Memaknai Kemarahan Jokowi kepada Para Menterinya
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram masih ada bawahannya yang menggunakan barang-barang impor. Mulai dari pensil, kertas, bangku dan alat kesehatan masih menggunakan produk luar negeri. Kekesalan itu diperlihatkan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIM), kepala daerah, dan direktur utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3).
Padahal kata Jokowi belanja pemerintah pusat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp 526 triliun, sedangkan pemerintah daerah Rp535 triliun dan BUMN yaitu Rp420 triliun. Jokowi mengingatkan kepada para seluruh jajarannya bodoh sekali jika pemerintah tidak membeli produk dalam negeri. Sebab, jika dilakukan hal itu akan meningkatkan pendapatan negara.
"Bodoh sekali kita tidak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor. Mau kita teruskan? enggak-enggak bisa. Kalau kita beli barang impor bayangkan bapak ibu kita beri pekerjaan ke negara lain duit kita capital outflow keluar pekerjaan ada di sana bukan di sini coba kita belokkan semua ke sini," kata Jokowi.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Amarah Jokowi pun dianggap Peneliti Senior Populi Center Usep S Ahyar sebagai evaluasi keras terhadap kinerja-kinerja para menteri dan bawahannya yang masih menggunakan barang-barang impor. Dia menilai Jokowi sudah di titik puncak kekesalan,lantaran sudah sering memberikan contoh menggunakan produk lokal tetapi tidak digubris oleh para bawahannya.
"Evaluasi keras, memang betul. Memang betul evaluasi keras terhadap kinerja selama ini, ya memang mengubah budaya birokrasi, dalam pengadaan barang itu susah, tidak mudah," kata Usep kepada merdeka.com, Jumat (25/3).
Usep juga menilai bukan kali ini saja Jokowi mengingatkan bawahannya agar mencintai produk lokal. Tetapi tetap saja para bawahannya tidak menganggap evaluasi itu.
"Evaluasi dari Presiden ini kok masih sama perilakunya. Padahal kan revolusi mental digaungkan dari awal pemerintahan Jokowi menjabat," bebernya.
Lebih lanjut, Usep menilai apa yang dilakukan Jokowi juga memberikan semangat kepada para jajarannya agar memberikan nomor wahid untuk produk UMKM. Bukan cuma itu, dia juga berharap produk lokal bisa menjadi primadona di RI.
"Saya kira harus ditangkap semangatnya. Bahwa semangat yang positif semangat yang harus ditangkap bahwa pak Jokowi pingin produk dalam negeri sendiri itu menjadi primadona di negeri dan mendongkrak. Selama ini kan, kadang-kadang bersaingnya bukan hanya karena kualitas, tapi gengsi," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, saat ini, sangat sulit untuk mengumpulkan penerimaan negara
Baca SelengkapnyaJokowi geregetan dengan bupati yang tidak mengetahui inflasi di derah.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyinggung belanja dalam negeri yang dilakukan pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaLuhut juga menegaskan untuk menjaga kredibilitas Presiden yang sudah dibangun selama 10 tahun
Baca SelengkapnyaJokowi menyinggung serapan anggaran pembelian produk dalam negeri untuk pemerintah kabupaten dan kota masih kecil
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR dari fraksi PDIP Utut Adianto mengatakan Presiden Jokowi lebih mendengar relawan Projo dibandingkan Gubernur Lemhannas
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaAdanya gangguan dalam pengoperasian LRT merupakan bagian dari proses dan evaluasi untuk PT INKA.
Baca SelengkapnyaTercatat BEM UGM dua kali memberikan kritik dalam bentuk poster dan baliho kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaPMI Manufaktur Indonesia pada Juli 2024 terkontraksi atau berada di zona negatif.
Baca SelengkapnyaPadahal, pemerintah pusat sangat sulit mengumpulkan uang dari pajak, royalti, hingga dividen untuk ditransfer ke daerah.
Baca Selengkapnya