Membumikan pendidikan tinggi, bersumbangsih wujudkan Citarum harum
Merdeka.com - Masih dengan sub tema Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun 2018, yakni 'Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia', Kemenristekdikti secara khusus menggelar acara Sumbangsih Pendidikan Tinggi untuk Wujudkan Citarum Harum. Kegiatan ini menjadi kontribusi nyata para akademisi, mahasiswa, hingga pemerintah dalam mendukung program nasional mempercepat pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum yang dicanangkan melalui Perpres Nomor 15 Tahun 2018.
Sarasehan juga menjadi wadah Kemenristekdikti untuk meluncurkan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat. Peluncuran KKN Tematik pun disaksikan langsung oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron Mukti, dan Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Tri Hanggono Achmad.
Menristekdikti mengatakan, permasalahan Sungai Citarum sangat kompleks, sehingga membutuhkan peran bersama tak terkecuali pendidikan tinggi. Menurut dia, wilayah Jawa Barat sendiri memiliki jumlah perguruan tinggi yang sangat banyak. Bahkan, beberapa di antaranya kampus-kampus terbaik di Tanah Air, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Unpad. Artinya, lanjut Menteri Nasir, potensi SDM untuk mewujudkan Citarum Harum sangatlah besar.
-
Siapa yang membantu masyarakat di sekitar Sungai Citarum? Indra Darmawan adalah sosok yang berperan penting dalam Yayasan Bening Saguling.
-
Siapa yang berperan penting dalam keberhasilan program PTSL di Jawa Timur? “PTSL dapat berjalan dengan baik apabila ada koordinasi dan dukungan dari pemerintah pusat, Pemda, dan berbagai pihak. Keberhasilan PTSL ini tidak hanya Kementerian ATR/BPN saja, namun ada peran dari Pemda dan masyarakat setempat,“
-
Mengapa Gubernur Kalsel mengusung tema 'Lintas Beribu Sungai Banua'? “Kalau Banjarmasin itu kota seribu sungai, kalau kalimantan selatan ini beribu sungai banua, karena kita anggap sungai ini sebagai ibu pertiwi yang harus kita jaga dan kita rawat agar ibu pertiwi tidak marah,“ kata Sahbirin, Kamis (3/8/2023).
-
Apa yang istimewa dari Sungai Citumang? Pesona alam Sungai Citumang dapat dinikmati dengan berbagai cara. Pengunjung dapat merasakan kesegaran sungai dengan berenang di airnya yang jernih. Selain itu, wisatawan juga bisa melakukan snorkeling di sungai ini untuk melihat keindahan bawah airnya.
-
Bagaimana Pemkab Kutim dukung pendidikan? Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur, Mulyono, salah satu prioritas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur adalah pemberian beasiswa.
-
Kenapa Sungai Citarum dinamai Citarum? Banyaknya tanaman tarum di sekitar sungai, akhirnya masyarakat di zaman dahulu menamai sungai besar itu dengan nama Citarum (Ci=cai atau air dan Tarum=bunga tarum).
"Saat ini Sungai Citarum mejadi salah satu yang terkotor di dunia. Persoalan ini harus mampu dijawab oleh seluruh elemen masyarakat tak terkecuali oleh pendidikan tinggi baik yang ada di Jawa Barat, maupun DKI Jakarta yang terkena dampaknya," ujar Menteri Nasir di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kamis (3/5).
Menteri Nasir pun menjelaskan bahwa KKN Tematik Citarum Harum menjadi respons cepat Kemenristekdikti menanggulangi permasalahan Sungai Citarum. Pihaknya pun telah berkoordinasi dan menugaskan seluruh Rektor PTN dan PTS yang ada di Jawa Barat dan DKI Jakarta untuk ikut serta terjun ke lapangan melalui program KKN Tematik tersebut.
"Kami akan melakukan pengklasteran mulai dari hulu, tengah, dan hilir sesuai bidang masing-masing. Jadi saya tidak ingin KKN dijadikan jalan-jalan saja, tetapi bagaimana KKN betul-betul bisa memberikan pendampingan kepada masyarakat dan mengimplementasikan inovasi dari mahasiswa untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mulai dalam hal ekonomi, pendidikan dan kesehatannya," tegas Nasir.
Menteri Nasir berharap program KKN Tematik ini dapat berjalan secara berkelanjutan hingga mampu mendukung target pemerintah untuk merevitalisasi Sungai Citarum selama tujuh tahun. Secara khusus, ia pun menargetkan dalam waktu dua tahun harus ada perubahan yang signifikan pada Sungai Citarum, baik dari sisi kualitas air maupun lingkungannya.
