Membandingkan kekuatan udara Indonesia dan Filipina
Merdeka.com - Pembajakan kapal tunda, atau tug boat oleh kelompok militan Abu Sayyaf membuat Filipina menjadi pusat perhatian. Apalagi, milisi bersenjata yang berafiliasi dengan ISIS tersebut juga menyandera 10 pelaut asal Indonesia.
Peta kekuatan antara kedua negara ini sungguh timpang. Apalagi jika matra udara dari Indonesia dan Filipina disandingkan, mereka cukup tertinggal jauh.
TNI telah menetapkan minimum essential force untuk menjaga kedaulatan dari Sabang sampai Merauke. Matra udara merupakan salah satu yang terus diperkuat, yakni dengan membeli pesawat-pesawat terbaru, Sukhoi menjadi incaran utama dalam memperkuat pertahanan udara.
-
Siapa prajurit TNI AU yang menang? Ya, prajurit TNI AU yang bernama Praka Ongen Saknosiwi ini berhasil meraih kemenangan pada gelaran Byon Combat Showbiz Vol 3.
-
Apa nama pertandingan yang dimenangkan TNI AU? Ya, prajurit TNI AU yang bernama Praka Ongen Saknosiwi ini berhasil meraih kemenangan pada gelaran Byon Combat Showbiz Vol 3.
-
Apa kekuatan utama TNI? Situs pemeringkat kekuatan militer Global Fire Power (GFP) menaikkan peringkat TNI menjadi tentara ke-13 terkuat di dunia.
-
Bagaimana kompi TNI AD bisa menang? Hasilnya adalah kompi TNI AD sangat terlatih dan profesional. Selain itu, kompi TNI AD juga dipimpin oleh para perwira yang kompeten, berdedikasi dan memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya.
-
Siapa yang menang dalam pertandingan? Dalam pertandingan pembuka turnamen Seoul Earth On Us Cup 2024 yang berlangsung di Mokdong Stadium pada Rabu (28/8/2024) siang WIB, Timnas Indonesia U-20 tampil luar biasa dan berhasil mengalahkan Argentina U-20 dengan skor 2-1.
-
Apa itu Alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia. Dilengkapi 4 senapan mesin kaliber 20 mm, 8 tabung peluncur roket yang terbentang di kedua sayap. Pesawat jet ini dilengkapi kemampuan membawa 2 bom seberat 200 kg di badan utama pesawat.
Berbeda dengan Indonesia, Filipina cukup tertinggal. Sejak merdeka, Filipina masih mengoperasikan pesawat-pesawat tempur kelas ringan, di antaranya OV-10 Bronco. Bahkan, mereka juga mengandalkan FA-50 Fighting Eagle sebagai kekuatan tempurnya.
Berikut peta kekuatan kedua negara di udara:
Untuk kekuatan tempur, Indonesia memiliki Embraer EMB 314 atau dikenal A-29 Super Tucano, yang merupakan pesawat tempur ringan. TNI AU telah memiliki 8 unit pesawat tempur ini, namun satu di antaranya mengalami kecelakaan saat menjalani uji penerbangan.
TNI AU menggunakan F-16A/C Fighting Falcon buatan AS sebagai kekuatan utama. Ada tiga jenis yang digunakan Indonesia, yakni F-16A Block 15 OCU, F-16B Block 15 OCU dan F-16C/D Block 52ID. Total, terdapat 36 unit F-16 yang digunakan Indonesia.
Indonesia juga telah memiliki sejumlah pesawat Sukhoi yang dibeli dari Rusia. Jet tempur multiperan tersebut diketahui berjumlah 16 unit, yang merupakan campuran atas Su-27SK/SKM dan Su-30MKK/MK2.
Indonesia telah memiliki empat unit pesawat patroli maritim, keduanya berjenis Boeing 737-200 Surveiller buatan AS dam CN-235. Untuk transportasi, Indonesia mengandalkan Lockheed C-130B/H Hercules sebanyak 18 unit, CASA C-295 sebanyak 14 unit, Fokker F27 berjumlah 3 unit.
TNI AU juga memiliki dua jenis helikopter, yakni Eurocopter AS332 Super Puma sebanyk 9 unit dan Aérospatiale SA 330 Puma berjumlah 11 unit.
Sementara, Filipina sangat mengandalkan jet tempur kelas ringan FA-50 Fighting Eagle buatan Korea Selatan. AU Filipina memesan 12 pesawat, 2 di antaranya telah diterima pada Desember 2015 lalu. Selain peran tempur, FA-50 juga digunakan sebagai pesawat latih.
Selain FA-50, AU Filipina masih mengoperasikan OV-10 Bronco buatan AS. Fungsinya tak hanya sebagai pesawat tempur ringan, tapi juga pemantau. Terdapat 10 unit pesawat jenis ini yang terbagi dalam varian OV-10A OV-10C OV-10M. Sementara Indonesia sudah lama memensiunkan pesawat yang sama.
Filipina juga menggunakan SIAI Marchetti AS-211 dan Alenia Aermacchi SF-260 sebagai pesawat latih. S-211 sebelumnya berjumlah 14 unit, tiga di antaranya masih dioperasikan, sedangkan 11 lainya sudah di grounded. Sedangkan masih terdapat 10 unit SF-260TP.
Untuk misi-misi tertentu, seperti pengintaian, AU Filipina menggunakan Rockwell International Turbo Commander dan Cessna 210 Centurion. Masing-masing hanya berjumlah satu pesawat.
Untuk transportasi udara, terdapat tiga unit Lockheed C-130 Hercules, tiga unit CASA C-295, Tiga unit GAF N-22 Nomad. NC-212 Aviocar yang berjumlah dua unit masih dalam proses pemesanan dari Indonesia.
Filipina masih mengoperasikan 124 unit helikopter berbagai jenis. Salah satunya AgustaWestland AW109 yang dirancang khusus untuk militer Filipina, Bell UH-1 Iroquois.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemampuan fiskal negara masih relatif kuat. Rasio penerimaan pajak yang berada pada level 10,2 persen pada 2023 juga masih mungkin untuk didongkrak ke depan.
Baca SelengkapnyaFilipina mampu mengembangkan dan memanfaatkan panas bumi dengan baik untuk kelistrikan di negaranya.
Baca SelengkapnyaAliran itu disebut sebagai sungai terpendek kedua di dunia. Seperti apa potretnya?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Air terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara dengan polusi udara terparah di dunia.
Baca SelengkapnyaPilkada dan Pemilu serentak memiliki beberapa perbedaan mendasar.
Baca SelengkapnyaStasiun kereta bawah tanah di Tiongkok menjadi stasiun terdalam di dunia. Simak faktanya berikut ini!
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaFakta menarik tentang negara Singapura ini seru untuk disimak.
Baca Selengkapnya