Membandingkan Staf Khusus Jokowi dengan Ma'ruf Amin
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin kini memiliki staf khusus yang bakal membantunya dalam menjalankan tugas. Namun ada sejumlah perbedaan antara staf khusus Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Mulai dari usia hingga cara pemilihan para stafsus tidaklah sama. Berikut ulasannya:
Berikut perbandingan staf khusus Jokowi dan staf khusus Ma'ruf Amin:
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Siapa yang disebut sebagai timnya Jokowi? 'Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),'
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
Perbedaan Cara Memilih Staf Khusus Jokowi & Maruf Amin
Presiden Jokowi memilih kalangan milenial untuk menjadi staf khususnya. Jokowi memilih staf khususnya dari latar belakang pendidikan dan terobosan yang sudah mereka lakukan. Para staf khusus pilihan Jokowi, tak hanya lulusan universitas ternama di dalam negeri, mereka juga tercatat lulusan universitas luar negeri.
Sedangkan Ma'ruf Amin memilih staf khusus dari kalangan senior. Ma'ruf Amin bahkan harus menyeleksi staf khususnya selama dua bulan. "Kira-kira sekitar 2 bulan siapa saja orang-orang yang direkrut. Karena begitu banyak yang menginginkan, tapi tempatnya enggak banyak," kata juru bicara Ma'ruf Amin, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI Masduki Baidlowi.
Perbedaan Latar Belakang Staf Khusus Jokowi & Maruf Amin
Presiden Jokowi memilih tujuh staf khusus dari kalangan milenial. Rata-rata mereka berusia 30 tahun. Ketujuh staf khusus ini yakni; Adamas Belva Syah Devara (29 tahun Lulusan S2 Harvard dan Stanford. Pendiri dan CEO Ruangguru), Putri Indahsari Tanjung (23 tahun Lulusan Academy of Art San Fransisco), Andi Taufan Garuda Putra (32 tahun Lulusan Harvard Kennedy School), Ayu Kartika Dewi (Pendiri Gerakan Sabang-Merauke), Gracia Billy Mambrasar (31 tahun lulusan Oxford Universtiy), Angkie Yudistia (32 tahun), dan Aminuddin Maruf (33 tahun mantan ketum PB PMII).
Sedangkan staf khusus Ma'ruf Amin merupakan kalangan senior. Mereka adalah mantan Menristekdikti Muhammad Nasir. Kemudian, aktivis Muhammad Imam Aziz, Satya Arinanto mantan staf khusus Wapres sejak era Jusuf Kalla, bakal calon Wali Kota Makassar, Sukriansyah S Latief, Ketua PBNU Robikin Emhas, Lukmanul Hakim dan Guru Besar UIN Hukum Islam Fikih, Maskuri Abdillah.
Perbedaan Tugas Staf Khusus Jokowi & Maruf Amin
Para staf khusus Jokowi & Ma'ruf Amin juga memiliki tugas berbeda. Untuk staf khusus Jokowi, mereka tidak akan full time membantu. Namun para staf khusus milenial ini harus punya terobosan baru untuk memajukan Indonesia. Untuk Angkie Yudistia (32 tahun), ditunjuk Jokowi menjadi jubir presiden khusus di bidang sosial.
"Tidak harus tiap hari bertemu," kata Jokowi.
"Saya ingin ada inovasi, ada gagasan, ada ide baru, ada terobosan baru sehingga memudahkan kita dalam mengelola negara ini sehingga golnya ke sana," kata Jokowi, Kamis, (21/11).
Sedangkan staf khusus Ma'ruf Amin memiliki tugas diberbagai bidang, mulai dari ekonomi, hukum, hingga penanggulangan kemiskinan. Mereka adalah mantan Menristekdikti Muhammad Nasir yang akan menangani birokrasi dan bidang pendidikan. Kemudian, aktivis Muhammad Imam Aziz akan menangani bidang penanggulangan kemiskinan dan otonomi daerah.
Ma'ruf juga menunjuk Satya Arinanto. Ia pernah menjadi staf khusus Wapres sejak era Jusuf Kalla. Dia membidangi masalah hukum. Kini Satya masih membidangi masalah hukum. Kemudian, bakal calon Wali Kota Makassar, Sukriansyah S Latief yang akan menangani masalah investasi.
Selanjutnya Robikin Emhas yang akan membantu Wapres di bidang politik dan hubungan antar lembaga, dan Lukmanul Hakim yang akan menangani di bidang ekonomi dan keuangan. Guru Besar UIN Hukum Islam Fikih, Maskuri Abdillah akan bekerja sebagai stafsus wapres di bidang umum.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden terpilih Prabowo Subianto melakukan interview kepada 59 nama, untuk ditempatkan sebagai wakil menteri (wamen) dan kepala badan dalam kabinet
Baca SelengkapnyaMeski memiliki kesamaan dalam tugas dan fungsi, gaji Staf Khusus dengan Utusan Khusus Presiden berbeda.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Beri Usulan Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Didominasi Profesional atau Politisi?
Baca SelengkapnyaPada Pilpres 2019, Aminuddin bergabung dengan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah alasan yang membuat isu pemakzulan terhadap Jokowi kembali mencuat.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin berharap pejabat yang nanti dilantik Jokowi responsif dengan masalah yang dihadapi Bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaDeretan mantan ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang punya karir moncer di militer.
Baca SelengkapnyaUsai pelantikan ini, tak sedikit publik bertanya soal perbedaan Penasihat Khusus Presiden dan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Baca SelengkapnyaMenteri PDIP, PKB dan NasDem Tak Hadiri Bukber di Istana, Jokowi Duduk Semeja dengan Prabowo
Baca SelengkapnyaJabatan Kasad saat ini kosong usai Jenderal Agus Subiyanto dilantik menjadi Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaJokowi baru saja melantik 3 menteri dan 1 wakil menteri. Tak hanya itu, Jokowi juga menambah 3 badan baru di akhir masa jabatannya.
Baca Selengkapnya