"Saat ini mahasiswa yang sudah terlibat dalam KKN Tematik Citarum Harum kurang lebih 250 orang, nanti ke depannya dalam satu tahun ini kami ingin melibatkan 1.500 mahasiswa. Saya juga berharap melalui KKN Tematik ini, dalam dua tahun bisa memberikan pengaruh yang signifikan bagi sungai Citarum," imbuh Menteri Nasir.
Pada kesempatan yang sama, Menko bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan merasa senang dan mengapresiasi sumbangsih dari perguruan tinggi di Jawa Barat dan DKI Jakarta untuk mengubah sungai Citarum yang lebih baik melalui program KKN Tematik Citarum Harum ini. Di hadapan 1.000 peserta yang terdiri atas para akademisi dan mahasiswa, Menteri Luhut memaparkan permasalahan di sepanjang DAS Citarum yang panjangnya mencapai 297 kilometer.
"Peran pendidikan tinggi sangat penting untuk mendukung revitalisasi Sungai Citarum. Selain melakukan pendampingan masyarakat melalui KKN Tematik, pengembangan riset, inovasi, kurikulum, dan teknologi juga punya dampak besar untuk mengubah Sungai Citarum yang lebih baik. Berbagai program studi juga sangat besar potensinya untuk berkontribusi pada program nasional ini, " terang Menteri Luhut.
Permasalahan Sungai Citarum, tambah Menteri Luhut, telah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo sebab sungai ini memiliki dampak yang sangat besar bagi kelangsungan hidup masyarakat di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Dia juga menegaskan bahwa upaya revitalisasi Sungai Citarum bukan lagi sekadar wacana, melainkan sudah aksi nyata yang didukung oleh payung hukum.
"Dikeluarkannya Perpres 15 Tahun 2018 sebagai terobosan untuk mensinergikan peran dan kewenangan berbagi instansi dan stakeholders terkait. Untuk itu dalam tujuh tahun kita harus bisa mengubah sungai Citarum, kita bangun kerja sama tim yang kuat, karena tanpa kerja sama tim, masalah tidak akan terselesaikan," sebutnya.
Menteri Luhut dan Menristekdikti juga sempat melakukan teleconference bersama mahasiswa, masyarakat, dan militer di hulu Sungai Citarum yang sedang menanam bibit kopi. Hal ini semakin meningkatkan optimisme dan semangat untuk mewujudkan Citarum Harum.
"Kalian adalah anak muda yang membawa indonesia hebat. Untuk itu, bekerja keraslah karena masa depan nanti yang menikmati kalian semua. Mahasiswa harus berpikir ke depan, tidak hanya akademik, tetapi juga untuk kesejahteraan bangsa kita," pesannya.
Hadir juga dalam acara ini Pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemenko Kemaritiman dan Kemenristekdikti, Sesjen Wantanas, Koordinator Kopertis Wilayah IV Jawa Barat Uman Suherman, Koordinator Kopertis Wilayah III DKI Jakarta Illah Sailah, Rektor PTN dan PTS se-Jawa Barat, dan civitas akademika Unpad.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gaya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengecek program Citarum Harum bersama Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Citarum semakin membaik. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat tetap berperan menanggulangi pencemaran di sungai itu.
Baca SelengkapnyaFestival yang berlangsung sejak Juni 2024 ini merupakan kolaborasi antara Pertamina Group, Kementerian Lingkungan Hidup, dan komunitas pecinta lingkungan.
Baca SelengkapnyaSalah satu program yang dikembangkan Pupuk Kaltim dalam menyasar seluruh aspek tersebut yakni Undergoing Rapid Environmental Action (UREA).
Baca SelengkapnyaBantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaPLTU Batang merupakan proyek dengan pola Kerjasama Pemerintah Swasta skala besar pertama dengan nilai investasi lebih dari USD 4 miliar.
Baca SelengkapnyaBPIP juga membantu kesulitan masyarakat dalam mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaProvinsi Sumatra Barat sendiri tahun ini dipilih sebagai lokasi implementasi program Hutama Karya.
Baca SelengkapnyaPada proyek ini, perseroan sebagai kontraktor utama yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan dua paket pekerjaan.
Baca SelengkapnyaPrabowo berterima kasih kepada tim dari Universitas Pertahanan RI yang terus bekerja menemukan dan menyalurkan air pada rakyat.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelama 2023, Peruri telah menjalankan berbagai program TJSL di wilayah Karawang sebagai wilayah yang paling terdekat dari kawasan produksi.
Baca Selengkapnya