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu gempa megathrust, penyebab, dan dampaknya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah gempa Megathrust yang pernah terjadi di dunia.
Baca SelengkapnyaKetahui zona wilayah megathrust di Indonesia yang berpotensi terjadinya gempa bumi serta Tsunami berskala besar.
Baca SelengkapnyaMengingat potensi bahaya yang ditimbulkannya, penting bagi negara-negara yang berada di zona rawan megathrust untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mewaspadai risiko gempa megathrust yang terjadi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan potensi terjadinya di gempa megathrust di Indonesia sangat bisa saja terjadi
Baca SelengkapnyaBahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 segmen megathrus di Indonesia. Masing-masing segmen punya sejarah kegempaannya masing-masing
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaPenting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak dari gempa megathrust.
Baca SelengkapnyaMenurut Rahma, gempa megathrust memiliki ciri khusus yang siklusnya berulang.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta menyampaikan, beberapa kebutuhan dasar yang harus dibawa masyarakat saat terjadi bencana gempa Megathrust.
Baca Selengkapnya