Memberdayakan Istri Eks Napi Teroris Lewat Koperasi Srikandi
Merdeka.com - Koperasi Srikandi Gema Salam bertajuk "Wanita Indonesia Wanita Tangguh" yang beranggotakan pata istri eks narapidana terorismes (napiter) dikukuhkan di Solo, Jumat (16/9). Koperasi ini diinisiasi oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.
Pengukuhan dilakukan di Grand Sae Hotel, Jalan Samratulangi Solo dihadiri Kadensus 88 Irjen Pol Marthinus Hukom, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Yayasan Gema Salam, Jack Harun.
"Keberadaan koperasi srikandi ini merupakan salah satu bentuk keterbukaan mereka secara sosial. Selama ini mereka cenderung tertutup dan hanya menghabiskan waktunya di rumah untuk menjaga anak-anaknya," ujar Marthinus.
-
Apa tujuan dari program deradikalisasi? Program deradikalisasi adalah pembinaan bagi narapidana kasus terorisme (napiter) untuk menghilangkan pemahaman radikal terorisme nya.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Kemendagri menangani radikalisme? Penanganan radikalisme dan terorisme harus melibatkan semua elemen dan unsur masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya,“ ujarnya.
Pihaknya melihat ada satu kemauan para eks napiter untuk melakukan suatu terobosan. Densus 88 hanya memberikan dorongan agar mereka terus berinteraksi secara sosial.
"Hari saya melihat ada perubahan baru. Suami-suami mereka juga mendorong istri-istrinya untuk melakukan interaksi sosial lewat usaha-usahawan," ucap dia.
Koperasi Srikandi dinilai merupakan sarana yang tepat dalam program deradikalisasi. Program deradikalisasi, menurutnya, bukan hanya tanggung jawab Densus 88 tetapi juga eks napiter.
"Interaksi seperti ini sangat penting. Istri-istrinya pasti akan mengalami keterbukaan. Mereka ingin berinteraksi lewat usaha, lewat bisnis," katanya.
Marthinus juga menilai kegiatan tersebut sebagai suatu hal yang menguntungkan. Karena lewat usaha, bisnis jejaring sosial mereka terbuka. Dengan koperasi Srikandi, para istri-istri eks napiter tidak perlu lagi takut berinteraksi sosial.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan, pemerintah telah memberikan perhatian para eks napiter dalam program deradikalisasi, khususnya melalui Yayasan Gema Salam.
"Mereka selama ini ikut dilibatkan sebagai pembicara dalam sosialisasi mencegah aksi terorisme ke sekolah-sekolah. Sekarang kita masuk lagi pada tingkat yang lain membina kawan-kawan dalam bisnis," katanya.
Menurutnya, beberapa di antaranya sudah mempunyai unit usaha seperti bakso, kopi, peternak lele dan lainnya. Ganjar juga mengapresiasi upaya Densus 88 dalam penanganan terorisme.
"Tidak hanya program deradikalisasi tapi juga bagaimana mereka mampu memberdayakan ekonomi keluarga dan kembali di tengah masyarakat," katanya.
Ketua Yayasan Gema Salam Jack Harun menambahkan, koperasi srikandi Gema Salam saat ini memiliki anggota 15 orang dan merupakan istri-istri eks napiter.
"Anggota Kami ada 15 orang, semua istri eks napiter. Ada napiter kasus bom Bali I, bom Polresta Solo, bom Candi Resto, eks jaringan ISIS dan napiter calon pengantin bom malam tahun baru 2017 di Bali," bebernya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaKaropenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, memiliki satu akun Media Sosial Telegram.
Baca SelengkapnyaMunarman eks Sekjen FPI Diusulkan jadi Duta Deradikalisasi, Siapa Pengusulnya?
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaLangkah ini bertujuan untuk membantu perekonomian sekaligus menekan berkembangnya pemahaman terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKe-23 napi terorisme itu,akan menjalani sisa masa tahanan di lapas berbeda di Jatim
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaTersangka diduga turut menyebarkan propaganda kelompok teroris ISIS di media sosial.
Baca SelengkapnyaDE adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditangkap lantaran dirinya diduga terlibat aksi terorisme.
Baca Selengkapnya