Membandingkan Perjalanan Kasus Hepatitis Akut dan Covid-19 di Indonesia
Merdeka.com - Dunia dihebohkan dengan fenomena hepatitis akut. Banyak orang yang mengkhawatirkan penyakit baru ini berubah menjadi pandemi, seperti Covid-19. Apalagi hingga saat ini, penyebab penyakit menular tersebut belum diketahui.
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI sekaligus mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama menjawab kekhawatiran itu dengan membandingkan perjalanan kasus Hepatitis akut dan Covid-19 sebulan setelah ditemukan.
Dia menyebut, Covid-19 pertama kali terdeteksi oleh WHO pada 31 Desember 2019. Saat itu, namanya belum Covid-19, tapi pneumonia of unknown cause atau radang paru yang belum diketahui penyebabnya.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Hepatitis B dan C bisa meningkatkan risiko kanker? 'Segala sesuatu yang menyebabkan peradangan kronis bisa meningkatkan risiko kanker,' ungkap Berzofsky.
Sebulan kemudian tepatnya pada 30 Januari 2020, WHO menyatakan penyakit itu sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia, sesuai aturan International Health Regulation (IHR).
Pada saat itu juga, sudah ada 19.961 kasus konfirmasi dan suspek. Juga sudah ditemukan bukti adanya penularan antar manusia.
"Lalu, karena kasus terus berkembang dengan berbagai dimensinya maka pada pada 11 Maret 2020, Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO," jelasnya melalui keterangan tertulis kepada merdeka.com, Kamis (12/5).
Sementara itu, Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau Acute hepatitis of unknown aetiology mulai dideteksi WHO pada 5 April 2022. Lebih dari sebulan berjalan, jumlah kasus probable di dunia sekitar 300-an.
Hingga 10 Mei 2022, dunia mencatat ada 348 kasus probable dari 21 negara, 26 di antaranya memerlukan transplantasi hati. Di sisi lain, belum ada informasi jelas tentang penularan antar manusia.
"Tentu saja sampai sekarang Hepatitis akut berat ini belum dinyatakan sebagai PHEIC, karena masih membutuhkan data ilmiah yang lebih jelas lagi," ucapnya.
Mantan DirJen Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ini mengatakan setiap penyakit memang tidak dapat dibandingkan dengan penyakit lainnya.
Sebab, setiap penyakit dipengaruhi banyak faktor berbeda. Namun, setidaknya situasi sebulan sesudah penyakit ditemukan dapat dibandingkan.
"Situasi sebulan sesudah ditemukan adalah amat berbeda antara Covid-19 dengan Hepatitis akut berat sekarang ini," kata dia.
"Walaupun demikian, kita semua tentu perlu waspada penuh dan melakukan antisipasi memadai, jangan abai tetapi juga jangan pula panik. Lakukan penanggulangan sejalan perkembangan ilmu yang ada dan beri penjelasan menyeluruh pada masyarakat luas," tutupnya
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca Selengkapnya